Fai.umsida.ac.id – Perkembangan pesat jurusan perbankan syariah di Indonesia telah menciptakan peluang kerja baru yang menarik minat banyak calon mahasiswa. Menyadari kebutuhan tenaga profesional yang terus meningkat, Program Studi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kini menjadi pilihan favorit bagi calon mahasiswa yang melihat prospek kerja luas di industri perbankan syariah.
Baca Juga:Perbankan Syariah Semakin Melejit, Umsida Siap Berikan SDM Mumpuni
Jurusan Perbankan Syariah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kini semakin diminati. Selain menawarkan peluang karier yang luas, jurusan ini juga memberikan pembekalan teori dan praktik yang komprehensif bagi mahasiswa yang ingin berkarier di bidang perbankan syariah. Lalu, apa saja yang dipelajari di jurusan ini? Berikut 5 penjelasan dari Kepala Program Studi Perbankan Syariah Umsida, Ninda Ardiani SEI MSE
1. Practical Roleplay: Belajar Peran di Dunia Perbankan
Di Jurusan Perbankan Syariah Umsida, mahasiswa akan belajar banyak tentang peran yang akan mereka jalani di dunia perbankan. Salah satu mata kuliah yang ditawarkan adalah Practical Roleplay, di mana mahasiswa berkesempatan untuk mempraktikkan peran sebagai teller, customer service, dan analis pembiayaan, baik di front office maupun back office.
“Mahasiswa menjalani peran-peran tersebut secara bergantian dalam satu semester, sehingga mereka mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia perbankan,” jelas Ninda Ardiani. Praktikum ini dilakukan di laboratorium roleplay bank syariah yang telah disiapkan khusus, menciptakan suasana pembelajaran yang realistis. Mahasiswa dibiasakan menghadapi situasi yang mirip dengan kondisi di bank sesungguhnya, sehingga memiliki kesiapan lebih baik saat memasuki dunia kerja.
2. Manajemen Inovasi Produk, Mengembangkan Produk untuk Bank Syariah
Selain mempelajari tugas operasional, mahasiswa Perbankan Syariah Umsida juga dibekali keterampilan untuk menciptakan dan mengelola produk-produk inovatif yang sesuai dengan prinsip syariah. Mata kuliah Manajemen Inovasi Produk menjadi salah satu keunggulan yang tidak dimiliki oleh semua program studi perbankan syariah di Indonesia.
“Di sini, mahasiswa diminta untuk merancang produk baru yang bisa dijual di bank syariah. Ini menuntut mereka berpikir kreatif dan inovatif, sesuatu yang sangat dibutuhkan di dunia perbankan saat ini,” tambah Ninda. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diajarkan untuk mengenali kebutuhan pasar dan merancang produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, sehingga bank dapat menawarkan layanan yang unik dan relevan.
3. Analisis Laporan Keuangan Untuk Kemampuan Penting di Dunia Keuangan
Di jurusan Perbankan Syariah Umsida, mahasiswa tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga kemampuan analitik yang dibutuhkan di dunia kerja. Salah satu mata kuliah penting adalah Analisis Laporan Keuangan, di mana mahasiswa dilatih untuk memahami dan menganalisis laporan keuangan secara detail.
“Mahasiswa Perbankan Syariah harus bisa membaca, menghitung, dan menginterpretasikan laporan keuangan,” ungkap Ninda. Dengan menerapkan kurikulum OBE (Outcome Based Education), mahasiswa tidak hanya memahami teori tetapi juga memiliki kemampuan untuk menghitung dan menafsirkan data keuangan secara langsung. Keahlian ini sangat berharga di dunia kerja, terutama bagi mereka yang ingin berkarier sebagai analis keuangan atau auditor.
4. Digital Banking yang Menyesuaikan dengan Perkembangan Teknologi
Jurusan Perbankan Syariah Umsida juga menawarkan mata kuliah Digital Banking untuk membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang cepat di dunia keuangan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dikenalkan dengan konsep perbankan digital, dompet digital, dan e-currency. Selain itu, mereka juga membahas perbedaan dan penerapan teknologi digital dalam perbankan syariah.
“Mata kuliah ini sesuai dengan arah lulusan prodi, sehingga mahasiswa bisa memahami perubahan di industri keuangan dan siap bersaing di pasar kerja,” jelas Ninda. Sebelumnya, mahasiswa juga mempelajari Financial Technology (fintech) yang lebih lanjut membahas peran teknologi dalam ekonomi syariah.
5. Etika Profesi Jurusan Perbankan dalam Membangun Citra dan Kepercayaan Publik
Di jurusan ini, mahasiswa juga mendapatkan pelajaran mengenai Etika Profesi Perbankan, mata kuliah yang sangat penting bagi mereka yang ingin berkarier di dunia perbankan. “Pegawai bank adalah profesi yang dilihat oleh konsumen dari penampilan dan sikapnya. Jadi, mereka harus memahami etika dan menjaga profesionalisme saat bekerja,” ungkap Ninda.
Etika perbankan diajarkan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi berbagai situasi di lingkungan kerja, terutama dalam hal penampilan, sikap, dan cara berinteraksi dengan nasabah. Materi ini biasanya diberikan sebelum mahasiswa memulai mata kuliah Practical Roleplay, sehingga mereka sudah memiliki pemahaman tentang bagaimana berperilaku dengan baik di dunia kerja.
Baca Juga:Prodi Pesya UAD Ingin Belajar Hal Ini Dari Kunjungan Prodi Pesya Umsida
Dengan pembelajaran yang mencakup Practical Roleplay, manajemen inovasi produk, analisis laporan keuangan, perbankan digital, dan etika profesi, jurusan Perbankan Syariah di Umsida memberikan pembekalan yang komprehensif bagi mahasiswanya. Setiap mata kuliah didesain untuk menjawab kebutuhan industri dan membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia kerja. Jurusan ini tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga pada keterampilan yang membuat lulusannya siap berkarier di industri perbankan syariah.
Ninda Ardiani menambahkan, “Kami berharap lulusan dari jurusan Perbankan Syariah Umsida tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga mampu menjadi profesional yang kompeten, beretika, dan siap berkontribusi di dunia perbankan syariah.”
Sumber:Ninda Ardiani SEI MSE
Penulis:AHW