Fai.umsida.ac.id – Suasana Aula FKG GKB 1 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terasa berbeda pada Selasa siang (11/7/2025). Ratusan peserta dari kalangan dosen, guru, kepala sekolah, hingga mahasiswa S2 dan S3 tumpah ruah menghadiri Kuliah Tamu Terbuka yang diselenggarakan oleh Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida.
Baca Juga: Strategi Branding SMK Mutia Jadi Inspirasi dalam Kuliah Tamu S2 MPI Umsida
Kegiatan ini juga disiarkan secara daring melalui layanan live streaming, memungkinkan audiens dari berbagai wilayah untuk ikut serta.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FAI Umsida, Dr Ida Rindaningsih MPd, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya strategi branding dan marketing dalam pengelolaan lembaga pendidikan Islam masa kini. Dengan penuh semangat, beliau menyampaikan bahwa era kompetitif saat ini menuntut lembaga pendidikan untuk tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga piawai dalam membangun citra publik yang kuat.
Branding dan Marketing Jadi Kebutuhan Utama Lembaga Pendidikan
“Strategi branding dan marketing bukan lagi sekadar pelengkap. Saat ini keduanya menjadi kebutuhan mendesak bagi setiap lembaga pendidikan, termasuk yang berbasis keislaman,” tegas Dr Ida di hadapan para peserta.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat saat ini lebih tertarik pada lembaga yang mampu menunjukkan identitas, profesionalitas, dan pelayanan pendidikan yang terstruktur. Oleh karena itu, para pengelola pendidikan harus berani mengevaluasi dan mengembangkan strategi branding secara serius.
“Lembaga yang mampu membangun citra baik serta menghadirkan layanan pendidikan berkualitas akan lebih dipercaya, diminati, dan pada akhirnya akan berkembang pesat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Ida juga memuji langkah Program Studi S2 MPI yang dianggap responsif terhadap kebutuhan zaman. Salah satunya dengan menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi pendidikan yang sukses membangun sekolah dari nol hingga berkembang pesat seperti yang dilakukan oleh Ednan Rudianto, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Ngoro (SMK Mutia) Mojokerto.
Komitmen FAI Umsida dalam Mencetak Pemimpin Pendidikan
Lebih jauh, Dr Ida menegaskan bahwa kuliah tamu ini merupakan bagian dari ikhtiar Fakultas Agama Islam Umsida dalam mencetak pemimpin-pemimpin pendidikan yang visioner, inovatif, dan solutif. Menurutnya, pendidikan pascasarjana tidak boleh terjebak pada tataran teoretis belaka, tetapi harus memperluas cakrawala mahasiswa terhadap praktik nyata di lapangan.
“FAI Umsida terus mendorong kolaborasi antara akademisi dan praktisi agar mahasiswa S2 MPI dapat melihat langsung contoh keberhasilan manajerial dalam mengelola lembaga pendidikan,” ujarnya.
Dr Ida juga mengundang para peserta yang belum tergabung di Program Studi S2 MPI untuk mempertimbangkan bergabung dalam keluarga besar Umsida. Ia menegaskan bahwa program tersebut dirancang untuk mempersiapkan generasi pemimpin pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman dengan pendekatan strategis dan berbasis nilai-nilai Islam.
“Kami membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berkembang di bidang manajemen pendidikan Islam. Tidak hanya belajar teori, tapi juga dibekali pemahaman praktis, jejaring profesional, dan semangat perubahan,” jelasnya.
Sambutan yang Membuka Ruang Refleksi dan Aksi
Sambutan inspiratif dari Dekan FAI tersebut menjadi titik awal yang membakar semangat peserta sebelum sesi utama dimulai. Dr Ida berharap kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran dan refleksi bersama, tidak hanya bagi mahasiswa S2, tetapi juga bagi para guru dan kepala sekolah yang hadir.
“Semoga kuliah tamu ini tidak berhenti pada mendengarkan, tapi juga mendorong refleksi, kolaborasi, dan aksi nyata dalam membangun pendidikan yang lebih bermutu,” pungkasnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Ednan Rudianto, tokoh muda Muhammadiyah yang berhasil membangkitkan SMK Mutia dari hanya satu siswa di tahun 2016 menjadi lebih dari 1.500 siswa dalam waktu kurang dari 10 tahun. Pemaparan Ednan menjadi bukti konkret bahwa branding dan strategi kepemimpinan yang kuat mampu mengubah wajah lembaga pendidikan secara radikal.
Baca Juga: Putusan MK Jadi Titik Balik Desain Pemilu Nasional dan Daerah yang Lebih Efektif
Melalui kuliah tamu terbuka ini, Umsida menegaskan komitmennya untuk terus menjadi pusat inovasi, refleksi, dan penguatan kapasitas kepemimpinan pendidikan Islam di Indonesia. Semangat kolaboratif antara dosen, mahasiswa, dan praktisi pendidikan menjadi modal besar untuk membawa transformasi nyata di dunia pendidikan Islam, baik lokal maupun nasional.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi