Fai.umsida.ac.id-PLP 2 di MA Al-Fattah,Mahasiswa Fakultas Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) kembali menjalani Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 yang kali ini bertempat di Madrasah Aliyah (MA) Al Fattah Sidoarjo. Program ini menjadi salah satu tahapan penting dalam membentuk karakter serta kesiapan mahasiswa sebagai calon pendidik profesional.
Pengalaman Berharga di MA Al Fattah
Bagi beberapa mahasiswa, MA Al Fattah bukan tempat yang asing karena sebelumnya mereka juga telah melaksanakan PLP 1 di tempat yang sama. Salah satu mahasiswa PLP 2 berbagi pengalamannya, “Ini bukan kali pertama saya ditempatkan di Al Fattah, karena pada PLP 1 saya juga ditempatkan di sini. Para ustadz dan santri sudah banyak yang cukup mengenal saya. Sebuah pengalaman berharga bisa melaksanakan PLP 2 di Al Fattah, banyak mendapati pengalaman, sudut pandang, dan pengetahuan,” ujarnya.
Baca Juga: PLP 2 di MA Darul Fikri: Jadikan Pengalaman yang Berharga dalam Mengajar
Keakraban dengan lingkungan sekolah serta hubungan baik dengan para ustadz dan santri tentu menjadi nilai tambah bagi mahasiswa dalam menjalankan PLP 2. Dengan pengalaman yang lebih luas, mereka bisa lebih mendalami bagaimana pola pendidikan di madrasah, khususnya dalam konteks pembelajaran berbasis agama Islam.
Tantangan dalam Menyesuaikan Karakteristik Santri
Sebagai calon pendidik, mahasiswa FAI Umsida dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengelola kelas dan memahami karakteristik santri yang beragam. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana mengelola kelas dalam kondisi yang ramai serta menghadapi berbagai tipe santri dengan latar belakang dan kebiasaan belajar yang berbeda-beda.
“Tantangan bagi saya adalah menyesuaikan karakteristik santri yang beragam dan juga pengorganisasian kelas ketika kondisi sedang ramai. Dalam hal ini, saya berusaha mencari solusi dengan pendekatan langsung terhadap santri, mencari saran kepada guru pamong, dan juga mencoba untuk mengkondisikan kelas,” jelasnya.
Pendekatan personal menjadi strategi utama yang digunakan oleh mahasiswa dalam menghadapi tantangan ini. Dengan mendekati santri secara langsung, berinteraksi secara aktif, serta memahami kebutuhan belajar mereka, suasana kelas menjadi lebih kondusif dan interaktif. Selain itu, mahasiswa juga belajar dari guru pamong yang sudah memiliki pengalaman lebih dalam menghadapi berbagai situasi di kelas.
PLP 2 bukan hanya sekadar pengalaman mengajar, tetapi juga ajang pembelajaran untuk memahami psikologi peserta didik, manajemen kelas, serta teknik komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran.
Peran Guru Pembimbing dan Manfaat PLP 2 bagi Mahasiswa
Selama menjalani PLP 2, mahasiswa tidak hanya mendapat pengalaman langsung dalam mengajar, tetapi juga bimbingan dari guru pembimbing yang selalu siap memberikan arahan dan evaluasi.
“Guru pembimbing benar-benar membantu saya dalam PLP 2 di Al Fattah ini. Beliau dengan senang hati memberikan ilmu, saran, dan masukan. Bahkan, beliau sampai bersedia memberikan waktunya untuk melakukan meet online ketika saya membutuhkan bimbingan dengan beliau,” ungkap salah satu mahasiswa dengan penuh apresiasi.
Dukungan dari guru pembimbing menjadi aspek penting dalam keberhasilan mahasiswa selama PLP. Dengan adanya evaluasi dan saran yang diberikan, mahasiswa bisa memperbaiki metode pengajaran, mengembangkan teknik manajemen kelas, serta meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi siswa.
Lebih dari sekadar latihan mengajar, PLP 2 membantu mahasiswa dalam memantapkan kesiapan mental dan keterampilan profesional mereka sebagai calon guru. Banyak pelajaran berharga yang mereka dapatkan, mulai dari bagaimana membangun interaksi yang baik dengan siswa, menghadapi berbagai dinamika kelas, hingga menerapkan metode pembelajaran yang menarik dan efektif.
“PLP 2 di Al Fattah ini benar-benar membantu saya dalam mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang berkompeten. Banyak mendapati pelajaran untuk lebih percaya diri, sabar, dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Saran untuk Mahasiswa yang Akan Menjalani PLP
Bagi mahasiswa FAI Umsida yang akan mengikuti PLP 2 di masa mendatang, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar pengalaman selama PLP bisa berjalan dengan baik. Salah satu mahasiswa yang telah menyelesaikan PLP 2 memberikan beberapa saran penting:
“Persiapkan diri untuk menjalaninya dengan penuh tanggung jawab dan percaya diri. Jalin hubungan yang baik dengan para guru, siswa, guru pamong, dan guru pembimbing. Jadikan momen ini sebagai pengalaman berharga dalam langkahmu berjuang di dunia pendidikan,” pesannya.
PLP 2 bukan hanya kewajiban akademik, tetapi juga kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mengajar serta membangun relasi profesional di dunia pendidikan. Dengan menjalin hubungan baik dengan para guru serta memahami kondisi siswa secara langsung, mahasiswa bisa memperoleh pengalaman yang lebih kaya dan berharga.
Baca Juga:Ajarkan Sikap Siaga Gempa Bumi, KKNP 66 Umsida Buat Simulasi untuk Siswa
FAI Umsida terus mendorong mahasiswanya untuk aktif dalam berbagai pengalaman lapangan, baik melalui PLP maupun kegiatan akademik lainnya. Dengan dukungan dari kampus serta bimbingan dari para guru pamong, mahasiswa FAI Umsida semakin siap untuk menjadi pendidik yang profesional, berkarakter, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia.
PLP 2 di MA Al Fattah Sidoarjo menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa FAI Umsida dibekali dengan keterampilan mengajar yang mumpuni, kemampuan komunikasi yang baik, serta kesiapan dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan. Dengan semangat “Mandiri, Berprestasi, Berkemajuan, dan Mendunia”, mahasiswa FAI Umsida siap melahirkan generasi pendidik yang berkualitas dan berdedikasi tinggi.
Penulis:AHW