5 Tradisi Mulia Rasulullah SAW di Bulan Ramadan yang Patut Diteladani Umat Islam

Fai.umsida.ac.id – Dalam rangka memperdalam pemahaman tentang tradisi Islam selama bulan suci Ramadhan, Kuliah subuh di Masjid Al-Falah Gempol menghadirkan Ustadz Rahmad Salahuddin TP, S.Ag., M.Pd.I., dosen FAI Umsida, mengupas secara mendalam mengenai lima tradisi mulia Rasulullah SAW yang selalu beliau lakukan sepanjang bulan Ramadhan, khususnya di sepuluh hari terakhir Ramadhan,(11/3/25).

Baca Juga:4 Manfaat Luar Biasa Puasa bagi Kesehatan Otak, Mental, dan Sel Tubuh

Dalam ceramahnya, Ustadz Rahmad Salahuddin menekankan bahwa, “Bulan Ramadhan bukan hanya momentum untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga kesempatan terbaik untuk meningkatkan kualitas ibadah serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meneladani kebiasaan Rasulullah SAW.”

Kebiasaan Ibadah Puasa yang Optimal
Dok: Pexels

Kebiasaan pertama yang dijelaskan adalah bagaimana Rasulullah SAW menjalankan ibadah puasa dengan penuh kedisiplinan dan keikhlasan. Beliau selalu mengawali dan mengakhiri puasanya dengan cara yang khas, yaitu berbuka puasa menggunakan kurma dan air. Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Apabila salah seorang di antara kalian berbuka, berbukalah dengan kurma karena ada keberkahan di dalamnya. Jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air, karena air itu menyucikan.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Kebiasaan ini tak sekadar simbolik, melainkan memiliki manfaat kesehatan yang nyata.

Selanjutnya, Ustadz Rahmad juga menjelaskan bahwa Rasulullah selalu meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Salah satu ibadah yang rutin beliau lakukan adalah shalat malam (Qiyamul Lail), yang dijalankan secara individu maupun berjamaah. Beliau juga mendorong umatnya untuk aktif menghidupkan malam dengan berbagai ibadah, terutama di sepuluh hari terakhir Ramadhan, guna mendapatkan keutamaan Lailatul Qadr.

“Tradisi Qiyamul Lail yang dilakukan Rasulullah di sepuluh malam terakhir Ramadhan tidak hanya berdampak positif secara spiritual, tetapi juga melatih umat Islam untuk lebih disiplin dan konsisten dalam menjalankan ibadah,” jelas Ustadz Rahmad.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan tradisi “Imanat Wahdisatat” yang secara umum merujuk pada kebiasaan Rasulullah dalam membaca dan mengkaji Al-Qur’an secara intensif bersama malaikat Jibril di bulan Ramadhan. “Tradisi ini menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih giat membaca Al-Quran di bulan suci Ramadhan, bukan hanya untuk mendapat pahala, tetapi juga untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Al-Qur’an,” ungkapnya.

Memahami Pentingnya Tradisi Ibadah Berjamaah di Bulan Ramadhan

Dalam paparannya, Ustadz Rahmad menuturkan bahwa tradisi shalat malam berjamaah yang kini banyak dipraktikkan oleh umat Islam di berbagai masjid bermula dari semangat yang ditanamkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Namun, Rasulullah sempat menghentikan kebiasaan shalat berjamaah di malam Ramadhan karena khawatir akan menjadi kewajiban bagi umatnya.

“Ketika Rasulullah melihat antusiasme para sahabat yang sangat besar, beliau sempat tidak keluar rumah pada malam keempat agar ibadah malam tidak menjadi kewajiban yang memberatkan umatnya,” jelasnya. Baru pada masa Khalifah Umar bin Khattab, shalat tarawih secara berjamaah ini kembali dihidupkan sebagai tradisi yang terus dipertahankan hingga saat ini.

Menurutnya, melaksanakan ibadah malam secara berjamaah bukan sekadar memenuhi tradisi, tetapi memiliki nilai spiritualitas tinggi karena dapat mempererat tali ukhuwah Islamiyah.

Lebih jauh, Ustadz Rahmad menjelaskan pentingnya menjaga konsistensi ibadah setelah Ramadhan. Beliau mengatakan, “Kebiasaan yang baik selama bulan Ramadhan hendaknya tidak berhenti saat bulan suci ini berlalu, tetapi harus terus dijaga dan ditingkatkan.”

Menjaga Tradisi Rasulullah, Menyambut Keberkahan Ramadhan
Dok: Pexels

Dalam tausiyahnya, beliau juga menyoroti pentingnya menjadikan kebiasaan Rasulullah sebagai contoh dalam menjalankan ibadah selama Ramadhan, seperti menghidupkan malam dengan ibadah, berbuka puasa dengan cara yang sehat, menjaga pola hidup sehat, serta meningkatkan interaksi dengan Al-Qur’an.

Baca Juga:Puasa Dapat Meningkatkan Kesehatan Jiwa, Ini 5 Cara Merawatnya

diharapkan dari kuliah subuh ini mampu meneladani sikap Rasulullah dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan spiritual agar dapat tetap produktif dalam studi maupun dalam kehidupan sehari-hari selama bulan Ramadhan.

Di akhir tausiyah, Ustadz Rahmad mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Ramadhan sebagai momentum perubahan ke arah yang lebih baik. “Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai ajang refleksi diri, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperkuat tali persaudaraan di antara sesama umat Islam,” pungkasnya.

Penulis: AHW
Sumber: Kuliah Subuh oleh Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI di Masjid Al-Falah Gempol

Bertita Terkini

4 Manfaat Luar Biasa Puasa bagi Kesehatan Otak, Mental, dan Sel Tubuh
March 10, 2025By
Sekolah Advokasi SILAM.ID Dorong Kampus Ramah Disabilitas di Umsida
March 8, 2025By
Dosen FAI Umsida Tekankan Pentingnya Thaharah sebagai Kunci Utama Ibadah
March 6, 2025By
Silam.ID FAI Umsida Studi Banding ke UKM Gempita UM: Bertukar Ilmu untuk Kampus Inklusif
March 4, 2025By
Starter Pack Ramadhan: Cara Mahasiswa FAI Umsida Tetap Gaspol Kuliah Sambil Puasa!
March 3, 2025By
FAI Umsida Jalin MoA Dengan KB Bank Syariah Perkuat Kolaborasi dalam Literasi Keuangan Syariah
March 2, 2025By
Menyambut Ramadhan 1446 H: Kiat dan Tips agar Ibadah Lebih Optimal
March 1, 2025By
Prodi Perbankan Syariah Umsida Gelar Seminar Nasional Untuk Siapkan SDM Unggul di Era Digital
February 27, 2025By

Prestasi

FAI Umsida Raih Penghargaan KOPERTAIS WILAYAH IV AWARD 2025: Bukti Nyata Prestasi Mahasiswa
February 15, 2025By
Mahasiswi FAI Umsida Tampil di Forum Internasional Hari Bahasa Arab Sedunia 2024
January 7, 2025By
Dosen AIK Umsida Raih Gelar Doktor CumLaude: Inovasi Bahan Ajar Halal Lifestyle untuk Pendidikan Islam Berbasis Multidisipliner
December 30, 2024By
2 Atlet Tapak Suci FAI Umsida Raih Prestasi Gemilang di Unesa Pencak Silat Challenge Competition 2024
December 24, 2024By
Unggul Tidak Hanya di Akademik, Atlet Tapak Suci FAI Umsida Borong Berbagai Juara di Ajang Pasuruan Martial Art Championship 3
December 23, 2024By
2 Dosen FAI Umsida Lolos Program RisetMu Batch VIII Sebagai Pengusul Pengabdian kepada Masyarakat
December 13, 2024By
Unggul dan Berkualitas, 7 Dosen FAI Umsida Lolos Tim Pengusul Penelitian Risetmu Batch VIII
December 11, 2024By
Buktikan Kualitas Unggul, Mahasiswa FAI Umsida Sabet Juara Nasional Lagi
December 6, 2024By

Penelitian

Tim Abdimas FAI Umsida Lakukan Pelatihan Marketing Untuk Memberdayakan Unit Usaha Wakaf Produktif
September 11, 2024By
Bahas Psikologi Belajar, Dosen FAI Umsida Lakukan Abdimas Internasional di Malaysia
September 4, 2024By
Abdimas Internasional di PCIM Malaysia, Dosen Pesya FAI UMSIDA Lakukan Literasi Keuangan Bersama PMI
September 3, 2024By
Para Orang Tua ABK Ikuti Sosialisasi Penelitian Website Theraphy Al-Qur’an Bersama PAI Umsida
September 2, 2024By
Dosen PGMI Umsida Berikan 7 Tips Untuk Guru Agama Islam di Masa Transisi Endemi
August 19, 2024By