SAMR Jadi Andalan FAI Umsida Cetak Guru Milenial yang Siap Hadapi Dunia Pendidikan Digital

Fai.umsida.ac.id –  Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, dunia pendidikan perlu SAMR untuk menghadapi tantangan besar dalam menyiapkan guru yang tidak hanya menguasai materi, tetapi juga siap menghadapi tantangan pembelajaran digital. Untuk menjawab tantangan tersebut, Dr Ida Rindaningsih MPd, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), memimpin sebuah riset pengembangan inovasi perangkat pembelajaran berbasis Model SAMR (Substitution, Augmentation, Modification, dan Redefinition) yang telah mendapatkan dana hibah melalui program RisetMu (Riset Muhammadiyah) 2024/2025.

Baca Juga: FAI Umsida Kembangkan Inovasi “RAISE”: Menguatkan Religiusitas dan Self-Esteem Anak Panti Asuhan

Model SAMR yang dikembangkan dalam riset ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dengan cara yang inovatif, tidak hanya menggantikan metode tradisional, tetapi juga mengubah proses belajar-mengajar menjadi lebih efektif dan menyeluruh. Program ini diharapkan dapat membantu mahasiswa keguruan untuk berpikir kritis dan kreatif dalam merancang perangkat pembelajaran, terutama pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.

Meningkatkan Kesiapan Mahasiswa Menghadapi Pendidikan Digital

Dalam penelitian ini, Dr. Ida menekankan pentingnya mencetak generasi guru yang siap dengan perubahan digital dalam pendidikan. “Kami tidak hanya ingin mahasiswa menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi inovator dalam pendidikan yang bisa menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna,” kata Dr. Ida. Ia menambahkan bahwa penggunaan teknologi harus bisa memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran, terutama pada era pasca-pandemi yang menuntut pembelajaran hibrida.

Melalui penelitian ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang materi pembelajaran yang diajarkan, tetapi juga belajar bagaimana teknologi dapat mengubah cara mereka menyusun dan menyampaikan materi tersebut dengan cara yang lebih modern dan efisien. Pendekatan ini sejalan dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21 yang menuntut mahasiswa untuk memiliki literasi digital yang tinggi dan keterampilan berpikir kritis.

Model SAMR: Transformasi Pembelajaran dengan Teknologi

Model SAMR menjadi inti dari riset yang dilakukan oleh Dr. Ida. Model ini membagi integrasi teknologi dalam empat tahapan yang saling berhubungan: Substitution (pengganti), Augmentation (peningkatan), Modification (modifikasi), dan Redefinition (penciptaan ulang). Dengan model ini, mahasiswa diajak untuk mengevaluasi setiap aktivitas pembelajaran dan memikirkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mengubah dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Model SAMR memberi tahapan konkret kepada mahasiswa untuk memahami bahwa teknologi tidak hanya menggantikan buku dengan PDF, tetapi juga dapat membuka cara baru dalam belajar yang tidak bisa dilakukan secara tradisional,” jelas Dr. Ida.

Untuk mendukung implementasi model ini, mahasiswa menggunakan perangkat digital seperti Google Classroom, Kelasbalik.id, dan pendekatan flipped classroom. Metode flipped classroom di sini digunakan untuk memberikan ruang lebih banyak bagi mahasiswa untuk melakukan eksplorasi dan interaksi aktif dengan materi ajar.

Pendekatan Praktis dan Berdampak

Penelitian ini melibatkan 80 mahasiswa dari Fakultas Agama Islam (FAI), khususnya dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Mereka berperan aktif dalam merancang dan mengimplementasikan perangkat pembelajaran berbasis teknologi dengan bimbingan dosen.

Pendekatan ini menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif, yang dilakukan melalui observasi, evaluasi, dan pendampingan intensif. Hasilnya, mahasiswa menunjukkan kemajuan signifikan dalam hal kreativitas, analisis, dan penerapan teknologi dalam desain pembelajaran mereka.

“Mereka kini lebih memahami bahwa merancang pembelajaran itu bukan hanya sekadar tugas administratif, tetapi sebuah proses berpikir kritis dan inovatif untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan kontekstual,” ujar Dr. Ida.

Menciptakan Guru Milenial yang Adaptif

Dengan riset ini, Umsida berperan aktif dalam mencetak guru milenial yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Tidak hanya melalui pengajaran teori, tetapi juga penerapan praktik nyata yang membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan di dunia pendidikan digital.

Harapan Dr. Ida adalah bahwa model SAMR ini dapat menjadi pedoman yang efektif dalam meningkatkan kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang inovatif dan sesuai dengan tantangan zaman. Ia juga berharap model ini dapat diterapkan secara luas di berbagai lembaga pendidikan, menjadikannya sebagai standar baru dalam merancang pembelajaran berbasis teknologi.

“Melalui penelitian ini, Umsida semakin menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional,” ujar Dr Ida, menutup pembicaraannya.

Baca Juga: Hardiknas 2025, Rektor Umsida Harapkan Partisipasi Semua Elemen Wujudkan Pendidikan Bermutu

Program ini bukan hanya untuk mengembangkan mahasiswa, tetapi juga sebagai kontribusi nyata Umsida untuk menjawab kebutuhan pendidikan abad ke-21 yang berbasis pada teknologi dan kreativitas. Melalui riset ini, diharapkan akan tercipta generasi guru yang tidak hanya paham ilmu, tetapi juga cerdas dalam memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

Penulis: Rani Syahda

Editor: AHW

Berita Terkini

Pembekalan PLP I 2025, Dekan FAI Umsida Ajak Mahasiswa Menjadi Cahaya di Dunia Pendidikan
August 26, 2025By
Pembekalan PLP I 2025, Meningkatkan Kesiapan Mahasiswa FAI Umsida di Dunia Pendidikan
August 25, 2025By
Disability Festival 2025 Satukan Langkah untuk Sidoarjo Kreatif dan Inovatif
August 24, 2025By
Reuni Akbar dan Silaturahmi Ma’had Umar bin Al-Khattab Umsida Hadirkan Syekh Dari Mesir
August 23, 2025By
HIMA PBA Umsida Gelar Study Banding Dengan UINSA, Perkuat Kepemimpinan dan Ukhuwah
August 22, 2025By
Kemahasiswaan FAI Umsida Tekankan Pentingnya Guru Beradaptasi dengan Teknologi
August 20, 2025By
KKN-T Umsida Kelompok 28 Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren di MBS Lajuk Porong
August 19, 2025By
Ketua BEM FAI Umsida Tekankan Peran Ormawa FAI dalam Meningkatkan Eksistensi dan Loyalitas
August 18, 2025By

Prestasi

Ketua BEM FAI Umsida Akan Hadiri Konvensyen Mahasiswa Pengajian Islam Antarabangsa 2025 di UniSZA Malaysia
August 5, 2025By
Teguhkan Semangat Menjadi Guru yang Bermanfaat, Aisyah Aulia Dewi Jadi Wisudawan Terbaik 45 Prodi PGMI Umsida
August 3, 2025By
Ikhlas dan Istiqamah Jadi Kunci Moch Chafid Dhuhah Raih IPK 3,94 dan Gelar Wisudawan Terbaik Prodi PAI
July 30, 2025By
Iqbal Wi’an, Wisudawan Terbaik FAI Umsida Yang Buktikan Keterbatasan Tak Halangi Prestasi
July 28, 2025By
Mahasiswa FAI Umsida Borong Juara di Pencak Silat Malang Championship 5
July 25, 2025By
Tim PKM FAI Umsida Lolos Pendanaan Nasional dengan Inovasi Etika Islami untuk Kendalikan Ghibah di Sekolah
July 22, 2025By
Doktor Baru FAI Umsida Perkuat Inovasi Pembelajaran PAI Era Digital
July 5, 2025By
Kembali Juara! Mahawira Peroleh Medali Perunggu di Kumite Piala Gubernur Jatim II 2025
June 25, 2025By

Penelitian

Abdimas FAI Umsida Kembangkan PAUD Aisyiyah Wonoayu melalui Model Flipped Classroom
May 6, 2025By
Tim Abdimas FAI Umsida Lakukan Pelatihan Marketing Untuk Memberdayakan Unit Usaha Wakaf Produktif
September 11, 2024By
Bahas Psikologi Belajar, Dosen FAI Umsida Lakukan Abdimas Internasional di Malaysia
September 4, 2024By
Abdimas Internasional di PCIM Malaysia, Dosen Pesya FAI UMSIDA Lakukan Literasi Keuangan Bersama PMI
September 3, 2024By
Para Orang Tua ABK Ikuti Sosialisasi Penelitian Website Theraphy Al-Qur’an Bersama PAI Umsida
September 2, 2024By
Dosen PGMI Umsida Berikan 7 Tips Untuk Guru Agama Islam di Masa Transisi Endemi
August 19, 2024By