Fai.umsida.ac.id – Kabar membanggakan kembali datang dari Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Averroes FAI Umsida resmi lolos seleksi internal Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) tahun 2025 dengan mengusung judul program “Revitalisasi Pendidikan dan Budidaya Ficus Carica Berdampak, Mendukung Program Asta Cita 4 dan 6 Menuju Masyarakat Madani yang Berdaya Saing”.
Baca Juga: 15 Mahasiswa PPK Ormawa Umsida Buat Saung Sinau di Desa Pelosok Sidoarjo
Program ini dirancang sebagai bentuk kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan kontekstual dan ketahanan pangan lokal berbasis buah tin (Ficus carica). Fokus program ini akan dilaksanakan di Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, dengan melibatkan siswa SD, warga desa, serta Karang Taruna sebagai mitra aktif.
PBA dan FAI Umsida Jadi Garda Depan Inovasi Edukasi Islam Kontekstual
Kaprodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) sekaligus pembina IMM Averroes, Khizanatul Hikmah SS MPd, menyampaikan apresiasinya terhadap capaian ini. “IMM Averroes membuktikan bahwa kader FAI tidak hanya unggul dalam retorika, tetapi juga dalam kerja nyata yang membumi. Kolaborasi antara nilai-nilai Islam, kearifan lokal, dan inovasi pendidikan menjadi kekuatan utama tim ini,” ujarnya.
Dekan FAI Umsida, Dr Imam Fauji Lc MPdI, menegaskan bahwa pencapaian ini selaras dengan visi FAI untuk menjadi pelopor pendidikan Islam berkemajuan yang mampu menjawab isu sosial dan ekonomi umat. “Program ini merefleksikan semangat kami untuk membangun peradaban melalui pendidikan yang relevan, aplikatif, dan kontekstual,” tegasnya.
Buah Tin sebagai Simbol Revitalisasi
Dipilihnya buah tin (Ficus carica) bukan tanpa alasan. Tanaman yang disebut dalam Al-Qur’an ini memiliki nilai religius, gizi tinggi, dan potensi ekonomi yang besar. Namun, di Desa Kertosari, budidayanya masih dilakukan secara terbatas dan belum diintegrasikan dalam sistem pendidikan maupun ekonomi lokal. Program PPK Ormawa IMM Averroes hadir sebagai solusi dengan pendekatan “Satu Rumah Satu Pohon Tin”, pelatihan teknis pertanian modern, dan integrasi pembelajaran berbasis kebun di SDS Muhammadiyah 6 Al-Wathan.
Tidak hanya berhenti pada budidaya, program ini juga mencakup pelatihan pengolahan buah tin menjadi selai, teh herbal, dan produk bernilai ekonomi lainnya. Tim IMM Averroes berkomitmen membentuk kelompok tani pemuda dan mendampingi mereka dalam pemasaran digital agar mampu bersaing di era e-commerce.
Pendidikan Kontekstual dan Kemandirian Desa
Inovasi utama yang diusung IMM Averroes adalah integrasi budidaya buah tin ke dalam kurikulum lokal SDS Muhammadiyah 6 Al-Wathan. Modul pembelajaran berbasis proyek akan disusun dan diimplementasikan agar siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga langsung mempraktikkan keterampilan hidup yang berguna dan kontekstual.
Syahensyah Raiq El Fikri R, Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa IMM Averroes mengatakan, “Kami ingin menjadikan pendidikan sebagai alat pemberdayaan, bukan sekadar pengajaran. Kami mengajak siswa dan warga untuk belajar dari alam sekitar, khususnya buah tin yang kaya manfaat.”
Tim ini juga akan menyusun buku referensi “Cara Jitu Budidaya Buah Tin”, mengembangkan modul ajar, video dokumentasi, hingga artikel ilmiah. Semua hasil program akan dipublikasikan secara luas untuk menjadi model replikasi di desa-desa lain.
Program ini tidak berhenti setelah implementasi. IMM Averroes telah menyusun roadmap keberlanjutan, termasuk rencana audiensi ke Pemerintah Desa Kertosari untuk mendorong lahirnya peraturan desa (Perdes) tentang pemanfaatan pekarangan rumah untuk budidaya tin.
“Kami berharap, gerakan ini menjadi awal dari transformasi sosial ekonomi desa berbasis pendidikan dan agrikultur religius,” ujar Akhmad Hasbul Wafi, anggota tim dan Sekertaris Bidang KPK MM Averroes.
Pemerintah Desa Kertosari menyambut baik program ini dan berkomitmen menyediakan lahan, fasilitas pendukung, dan logistik lokal. Kepala Desa menyampaikan harapannya agar desa Kertosari menjadi pilot project pemberdayaan berbasis buah tin di wilayah Pasuruan.
Baca Juga: 6 Camaba Prodi PBA Umsida Lolos Beasiswa PUPM 2025
Dengan lolosnya IMM Averroes FAI Umsida dalam seleksi internal PPK Ormawa 2025, FAI Umsida kembali menegaskan eksistensinya sebagai fakultas yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dalam kontribusi sosial melalui kader-kadernya. Program ini sekaligus menunjukkan bahwa pengabdian kepada masyarakat adalah bagian integral dari proses pendidikan mahasiswa.
Semoga program “Revitalisasi Pendidikan dan Budidaya Ficus Carica” menjadi inspirasi dan langkah awal menuju terwujudnya masyarakat madani yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
Penulis: AHW
Sumber Proposal: IMM Averroes FAI Umsida – PPK Ormawa Seleksi Internal 2025