Fai.umsida.ac.id – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menyelenggarakan seleksi Asisten Laboratorium (Aslab) untuk tahun akademik 2025.
Baca Juga: Dekan FAI Umsida Tekankan Fortama FAI 2025 Jadi Pintu Kesuksesan Akademik dan Spritual
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (01/10/2025) di Laboratorium Bahasa FAI yang berlokasi di lantai 3 gedung FAI Umsida.
Seleksi tahun ini diikuti oleh empat mahasiswa pilihan dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Mereka merupakan peserta yang lolos tahap pendaftaran dalam rangkaian Open Recruitment Aslab FAI 2025 yang digelar beberapa waktu lalu.
Proses Seleksi Asisten Lab dengan Tiga Tahapan Ujian
Tim rekrutmen menetapkan tiga tahapan ujian yang harus dilalui peserta, yakni tes tulis, tes Bahasa Arab (Maharah Lughowiyah) dan Kemuhammadiyahan, serta tes wawancara. Kegiatan dimulai sejak pukul 09.00 WIB dengan suasana penuh semangat dari para peserta.
Pada sesi tes tulis, peserta diuji kemampuan dasar akademik dan pemahaman mereka terhadap materi laboratorium. Dilanjutkan dengan tes Bahasa Arab dan Kemuhammadiyahan yang menjadi ciri khas laboratorium di FAI Umsida. Ujian ini dipandu oleh penguji, yakni Kaprodi PBA Khizanatul Hikmah SS Mpdi, yang menekankan pentingnya kemampuan bahasa sekaligus pemahaman nilai-nilai Muhammadiyah.
Sementara itu, sesi wawancara dilakukan langsung oleh Bahak By Arifin SPdi MPdi, Kaprodi PAI. Beliau menilai kesiapan peserta dari aspek komunikasi, kepemimpinan, dan motivasi untuk mengabdi sebagai asisten laboratorium. “Asisten laboratorium bukan hanya pendamping teknis, tetapi juga role model bagi mahasiswa lain di FAI. Karena itu kami menguji aspek kepribadian dan komitmen mereka,” jelasnya.
Antusiasme Mahasiswa dan Peran Penting Aslab
Kepala Laboratorium FAI, Rif’atul Zamzani SPdI MPdI., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari upaya meningkatkan mutu pelayanan akademik di lingkungan FAI. Menurutnya, keberadaan asisten laboratorium akan memudahkan mahasiswa dalam mengakses fasilitas laboratorium, sekaligus menjadi penghubung antara dosen, mahasiswa, dan pihak laboratorium.
“Seleksi ini kami gelar untuk mencari mahasiswa terbaik yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berintegritas. Kami ingin asisten laboratorium menjadi garda depan dalam mendukung kegiatan praktikum, riset, dan pembelajaran di FAI Umsida,” ujar Rif’ah.
Ia menambahkan bahwa antusiasme mahasiswa untuk mengikuti seleksi tahun ini cukup tinggi. Dari banyak pendaftar, panitia akhirnya menyaring hingga tersisa empat mahasiswa yang dinilai paling siap mewakili prodi masing-masing. “Alhamdulillah, semangat mahasiswa sangat luar biasa. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian terhadap pengembangan laboratorium,” tambahnya.
Dukungan Penuh dari Dosen Penguji
Kegiatan seleksi ini juga mendapat dukungan penuh dari para dosen FAI. Selain tes untuk prodi PAI dan PBA, pemilihan asisten laboratorium untuk Prodi Perbankan Syariah dilakukan secara langsung oleh Kaprodi sendiri, Ninda Ardiani SEI MSEI. Hal ini menegaskan bahwa setiap program studi di lingkungan FAI memiliki perhatian khusus dalam memastikan kualitas asisten laboratoriumnya.
Bu Ina, salah satu penguji dalam seleksi, menegaskan bahwa kemampuan bahasa Arab dan pemahaman Kemuhammadiyahan menjadi bekal utama bagi calon asisten laboratorium. “Mahasiswa harus mampu menguasai aspek bahasa sebagai ciri khas prodi PBA dan PAI, sekaligus memahami nilai-nilai dasar Muhammadiyah yang menjadi landasan pendidikan di Umsida,” jelasnya.
Seleksi Aslab FAI 2025 diharapkan dapat menghasilkan mahasiswa yang siap menjadi mitra dosen dan laboran dalam menunjang kegiatan praktikum serta pengembangan laboratorium. Asisten laboratorium juga diharapkan berperan aktif dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa lain yang membutuhkan pendampingan, terutama dalam bidang bahasa Arab, Kemuhammadiyahan, maupun aspek teknis akademik.
Rif’ah menekankan bahwa hasil seleksi akan diumumkan setelah tim rekrutmen melakukan evaluasi secara menyeluruh. “Kami tidak hanya melihat nilai ujian, tetapi juga etika, sikap, dan semangat mengabdi. Harapan kami, mahasiswa yang terpilih bisa membawa nama baik FAI dan menjadi contoh teladan bagi rekan-rekannya,” pungkasnya.
Baca Juga: Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
Kegiatan seleksi ini menjadi bukti nyata komitmen Fakultas Agama Islam Umsida dalam mencetak sumber daya mahasiswa yang unggul, berdaya saing, dan siap berkontribusi bagi kemajuan laboratorium. Dengan dukungan dosen, penguji, serta semangat mahasiswa, FAI Umsida optimis laboratorium akan semakin berkembang sebagai pusat kegiatan akademik dan penelitian.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi