Fai.umsida.ac.id— Pada Wisuda ke-46 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), nama Banna Nidhomul Ulhaq, SPd, kembali mencuri perhatian. Lulusan Fakultas Agama Islam (FAI) ini tidak hanya berhasil menyelesaikan studinya dengan capaian membanggakan, tetapi juga menorehkan jejak prestisius di bidang olahraga dan kepemimpinan mahasiswa.
Baca Juga: Mahasiswa FAI Umsida Bacakan Ikrar Wisudawan pada Wisuda 46 Umsida Sesi 3
Perjalanan Banna menjadi wisudawan berprestasi merupakan rangkaian panjang dedikasi, disiplin, dan totalitas selama menempuh pendidikan di Umsida.
Prestasi Olahraga: Juara Porseni Futsal
Selain dikenal sebagai aktivis dan pemimpin mahasiswa, Banna juga memiliki rekam jejak gemilang di bidang olahraga. Ia tercatat sebagai tim futsal yang meraih prestasi pada ajang Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) tingkat perguruan tinggi Muhammadiyah/‘Aisyiyah antar kampus.
Pada beberapa pemberitaan nasional kampus dan dokumentasi lomba futsal Porseni, Umsida berhasil meraih posisi juara 2 dalam sejumlah kategori futsal antar kampus, dan Banna menjadi salah satu pemain yang berkontribusi dalam kemenangan tersebut.
Di kalangan mahasiswa, Banna dikenal sebagai pemain dengan stamina kuat, strategi bermain matang, dan disiplin latihan yang tinggi. Kombinasi kemampuan akademik dan prestasi olahraga inilah yang membuatnya menjadi salah satu figur mahasiswa FAI yang paling menonjol di angkatannya.
Menjadi Presiden Mahasiswa Umsida 2023/2024
Di luar lapangan, Banna membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin dengan menjabat Presiden Mahasiswa Umsida periode 2023/2024. Ia memimpin Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) Umsida di tengah dinamika organisasi yang kompleks. Perannya bukan hanya administratif, tetapi juga strategis dalam membangun komunikasi antara mahasiswa, lembaga, dan unit-unit organisasi kampus.
Dalam wawancara yang Anda unggah, Banna mengungkapkan bahwa masa kepemimpinannya menjadi pengalaman paling berkesan dalam hidupnya,
“Pengalaman paling berkesan selama saya menjadi Presiden Mahasiswa adalah diberi amanah memimpin kawan-kawan di ranah eksekutif Umsida… Saya belajar memahami tiap instansi seperti UKM, BEM Fakultas, HIMA, dan lain-lain. Di situ saya belajar banyak hal — komunikasi, tanggung jawab, komitmen, dan manajemen.”
Pengalaman memimpin berbagai lembaga kampus inilah yang membentuk kapasitas personal Banna sebagai calon pemimpin masa depan. Ia tidak hanya belajar mengatur program kerja, tetapi juga memahami karakter manusia, budaya organisasi, sampai pada manajemen konflik.
Konsistensi, Dedikasi, dan Teladan bagi Mahasiswa FAI
Perjalanan akademik Banna dibangun dari konsistensi yang ia jaga sejak awal menjadi mahasiswa. Di FAI Umsida, ia dikenal aktif dalam diskusi, kegiatan dakwah, dan berbagai agenda intelektual kampus. Rekam jejaknya menunjukkan bahwa mahasiswa FAI bukan hanya unggul dalam kompetensi keislaman, tetapi juga mampu tampil di ruang publik sebagai pemimpin yang berpengaruh.
Penunjukan Banna sebagai pembaca ikrar wisudawan pada Wisuda 46 Umsida Sesi 3 menjadi bukti konkret kepercayaan kampus terhadap integritasnya. Prosesi itu menjadi simbol bahwa seorang mahasiswa FAI mampu mengemban amanah besar, baik dalam ruang akademik maupun organisasi.
Menutup Perjalanan sebagai Wisudawan, Membuka Jalan Pengabdian
Bagi Banna, gelar sarjana bukan garis akhir, tetapi pintu awal menuju perjalanan yang lebih luas. Nilai-nilai yang ia pelajari selama memimpin, berolahraga, dan berorganisasi menjadi bekal untuk melangkah pada jenjang profesional dan pengabdian masyarakat.
Sebagai alumni FAI Umsida, Banna berharap agar mahasiswa lain dapat terus mengembangkan diri di berbagai bidang, baik akademik, olahraga, maupun kepemimpinan. Ia percaya bahwa kampus adalah ruang terbaik untuk mengasah karakter, memperluas jaringan, dan membangun masa depan.
Baca Juga: Mengabdi di Papua Jadi Motivasi Mahasiswa Ini Hingga raih Predikat Wisudawan Terbaik
Banna Nidhomul Ulhaq menutup masa studinya dengan gelar, tetapi meninggalkan teladan bagi generasi berikutnya: bahwa mahasiswa FAI Umsida mampu berprestasi di berbagai arena, menjadi inspirasi, dan siap menjadi bagian dari perubahan.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi






















