Fai.umsida.ac.id – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) kembali menegaskan peran strategisnya dalam pengembangan inovasi pendidikan berbasis teknologi melalui Program Magister Pendidikan Islam (S2 MPI).
Baca Juga: SMARQ BOARD Inovasi Media Pembelajaran Bahasa Arab FAI Umsida Tampil di Pameran LLDIKTI 7
Aplikasi Mobile Counselling Online (MCO) karya dosen S2 MPI terpilih sebagai salah satu produk yang dipamerkan dalam Pameran Inovasi LLDIKTI Wilayah VII yang menjadi rangkaian Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Kota Surabaya pada 19–21 November 2025.
MCO dikembangkan oleh tim yang diketuai Dr Eni Fariyatul Fahyuni MPdI bersama Intan Maharani dan para kolaborator lainnya. Aplikasi ini merupakan layanan bimbingan dan konseling (BK) digital berbasis Android yang dirancang khusus untuk memudahkan siswa SMP dan SMA di Kabupaten Sidoarjo mengakses layanan konseling kapan saja dan di mana saja, tanpa batas jarak, ruang, dan waktu.
Keikutsertaan MCO dalam Pameran Inovasi LLDIKTI Wilayah VII menegaskan bahwa inovasi yang lahir dari lingkungan S2 MPI Umsida tidak hanya berhenti pada ranah teoritis, tetapi sudah melangkah hingga tahap hilirisasi produk yang siap dimanfaatkan oleh sekolah dan masyarakat luas. Dalam pameran tersebut, FAI Umsida menampilkan empat produk unggulan, dan MCO menjadi salah satu inovasi yang menarik perhatian pengunjung karena relevansinya dengan isu kesejahteraan psikologis siswa di era digital.
Aplikasi BK Digital yang Menjawab Kebutuhan Siswa Zaman Now
Mobile Counselling Online hadir dari kegelisahan praktis di lapangan: layanan BK di sekolah seringkali belum mampu menjangkau seluruh siswa secara optimal. Jumlah siswa yang besar, ruang konseling yang terbatas, serta jam belajar yang padat membuat sebagian siswa kesulitan mendapatkan ruang aman untuk bercerita dan berkonsultasi. Di sisi lain, generasi remaja saat ini sangat akrab dengan gawai dan aplikasi digital.
MCO menjembatani kesenjangan tersebut dengan menghadirkan ekosistem layanan BK dalam bentuk aplikasi mobile. Di dalamnya, siswa tidak hanya bisa mengisi tes psikologis dan pendidikan, tetapi juga mendapatkan hasil yang dapat menjadi bahan diskusi dengan guru atau konselor BK.
Pada tampilan menu awal, pengguna disambut dengan dua fitur penting:
- About, yang menjelaskan definisi, latar belakang, dan manfaat penggunaan MCO bagi siswa, guru, dan sekolah.
- Panduan mengerjakan tes BK, yang membantu siswa memahami langkah-langkah pengisian assessment agar hasilnya lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pendekatan ini membuat MCO bukan sekadar aplikasi tes, tetapi sebuah sistem layanan BK digital yang terstruktur dan mudah dipahami oleh pengguna pemula sekalipun.
Fitur Assessment Lengkap, Konsultasi Online, hingga Monitoring Kepala Sekolah
Kekuatan utama MCO terletak pada menu assessment BK yang sangat komprehensif. Di dalam aplikasi ini terdapat beberapa jenis asesmen, antara lain:
- Assessment BK buta warna, yang berguna untuk pemetaan minat dan jurusan lanjutan, terutama bagi siswa yang hendak melanjutkan pendidikan di bidang tertentu.
- Assessment BK alat ungkap masalah, yang memetakan berbagai masalah pribadi, sosial, belajar, hingga karier yang dialami siswa.
- Assessment BK gaya belajar, yang membantu siswa dan guru mengenali kecenderungan belajar visual, auditori, atau kinestetik.
- Assessment BK kecerdasan majemuk, yang memotret potensi dominan siswa seperti kecerdasan linguistik, logis-matematis, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, musikal, dan lainnya.
Seluruh hasil tes tersebut tersaji dalam menu hasil assessment BK yang meliputi: hasil buta warna, alat ungkap masalah, gaya belajar, dan kecerdasan majemuk. Data ini menjadi dasar bagi guru dan konselor untuk merancang intervensi yang lebih tepat sasaran, baik dalam bentuk layanan konseling individu maupun layanan bimbingan kelompok.
Tak hanya soal tes, MCO juga menyediakan menu konsultasi siswa dengan guru atau konselor BK. Melalui fitur ini, siswa bisa berkonsultasi secara online ketika mereka merasa tidak nyaman datang langsung ke ruang BK. Konselor BK dapat merespons melalui kanal yang aman dan profesional, sehingga proses konseling tetap menjaga etika dan kerahasiaan.
Dari sisi mutu layanan, terdapat menu feedback kepuasan pengguna yang memungkinkan siswa memberikan penilaian terhadap layanan BK online yang mereka terima. Masukan ini penting sebagai bahan evaluasi berkelanjutan bagi guru BK dan sekolah.
Menariknya, MCO juga menyiapkan menu monitoring dan evaluasi khusus bagi kepala sekolah. Melalui fitur ini, kepala sekolah dapat memantau jalannya layanan BK: mulai dari jumlah siswa yang mengakses, jenis masalah yang banyak muncul, hingga tindak lanjut yang dilakukan konselor. Bagi S2 MPI yang fokus pada manajemen pendidikan, fitur ini menjadi contoh konkret bagaimana data dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat di tingkat pimpinan sekolah.
Dari Laboratorium Riset S2 MPI ke Panggung Inovasi LLDIKTI 7
Pengembangan MCO mendapatkan dukungan pendanaan melalui skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), sekaligus telah diujicobakan di SMA Muhammadiyah 4 Porong sebagai sekolah mitra. Implementasi di sekolah ini menunjukkan bahwa siswa merespons positif model layanan BK digital, karena lebih fleksibel dan dekat dengan kebiasaan mereka menggunakan smartphone.
Bagi Program Studi S2 MPI Umsida, kehadiran MCO di panggung Pameran Inovasi LLDIKTI Wilayah VII menjadi bukti bahwa:
- Riset dosen tidak berhenti di jurnal, tetapi melahirkan produk riil yang dapat digunakan oleh sekolah.
- Pengelolaan pendidikan di era digital menuntut integrasi antara manajemen berbasis data, teknologi, dan sensitivitas terhadap kebutuhan psikososial peserta didik.
- Kolaborasi dengan sekolah mitra mampu memperkuat posisi program studi sebagai laboratorium inovasi kebijakan dan praktik pendidikan.
Ke depan, tim pengembang berharap MCO dapat diperluas pemanfaatannya ke lebih banyak SMP dan SMA, tidak hanya di Sidoarjo, tetapi juga di daerah lain.
Baca Juga: 4 Inovasi FAI Umsida Tampil di Pameran Inovasi LLDIKTI Wilayah VII
Dengan dukungan S2 MPI Umsida, LLDIKTI Wilayah VII, dan para mitra sekolah, MCO diharapkan menjadi model layanan BK digital yang mampu memperkuat ekosistem pendidikan yang sehat, humanis, dan adaptif di tengah percepatan transformasi digital.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi





















