Fai.umsida.ac.id – Dalam suasana pasca-Idulfitri yang masih hangat, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (BEM FAI Umsida) menyelenggarakan kegiatan Halal Bihalal pada Sabtu, 13 April 2025.
Baca Juga: Merajut Silaturahmi Pascalebaran, IMM FAI “Averroes” Gelar Halal Bihalal & Makan Bersama
Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pengurus BEM FAI yang digelar dalam suasana penuh kekeluargaan dengan mengunjungi beberapa civitas akademika FAI Umsida. Berlangsung penuh kehangatan, Halal Bihalal yang diinisiasi oleh BEM FAI Umsida menjadi ajang refleksi, silaturahmi, dan penguatan solidaritas antara mahasiswa, dosen, dan alumni setelah bulan suci Ramadan.
Acara ini bertujuan sebagai sarana mempererat ukhuwah dan silaturahmi antarcivitas akademika FAI setelah menjalani ibadah Ramadan. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang menjadi ruang reflektif dan dialogis, tempat para mahasiswa dan dosen berbagi semangat dan harapan untuk kehidupan kampus yang lebih solid dan harmonis.
Ketua BEM FAI Umsida, Ahnaf Haqqoni Yafi, menyampaikan bahwa Halal Bihalal ini tidak hanya menjadi ajang saling memaafkan, tetapi juga membangun kembali semangat persatuan dan solidaritas yang merupakan inti dari gerakan mahasiswa Islam.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi titik awal memperkuat tali persaudaraan di lingkungan FAI. Ramadan telah melatih kita menahan diri dan mengasah empati, Syawal adalah momen menerapkannya dalam relasi sosial kita,” tuturnya.
Konsep Halal Bihalal: Sederhana, Penuh Makna

Mengusung konsep sederhana namun bermakna, Halal Bihalal BEM FAI tahun 2025 ini dikemas dengan agenda utama berupa pengarahan dari dosen, refleksi bersama pengurus dan mahasiswa, serta diskusi terbuka mengenai dinamika organisasi dan kehidupan kampus. Tidak ada panggung besar atau seremoni mewah—semuanya dirancang cair dan hangat agar setiap peserta merasa terlibat.
Acara dibuka dengan pembacaan doa, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua BEM FAI dan perwakilan dosen. Dalam sesi pengarahan, para dosen menyampaikan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan semangat gotong-royong dalam menjalankan roda organisasi serta proses akademik.
“Silaturahmi bukan hanya bagian dari budaya, tetapi juga ibadah. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa menyambung tali silaturahmi akan melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Maka, mari jadikan ini sebagai budaya positif yang berkelanjutan,” pesan salah satu dosen FAI saat memberikan arahan.
Sesi diskusi pun menjadi ruang bagi para mahasiswa untuk menyampaikan pandangan, harapan, dan evaluasi kegiatan Ramadan sebelumnya. Refleksi ini membuka ruang kesadaran akan pentingnya membangun budaya komunikasi yang sehat dan penuh penghargaan antarkomponen kampus.
Suasana Kebersamaan yang Menyentuh
Setelah sesi diskusi dan pengarahan, acara ditutup dengan makan bersama yang dilangsungkan dalam nuansa santai. Seluruh peserta, dari mahasiswa hingga dosen, duduk berbaur tanpa sekat, berbagi hidangan dan cerita dalam suasana akrab. Momen ini menjadi penegas bahwa Halal Bihalal bukan sekadar acara seremonial, melainkan ajang penyatu hati dan jiwa antar anggota keluarga besar FAI Umsida.
Tampak senyum dan tawa mewarnai interaksi selama kegiatan. Mahasiswa merasa dihargai karena diberi ruang untuk berpendapat dan mendengar langsung pengalaman dari para senior dan dosen, sementara dosen pun merasa bangga melihat semangat kepemimpinan dan inisiatif mahasiswa dalam menyelenggarakan kegiatan yang membawa nilai spiritual dan sosial.
“Saya sangat mengapresiasi BEM FAI karena kegiatan seperti ini mampu menumbuhkan atmosfer kekeluargaan dan kolaborasi yang selama ini menjadi ciri khas FAI Umsida. Semoga Halal Bihalal ini bukan yang terakhir, tapi jadi budaya tahunan,” ungkap Pak Bahak, Wakil Dekan FAI Umsida.
Harapan BEM FAI untuk Menjadi Tradisi Tahunan

BEM FAI dalam penutup sambutannya berharap agar Halal Bihalal seperti ini bisa terus dilestarikan sebagai bagian dari budaya organisasi. Ia menekankan bahwa solidaritas tidak lahir begitu saja, melainkan dibangun melalui momen-momen kebersamaan yang sederhana namun bermakna.
“Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti di sini. Harapan kami, Halal Bihalal bisa menjadi tradisi tahunan di FAI Umsida, karena dari sinilah benih kebersamaan tumbuh dan berkembang,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, BEM FAI ingin mengajak seluruh civitas akademika FAI Umsida untuk menjadikan Syawal sebagai titik balik dalam mempererat relasi, menyegarkan semangat, serta membangun suasana kampus yang Islami, produktif, dan harmonis.
Penulis:AHW