Fai.umsida.ac.id-FAI Got Talent 10 menjadi moment keseruan luar biasa bagi para peserta, terutama dalam cabang Lomba Kaligrafi, yang tahun ini terasa lebih istimewa. Tak sekadar menulis indah, kompetisi ini menjadi ajang bagi peserta untuk mengeksplorasi kreativitas, menghadapi tantangan, serta merasakan atmosfer kompetisi yang menegangkan sekaligus menyenangkan.
Baca Juga:Menjadi Kategori Lomba dengan Peserta Terbanyak, Bukti Antusiasme Tinggi Olimpiade PAI di FGT 10
Salah satu peserta, Adelia Putri dari SMA Muhammadiyah 1 Nganjuk, berbagi pengalamannya mengikuti lomba yang penuh kejutan ini. Ia mengaku bahwa kompetisi ini bukan hanya tentang menampilkan bakat, tetapi juga menjadi kesempatan untuk belajar dari peserta lain dan menghadapi tantangan baru dalam seni kaligrafi.
“Saya senang dengan kaligrafi, tetapi belum terlalu mahir. Jadi, saya ikut lomba ini untuk menambah pengalaman dan ilmu. Saya banyak menonton referensi di YouTube dan belajar sendiri untuk mempersiapkan diri,” ungkapnya.
Namun, keseruan lomba ini tidak hanya datang dari semangat para peserta, tetapi juga dari momen-momen tidak terduga yang membuat suasana semakin hidup.
Momen Menegangkan di Lomba Kaligrafi
Sejak awal perlombaan, para peserta sudah terlihat bersemangat, tetapi juga sedikit tegang saat mulai merancang kaligrafi mereka di atas kanvas. Setiap goresan pena menjadi bagian dari ekspresi seni yang harus disajikan dengan ketelitian dan keindahan.
📌 Ketakutan vs Keberanian
Beberapa peserta mengaku merasa gugup dan takut hasil mereka tidak sesuai harapan. Namun, alih-alih menyerah, mereka memilih untuk tetap fokus dan menyalurkan kreativitas mereka dalam setiap detail kaligrafi yang dibuat.
“Takut nggak bisa, tapi saya jalani saja. Yang penting ikut, tangan tetap bekerja, hasilnya belakangan,” ujar Adelia sambil tertawa.
📌 Keseruan dalam Eksplorasi Gaya dan Teknik
Berbeda dari lomba sebelumnya, tahun ini peserta diberi kebebasan lebih dalam mengeksplorasi gaya kaligrafi mereka, mulai dari teknik klasik hingga sentuhan modern yang lebih artistik. Momen menarik terjadi ketika beberapa peserta mencoba menggabungkan teknik lukisan dalam kaligrafi mereka, yang membuat hasil akhirnya tampak unik dan berbeda dari yang lain.
“Di lomba ini, saya bisa mencoba teknik yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Awalnya saya hanya suka melukis, tapi ternyata melukis dengan tema kaligrafi lebih menarik,” Tambah Dewi
Suasana semakin seru ketika beberapa peserta harus menyelesaikan karyanya di detik-detik terakhir, bahkan ada yang masih menambahkan detail hingga hitungan menit sebelum waktu habis!
“Rasanya deg-degan karena waktu hampir habis, tapi saya tetap ingin hasilnya maksimal. Jadi, saya terus menambahkan sedikit detail hingga benar-benar selesai,” Pungkas Dewi.
Dukungan Penuh dari Guru Pembimbing, Bikin Semangat Bertambah!
Di balik kerja keras para peserta, ada ada dukungan luar biasa dari para guru pembimbing yang terus menyemangati mereka selama lomba berlangsung. Fatma Amirul, pembimbing dari SMK Muhammadiyah 1 Sumberejo, menjelaskan bagaimana ia membantu siswanya mengembangkan teknik kaligrafi dan mempersiapkan diri menghapi kompetisi.
📌 Latihan Intensif dengan Teknik Unik
Untuk meningkatkan keterampilan siswa, ia menggunakan teknik latihan unik dengan dua pensil sebelum mereka mulai menggunakan kuas atau pena kaligrafi.
“Kami melatih dasar-dasar khat dan membiasakan tangan mereka menulis dengan dua pensil sebelum berpindah ke media yang lebih besar. Ini membantu mereka mendapatkan bentuk huruf yang lebih stabil,” jelas Fatma.
📌 Motivasi dan Kepercayaan Diri Peserta
Ia juga menekankan bahwa kompetisi ini bukan hanya soal menang, tetapi tentang bagaimana peserta belajar dan berkembang.
“Melalui kompetisi ini, anak-anak belajar membandingkan karya mereka dengan peserta lain, melihat bagaimana orang lain mengimajinasikan sebuah karya, dan dari situ mereka bisa berkembang lebih baik,” tambahnya.
Keseruan semakin terasa ketika guru pembimbing ikut memberikan semangat langsung di lokasi lomba, bahkan beberapa di antaranya ikut membantu peserta merapikan peralatan hingga detik terakhir perlombaan.
Harapan dan Pesan dari Peserta serta Pembimbing
Lomba Kaligrafi FAI Got Talent 10 meninggalkan kesan mendalam bagi peserta maupun pembimbing. Bagi banyak peserta, lomba ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka lebih jauh.
📌 Harapan Peserta untuk Masa Depan
Banyak peserta yang berharap dapat kembali mengikuti kompetisi ini di tahun-tahun mendatang.
“Saya ingin ikut lagi tahun depan, semoga bisa lebih baik dan mendapatkan lebih banyak pengalaman,” kata Adelia dengan penuh antusias.
📌 Pesan untuk Orang Tua dan Guru
Sebagai pembimbing, Fatma Amirul berharap agar semakin banyak orang tua dan guru yang mendukung anak-anak mereka dalam mengembangkan bakat seni Islam.
“Kadang anak punya bakat besar, tapi tidak mendapatkan dukungan yang cukup. Kompetisi seperti ini bisa menjadi awal bagi mereka untuk menemukan passion dan berkembang lebih jauh dalam dunia seni Islam,” pesannya.
Dengan semakin meningkatnya jumlah peserta dan kualitas karya dalam lomba ini, FAI Umsida semakin membuktikan diri sebagai pusat pendidikan Islam yang mendukung pengembangan bakat dan kreativitas mahasiswa serta siswa dari berbagai daerah.
Baca Juga:8 Rangkaian Pelatihan Public Speaking untuk Guru Muhammadiyah, Ini yang Akan Mereka Terapkan
Dengan dukungan penuh dari guru pembimbing, semangat dari peserta, serta wadah yang disediakan oleh FAI Umsida, kompetisi ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya menambah keterampilan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dalam menampilkan karya seni Islami yang indah.
Sebagai institusi yang berkomitmen dalam membina dan mengembangkan bakat mahasiswa dalam dunia seni Islam, FAI Umsida akan terus mendorong hadirnya kompetisi seperti ini di masa mendatang. Dengan harapan bahwa lebih banyak generasi muda akan tertarik dan semakin mengapresiasi seni Islam, FAI Got Talent 10 menjadi bukti bahwa pendidikan berbasis agama bisa dikemas secara kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Bagi siswa-siswa yang ingin menyalurkan bakat mereka dalam dunia seni Islam, FAI Umsida adalah tempat yang tepat untuk berkembang! Bergabunglah dan jadilah bagian dari generasi berbakat yang siap berkontribusi dalam seni dan budaya Islam!
Penulis:AHW