Pada hari Rabu, 17 Juli 2024 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) secara resmi melepas 14 mahasiswa yang terbagi dalam empat program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Rabu (17/07/2024) di ruang rapat kampus 1. Acara pelepasan dilaksanakan di Ruang Rapat Kampus 1. Acara ini dihadiri oleh Dekan FAI dan Dekan FPIP dengan beberapa para ketua Program Studi. Acara yang dikoordinasi oleh DRTPM Umsida dibawah koordinasi Dr. Sigit Hemawan.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa KKN Intenasional,KKN 3 negara, KKN Thailand, dan KKN Muhammadiyah ‘Aisyiyah ini dibawah koordinasi langsung dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan seleksi dilakukan oleh mereka. Ada tes kemuhammadiyah dan BTQ dan lain-lainya.“Terima kasih kepada dekan dan kaprodi yang telah memotivasi mahasiswanya untuk mengikuti program ini. Kami memberikan berbagai macam KKN dan menggaet banyak mitra kerja sama,” ujarnya. Dr. Sigit menyampaikan bahwa ini adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk aktif melakukan pengabdian dan memberikan banyak manfaat bagi semuanya. Misalnya mereka bisa mendalami karakter antar individu bahkan antar negara dan budaya.
Ia melanjutkan, “Kalian merupakan mahasiswa terpilih dari 12.000 mahasiswa Umsida. Artinya, mahasiswa harus siap jika diamanahkan untuk mengambil peran,” ujarnya.
Kemudian Dr Nurdyansyah M Pd selaku wakil rektor 3 Umsida dalam sambutannya menyampaikan 4 poin kepada mahasiswa KKN internasional, KKN 3 negara, KKN Thailand, dan KKN Muhammadiyah ‘Aisyiyah.
“Yang pertama, niatkan kegiatan ini sebagai kesempatan mencari ilmu. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya. Karena di sana, kalian nanti akan ditempa dengan banyak hal baru yang mungkin sangat berbeda dengan di sini,” ujarnya.
Kemudian ketika pulang, sambung Dr Nur, mahasiswa bisa membagikan pengalaman selama mengikuti program kepada masyarakat luas. Yang kedua, Dr Nur menyarankan agar mahasiswa bisa menjalin relasi dengan banyak pihak. Dengan jaringan yang bagus, maka nantinya hal tersebut bisa membentuk karakter dan pola pikir yang lebih bagus pula.
“Jangan lupa untuk senantiasa menjaga almamater Umsida. Karena di dalam almamater itu terdapat etika. Kalau kalian memakai almamater Umsida, sebenarnya orang tidak melihat kalian, melainkan Umsida-nya. Kalian di sana, jauh dari Umsida, akan menemui orang dan budaya baru, makanya hal ini perlu dicamkan lagi,” imbuhnya.
Jika nantinya terdapat hal-hal yang urgent atau berdampak besar dan melibatkan banyak komponen, maka mahasiswa bisa mendiskusikan terlebih dahulu dengan pihak Umsida, baik itu dosen, dekan, atau DPL.
Yang terakhir, Dr Nur berpesan agar mahasiswa tidak melewati batas-batas tertentu. Mahasiswa diharuskan untuk mematuhi aturan setempat dan berpegang pada pedoman KKN.
Warek 3 melanjutkan, “Kalian membawa nama Umsida yang merupakan instansi di bawah persyarikatan yang kuat dan terbaik di tingkat internasional. Maka kalian juga harus menjunjung sikap kemuhammadiyahan dimanapun,”.
Dalam kesempatan ini 2 mahasiswa FAI dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab ikut dalam KKN Internasional di Malaysia selama 1 bulan. Mereka adalah Rif’atul Ula dan Siti Lutfiyan Khoiriyah. Selamat bertugas kepada 2 mahasiswa FAI dan semoga pulang dengan membawa kebermanfaatan dan keberkahan bagi fakultas, prodi dan bagi semua Civitas Akademika di lingkungan FAI tercinta.