Fai.umsida.ac.id–Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) menjadi peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Bantuan Beasiswa S2 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Acara ini berlangsung selama dua hari,9-10 November 2024 bertempat di Hotel Aston Jember dan diikuti oleh perwakilan dari 47 perguruan tinggi se-Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan wawasan mengenai pengelolaan dana beasiswa dan peluang kerja sama internasional.
Pemaparan Kebijakan Program Beasiswa untuk Perguruan Tinggi
kegiatan ini diikuti oleh Kaprodi MPI (Manajemen Pendidikan Islam) Umsida Dr Eny Fahriyatul Fahyuni SPsi MPdi beserta Admin FAI Umsida, Dzakirah Fikriyyah Spd.Pada hari pertama Bimtek, para peserta mendapat pemaparan mendalam tentang kebijakan program beasiswa dari pemerintah provinsi. Materi ini disampaikan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan dana beasiswa yang sesuai dengan kebijakan dan standar kementerian. Pemateri menjelaskan berbagai aspek penting, mulai dari persyaratan pengajuan hingga mekanisme pendistribusian dana untuk penerima beasiswa S2 di Jawa Timur.
Dzakirah menjelaskan bahwa materi ini memberikan pemahaman baru tentang tata kelola beasiswa yang lebih transparan dan tepat sasaran. “Pemaparan tentang kebijakan beasiswa ini sangat membantu kami memahami bagaimana mekanisme pendistribusian dana bantuan ini. Dengan demikian, perguruan tinggi dapat memastikan bahwa dana beasiswa tersalurkan dengan baik sesuai kebijakan pemerintah,” ujar Dzakirah.
Menurut admin FAI Umsida, kebijakan ini juga bertujuan meningkatkan jumlah lulusan S2 yang kompeten, serta mendukung tenaga pendidik dan staf administrasi dalam meningkatkan kapasitas mereka melalui pendidikan yang lebih tinggi. Dengan pemahaman yang baik, pengelolaan dana beasiswa di perguruan tinggi diharapkan akan semakin baik dan akuntabel.
Pengembangan Kerja Sama Internasional: Tantangan dan Peluang di Dunia Pendidikan
Pada sesi berikutnya, peserta Bimtek mendapatkan materi tentang pengembangan kerja sama internasional di perguruan tinggi. Materi ini disampaikan untuk membuka wawasan peserta mengenai tantangan yang dihadapi serta peluang yang dapat dimanfaatkan dalam upaya kerja sama dengan kampus luar negeri. Pemateri mendorong peserta untuk lebih aktif menjalin hubungan internasional, mengingat kolaborasi lintas negara memiliki manfaat yang besar bagi institusi pendidikan.
Dr Eny menyampaikan antusiasmenya terhadap materi ini. “Materi tentang kerja sama internasional memberikan kami perspektif baru, khususnya dalam menjalin kolaborasi dengan kampus-kampus di luar negeri. Kerja sama internasional tidak hanya meningkatkan profil kampus, tetapi juga membuka peluang untuk program pertukaran mahasiswa dan penelitian bersama,” ungkap Dr Eny.
Menurutnya Kaprodi MPI, kerja sama internasional dapat memberikan manfaat yang luas, mulai dari pengembangan program akademik yang lebih kompetitif hingga pengayaan wawasan mahasiswa dan dosen melalui pengalaman global. Melalui kolaborasi internasional, FAI Umsida dan perguruan tinggi lainnya di Jawa Timur dapat memperluas jaringan serta memperkuat reputasi di tingkat nasional maupun global. Materi ini menginspirasi perguruan tinggi di Jawa Timur untuk terus melihat peluang baru dalam menciptakan pengalaman akademik yang lebih beragam.
Penyusunan LPJ BimTek dan Manfaat Relasi Antar Perguruan Tinggi
Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan seminar tentang penyusunan Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) yang sesuai dengan standar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Pemateri membekali peserta dengan panduan penyusunan LPJ yang akurat, transparan, dan sesuai regulasi pemerintah. Menurut Dzakirah, sesi ini sangat penting karena membantu perguruan tinggi dalam menyusun laporan pengelolaan dana beasiswa secara lebih baik.
“Seminar ini sangat berguna karena memberikan panduan dalam membuat LPJ yang sesuai dengan standar kementerian. Ini penting agar dana beasiswa yang dikelola dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan transparan,” tutur Dzakirah. Penyusunan LPJ yang baik menjadi hal mendasar bagi perguruan tinggi dalam menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana bantuan yang diterima.
Selain itu, Bimtek ini juga menjadi ajang yang penting untuk membangun relasi antara 47 perguruan tinggi se-Jawa Timur. Dzakirah menyatakan bahwa interaksi dengan rekan-rekan dari kampus lain memberikan pengalaman berharga, khususnya dalam bertukar informasi dan pengetahuan tentang tantangan serta praktik terbaik dalam pengelolaan akademik dan akreditasi.
“Relasi yang terjalin melalui kegiatan ini sangat bermanfaat. Kami dapat berbagi pengalaman mengenai pengelolaan akademik dan akreditasi kampus, yang tentunya dapat mendukung pengembangan FAI Umsida,” tambah Dzakirah. Menurutnya, dengan berbagi pengalaman dan informasi, perguruan tinggi dapat saling belajar dan menginspirasi satu sama lain dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan.
Baca Juga:Kick Off Penerimaan Mahasiswa Baru Umsida 2025/2026 dan Apresiasi Sekolah Partnership
Mengikuti Bimtek Pengelolaan Dana Beasiswa ini memberikan pengalaman berharga bagi FAI Umsida serta berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur dengan harapan ilmu yang didapat dari kegiatan ini dapat diterapkan untuk mendukung pengelolaan dana beasiswa yang akuntabel di FAI Umsida, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan kampus-kampus luar negeri. Bimtek ini juga menjadi ajang yang baik untuk memperkuat relasi antar perguruan tinggi, menciptakan sinergi baru dalam memajukan pendidikan tinggi di Jawa Timur.
Sumber:Dzakirah Fikriyyah Spd & Dr Eny Fariyatul Fahyuni SPsi MPdi
Penulis:AHW