Fai.umsida.ac.id-Borong juara, 5 Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( FAI Umsida) dari prodi PAI dan PBA kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Indonesia Pencak Silat Paku Bumi Open 13 Championship 2025, yang digelar di Bandung pada 31 Januari – 2 Februari 2025.
Baca Juga:FAI Umsida Buka Beasiswa PUPM: Peluang Emas bagi Calon Ustadz Pesantren Muhammadiyah
Dalam kejuaraan bergengsi tingkat internasional ini, mahasiswa FAI Umsida dari berbagai program studi, termasuk Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), berhasil meraih medali emas dan perak. Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa FAI Umsida tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu berkompetisi dan mengharumkan nama universitas di tingkat global.
Perjuangan Mahasiswa FAI Umsida di Kejuaraan Pencak Silat Internasional
Bersaing dengan pesilat-pesilat hebat dari berbagai daerah dan negara bukanlah hal yang mudah. Setiap peserta memiliki ciri khas dan performa yang berbeda-beda, sehingga tantangan dalam pertandingan pun sangat terasa. Namun, dengan disiplin dan latihan yang intensif, mahasiswa FAI Umsida berhasil mengatasi setiap rintangan dan tampil dengan performa terbaik.
“Tantangan dalam pertandingan pasti kita temui, terutama saat berhadapan dengan lawan dari kontingen lain yang memiliki ciri khas dan teknik yang berbeda-beda. Namun, hal itu dapat kami atasi dengan giat berlatih setiap waktu,” ujar Yeni Farihatul Abadiyah, mahasiswa PAI yang berhasil meraih medali emas.
Selain itu, Yuhsin Amali, mahasiswa PBA Umsida yang juga meraih medali emas, menyampaikan kebanggaannya bisa membawa nama Umsida ke tingkat internasional. “Saya merasa sangat senang dan bangga karena bisa mengikuti pertandingan kejuaraan championship tingkat internasional. Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan sangat berharga bagi saya,” ujarnya.
Dukungan Umsida dan Harapan bagi Mahasiswa Berprestasi
Keberhasilan mahasiswa FAI Umsida dalam ajang ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk kemahasiswaan Umsida. Namun, beberapa mahasiswa merasa bahwa apresiasi di tingkat fakultas masih perlu ditingkatkan.
“Saya sangat berterima kasih atas izin dan fasilitas yang diberikan oleh pihak kemahasiswaan Umsida, sehingga kami dapat mengikuti ajang perlombaan ini dengan baik. ,” ungkap Muhammad Dzulfahmi Al Abror, mahasiswa PAI Umsida yang meraih medali perak.
Meskipun demikian, mahasiswa FAI Umsida tetap optimis dan berharap agar ke depannya semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk berprestasi di berbagai bidang, termasuk pencak silat.
“Pencak silat adalah warisan budaya Nusantara yang harus kita lestarikan. Selain mengajarkan teknik bela diri, pencak silat juga memiliki nilai budaya dan religi yang tinggi. Namun, sebagian kesan pencak silat mulai memudar karena ulah oknum yang kurang bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus tetap menjaga dan mengembangkan pencak silat agar tetap menjadi kebanggaan bangsa,” ujar Putri Hikmiyatil Latifah, mahasiswa PAI Umsida peraih medali perak.
Menjaga Prestasi dan Semangat Bertanding di Event Mendatang
Menyeimbangkan prestasi akademik dan non-akademik bukanlah hal yang mudah. Mahasiswa FAI Umsida yang aktif dalam dunia pencak silat harus mampu mengatur waktu antara kuliah dan latihan agar keduanya tetap berjalan dengan baik.
“Menggeluti prestasi non-akademik bukan berarti kita melalaikan kewajiban akademik. Justru kita harus bisa bekerja dua kali lebih keras agar keduanya bisa berjalan seimbang. Caranya adalah dengan membagi waktu antara jadwal kuliah dan latihan. Saya selalu memastikan untuk menuntaskan tugas kuliah dan belajar terlebih dahulu sebelum latihan, agar bisa maksimal di keduanya,” jelas Zain Zidan Amir, mahasiswa PAI Umsida yang juga meraih medali perak.
Kejuaraan Paku Bumi Open 13 merupakan event yang rutin diadakan setiap tahun dan menjadi ajang bergengsi bagi pesilat dari berbagai negara. Mahasiswa FAI Umsida yang telah berpartisipasi dalam event ini bertekad untuk kembali berlatih dan berlaga di kompetisi besar lainnya.
“Jangan cepat puas. Tetap berlatih dan belajar, teguhkan langkah, dan serahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Saya pribadi tetap akan memacu semangat untuk berlatih dan bersiap untuk event besar selanjutnya,” pungkas Yuhsin Amali.
Baca Juga:UMKM Desa Podokoyo Go Digital Bareng KKN-P 17 Umsida
Prestasi mahasiswa FAI Umsida dalam kejuaraan Paku Bumi Open 13 Championship 2025 membuktikan bahwa FAI Umsida tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga mendukung pengembangan bakat dan prestasi mahasiswa di bidang olahraga dan seni bela diri.
Sebagai institusi yang berkomitmen mencetak generasi unggul, FAI Umsida terus berupaya memberikan dukungan bagi mahasiswa yang ingin berkembang, baik dalam akademik maupun non-akademik. Dengan adanya prestasi ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang termotivasi untuk berkontribusi dalam membawa nama baik Umsida di kancah nasional dan internasional.
Mari bergabung dengan FAI Umsida dan jadilah bagian dari generasi unggul yang berprestasi di berbagai bidang!
Penulis:AHW