Fai.umsida.ac.id – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan Yudisium ke-45 pada Kamis, 17 Juli 2025, bertempat di Aula KH. Mas Mansyur Lantai 7 Gedung GKB 2 Kampus 1 Umsida.
Baca Juga: Seminar Akbar HIMA PBA Umsida Tekankan Bahasa Sebagai Jembatan Peradaban
Sebanyak 181 peserta dari lima program studi, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Perbankan Syariah, serta Magister Pendidikan Islam (S2 MPd), resmi dikukuhkan sebagai lulusan.
Momentum Sakral Peneguhan Gelar Akademik
Acara yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB ini berlangsung khidmat dan penuh haru. Tilawah berantai dari mahasiswa PAI membuka acara, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah yang menambah suasana sakral. Tarian tradisional Gambang Suling yang dibawakan oleh mahasiswa PGMI turut memeriahkan suasana sebagai simbol penghormatan terhadap budaya.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Umsida, Prof Dr Hana Catur Wahyuni ST MT IPM, menyampaikan pesan penting bahwa yudisium bukan sekadar seremoni, tetapi momentum awal untuk mengimplementasikan ilmu dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa para peserta sudah sah menyandang gelar sarjana maupun magister sejak surat keputusan dibacakan, tanpa harus menunggu wisuda.
“Silakan mulai mencetak kartu nama dengan gelar di belakangnya. SK yudisium ini sah secara legal bahwa Anda telah menjadi lulusan resmi Umsida,” ujarnya disambut tepuk tangan para peserta.
Penghargaan Yudisium untuk Lulusan Berprestasi dan Purna Bakti
Kegiatan ini juga menjadi ajang apresiasi bagi mahasiswa berprestasi. Dalam kesempatan ini, diumumkan beberapa nama sebagai lulusan terbaik dan berprestasi dari masing-masing program studi. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Ketua Program Studi dan perwakilan pimpinan fakultas sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi, kerja keras, dan pencapaian akademik mereka.
Selain itu, FAI Umsida juga memberikan penghargaan purna bakti kepada Bapak Rokib, MPdI, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan pengabdiannya selama menjadi bagian dari keluarga besar FAI Umsida. Momen ini menjadi refleksi mendalam akan pentingnya peran seluruh elemen akademik dalam mencetak generasi intelektual yang unggul dan bermoral.
Harapan dan Pesan untuk Para Alumni Baru
Wakil Dekan FAI, Dr Anita Puji Astutik, MPdI dalam sambutannya menyampaikan bahwa para lulusan saat ini menjadi generasi pertama yang menyandang gelar akademik di era kebijakan Diktisaintek Berdampak, sehingga diharapkan mampu memberi pengaruh positif bagi masyarakat.
“Kami berharap ikatan emosional tidak putus meskipun hari ini kita berpisah secara fisik. Kolaborasi dan silaturahmi harus terus dijaga. Anda semua adalah alumni yang menjadi mitra strategis dalam membangun peradaban melalui pendidikan dan kontribusi sosial,” ungkapnya penuh semangat.
Perwakilan peserta yudisium, Moch Chafid Dhuha, juga turut menyampaikan kesan dan pesan mewakili rekan-rekan yudisiawan. Ia mengucapkan rasa terima kasih kepada para dosen dan tenaga kependidikan yang telah membimbing selama masa studi.
Acara ditutup dengan doa oleh Farikh Marzuki Ammar Lc MPd dan pemutaran video napak tilas perjuangan para mahasiswa serta mengenang kontribusi Alm. Dr Imam Fauji Lc MPd, yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan FAI Umsida.
Kekompakan peserta juga tampak dari keseragaman dresscode: mahasiswa laki-laki mengenakan atasan kemeja putih, bawahan hitam, berdasi, memakai peci hitam polos, almamater Umsida, dan sepatu hitam. Sementara mahasiswa perempuan mengenakan kemeja putih, rok dan jilbab hitam, almamater, serta sepatu hitam. Penampilan ini menunjukkan semangat profesionalisme dan kesederhanaan yang menjadi karakter mahasiswa FAI Umsida.
Baca Juga: Wujudkan Green Campus, Umsida Integrasikan Konsep Keberlanjutan dalam Setiap Aspek Pendidikan
Dengan berakhirnya kegiatan yudisium ke-45 ini, FAI Umsida tidak hanya melepas para lulusan ke masyarakat, tetapi juga menyambut mereka sebagai bagian dari keluarga besar alumni yang akan terus menjalin relasi dan kolaborasi untuk pengembangan keilmuan dan pengabdian di masa depan.
“Tidak ada hal yang memisahkan kita meski status sudah berubah. Silakan datang kembali ke kampus ini sebagai mitra, narasumber, relawan, atau inspirator. Pintu FAI akan selalu terbuka untuk Anda semua,” pungkas Anita.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi