Fai.umsida.ac.id – Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Pencak Silat Malang Championship 5 yang digelar pada 19–20 Juli 2025 di Gedung Olahraga (GOR) Ken Arok, Kota Malang.
Baca Juga: Yudisium ke-45 FAI Umsida Kukuhkan 181 Lulusan Sarjana dan Pascasarjana
Dalam kejuaraan nasional ini, tiga mahasiswa FAI Umsida berhasil menyabet gelar juara dan membawa pulang medali emas serta dua medali perak.
Tampil dengan semangat juang tinggi, para mahasiswa FAI yang merupakan atlet Tapak Suci Umsida tampil memukau dan mampu mengalahkan lawan-lawannya dalam pertandingan ketat. Mereka adalah:
- 🥇 Yuhsin Amali – Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) semester 5, meraih Juara 1 (Medali Emas) di kelas A Dewasa Putra.
- 🥈 Putri Hikmiyatil Latifah – Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 5, meraih Juara 2 (Medali Perak) di kelas C Dewasa Putri.
- 🥈 Al Mudatsir – Mahasiswa Prodi PAI semester 5, meraih Juara 2 (Medali Perak) di kelas D Dewasa Putra.
Menang dengan Semangat Juara dan Sportivitas
Kejuaraan ini diikuti oleh ratusan atlet dari berbagai perguruan tinggi dan perguruan pencak silat se-Indonesia, menjadikannya ajang bergengsi yang penuh tantangan. Namun semangat juang, latihan intensif, dan doa dari para pendukung menjadi kunci kemenangan bagi para atlet dari FAI Umsida.
Yuhsin Amali, yang meraih medali emas, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut. “Alhamdulillah, ini semua berkat latihan rutin, bimbingan pelatih, dan dukungan teman-teman. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk terus berkarya,” ujarnya saat diwawancarai usai pertandingan.
Hal serupa juga diungkapkan Putri Hikmiyatil Latifah. “Saya bangga bisa membawa pulang medali untuk FAI Umsida. Ini adalah pengalaman berharga yang tak hanya mengasah fisik, tetapi juga mental dan semangat berkompetisi,” katanya.
Al Mudatsir menambahkan bahwa pencak silat bukan hanya tentang adu fisik, tapi juga tentang menjaga budaya dan membentuk karakter. “Lewat pencak silat, kami belajar kedisiplinan, kesabaran, dan semangat persaudaraan. Ini bukan sekadar olahraga, tapi jalan pembentukan diri,” ungkapnya.
Dukungan Fakultas dan Harapan Masa Depan
Dekan FAI Umsida, Dr Ida Rindaningsi MPd menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas capaian mahasiswa tersebut. “Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Mahasiswa FAI tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dan berprestasi dalam bidang non-akademik, termasuk olahraga bela diri,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa FAI akan terus mendukung kegiatan mahasiswa dalam berbagai bidang yang membentuk kepribadian dan meningkatkan soft skill. “Prestasi seperti ini harus terus didorong dan difasilitasi. Karena lulusan FAI bukan hanya cerdas secara keilmuan, tetapi juga tangguh dan adaptif di berbagai situasi,” tambahnya.
Tapak Suci sebagai Wadah Pengembangan Diri
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Putera Muhammadiyah menjadi wadah penting dalam membina mahasiswa di bidang pencak silat. Keberhasilan para atlet ini membuktikan bahwa UKM Tapak Suci bukan hanya tempat latihan rutin, tetapi juga sarana pengembangan karakter, loyalitas, dan nilai-nilai keislaman.
Pelatih Tapak Suci Umsida, Coach Bima mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari latihan disiplin yang dijalani para atlet selama berbulan-bulan. “Kami bangga dengan dedikasi mereka. Kemenangan ini menjadi motivasi bagi kader Tapak Suci lainnya untuk terus berjuang mengharumkan nama Umsida,” jelasnya.
Menjadi Inspirasi Mahasiswa Lain
Prestasi yang ditorehkan mahasiswa FAI Umsida dalam Malang Championship 5 menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika. Dalam suasana akademik yang penuh semangat, keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menyeimbangkan antara studi dan pengembangan diri di luar kelas.
Baca Juga: Raih Medali Perak Porprov Jatim 2025, Jovan Tampil Unggul dan Makin Terpacu ke PON
Semoga pencapaian ini menjadi pemicu semangat bagi seluruh mahasiswa FAI Umsida untuk terus berkarya, berprestasi, dan menjaga semangat kompetitif dalam bingkai nilai-nilai keislaman.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi