Fai.umsida.ac.id– Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar kegiatan Study Banding (STUBA) dengan HIMA PBA Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Jumat (22/8/2025).
Baca Juga:Risiko Pembatalan Sepihak COD dan Perlindungan Penjual dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Mengusung tema “Qiādah Lughawiyyah: Membangun Jiwa Kepemimpinan Melalui Bahasa Arab”, kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi, silaturahmi, serta penguatan kapasitas organisasi bagi mahasiswa dua kampus tersebut.
Pembukaan Penuh Semangat
Acara yang berlangsung sejak pagi ini dimulai dengan persiapan panitia dan peserta di lokasi. Tepat pukul 08.30 WIB, MC membuka rangkaian kegiatan dengan penuh semangat, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Naufal Quais (Umsida). Suasana semakin khidmat ketika seluruh peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah secara bersama-sama.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Isna Salsabila Amaliyah, yang menekankan pentingnya kegiatan study banding sebagai sarana saling belajar dan bertukar pengalaman. “Kegiatan ini bukan hanya untuk mengenal struktur organisasi, tetapi juga untuk memperkuat ukhuwah di antara kita,” ungkapnya.
Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Ketua HIMA PBA Umsida, Waritsuddin Ibnu Iqbal, serta Ketua HIMA PBA UINSA, Muhammad Jawad. Keduanya kompak menekankan bahwa kepemimpinan dalam organisasi mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari peran bahasa Arab sebagai medium komunikasi dan pengembangan intelektual.
Presentasi Program Kerja HIMA PBA dan Forum Diskusi
Memasuki agenda inti, masing-masing ketua himpunan memaparkan struktur organisasi dan program kerja. Presentasi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang arah gerak organisasi, baik di Umsida maupun UINSA. Program kerja yang dipaparkan mencakup kegiatan tahunan, bulanan, hingga agenda jangka panjang yang bertujuan meningkatkan kemampuan akademik, spiritual, dan kepemimpinan kader.
Selain presentasi dari masing-masing HIMA, forum juga memberikan kesempatan bagi Badan Semi Otonom (BSO) El-Abbasy untuk menyampaikan program kerjanya. Hal ini memperkaya wawasan para peserta mengenai variasi kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung misi keorganisasian.
Kegiatan berlanjut dengan Forum Group Discussion (FGD) antar divisi. Dalam sesi ini, seluruh kepala divisi dari kedua himpunan mahasiswa duduk bersama untuk mendiskusikan dan menyelaraskan berbagai agenda. Diskusi berlangsung interaktif, setiap peserta diberi kesempatan menyampaikan gagasan dan strategi yang relevan. Moderator memandu jalannya FGD dengan aturan jelas, mulai dari pembagian waktu hingga urutan penyampaian proker.
“Forum ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan ruang tukar gagasan, ajang mempererat silaturahmi, serta wadah belajar bersama. Organisasi ibarat pohon, dengan akar yang kuat menjaga identitas dan cabang rimbun melambangkan persaudaraan,” ujar salah satu pengurus dalam forum tersebut.
Di balik rangkaian agenda tersebut, panitia menegaskan tiga nilai utama yang ingin diwujudkan melalui STUBA 2025 ini, yakni:
- Silatulukhuwah – menguatkan persaudaraan antar mahasiswa lintas kampus.
- Silaturra’yi – menyatukan gagasan untuk pengembangan organisasi.
- Silatul‘amal – membangun kolaborasi nyata dalam program kerja bersama.
Nilai-nilai ini menjadi pijakan utama agar kegiatan tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi pengurus maupun kader penerus.
Penyerahan Cendera Mata dan Harapan ke Depan
Menjelang akhir acara, panitia memberikan kesempatan kepada beberapa peserta untuk menyampaikan kesan dan pesan. Salah satu kader mengaku kegiatan ini memberikan inspirasi baru dalam menjalankan roda organisasi. “Saya merasa banyak mendapat wawasan, terutama tentang cara kerja divisi lain yang bisa kita terapkan di kampus kita,” ungkapnya.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia menyerahkan cendera mata kepada perwakilan UINSA. Setelah itu, seluruh peserta mengikuti sesi foto bersama yang penuh kehangatan, melambangkan eratnya persaudaraan yang terjalin antar HIMA PBA.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Al Maududi, dilanjutkan penutupan resmi oleh panitia. Dengan berakhirnya kegiatan, peserta kembali membawa pulang pengalaman berharga, tidak hanya berupa ilmu dan ide baru, tetapi juga semangat untuk terus mengembangkan diri melalui bahasa Arab dan kepemimpinan.
Ketua Pelaksana, Isna Salsabila, berharap kegiatan ini tidak berhenti pada satu pertemuan saja. “Kami berharap jalinan kerja sama ini berlanjut dalam bentuk program lain, baik akademik maupun non-akademik, sehingga mahasiswa semakin terlatih untuk menjadi pemimpin yang berkarakter Islami dan unggul,” pungkasnya.
Baca Juga: ToT 36 Fasilitator PKMU, Perkuat Komitmen dan Kompetensi Pembimbing Mahasiswa Baru
Selain itu, STUBA juga memiliki tujuan strategis, yakni membuka jalan bagi calon kader yang akan mengurus HIMA pada periode selanjutnya. Dengan melihat langsung dinamika pembuatan program kerja dan pengelolaan organisasi, para calon pengurus diharapkan mendapatkan gambaran nyata sehingga siap melanjutkan estafet kepemimpinan dengan lebih matang.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi