Fai.umsida.ac.id – Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mendapat bekal berharga melalui kegiatan Pelatihan Sidang yang digelar pada Senin (15/9/2025).
Baca Juga: Pemerintah Suntik 200 Triliun untuk Himbara dan BSI, Kaprodi PBS Umsida Beri Komentar
Acara ini berlangsung di Gedung GDM Lt 3, Kampus 1 Umsida, dengan diikuti puluhan anggota yang hadir mengenakan seragam PDH. Suasana formal terlihat sejak awal, mencerminkan kedisiplinan sekaligus komitmen kader dalam menekuni proses kaderisasi organisasi.
Pelatihan ini diinisiasi dengan tujuan memperkuat kemampuan kader dalam memahami dan mengelola forum persidangan. Forum semacam ini dianggap sangat penting karena menjadi bagian dari dinamika berorganisasi yang menuntut keterampilan komunikasi, kepemimpinan, serta kemampuan menyelesaikan perbedaan pendapat secara konstruktif.
Sambutan Penuh Motivasi
Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Umum PK IMM Averroes, Immawan Ghulam Saifulloh, Dalam arahannya, ia menekankan bahwa kegiatan pelatihan sidang merupakan bagian integral dari proses pembentukan kader. “Pelatihan sidang bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi bagian dari proses kaderisasi. Kader IMM harus menguasai tata cara sidang agar mampu memimpin forum dengan bijak, adil, dan sesuai aturan,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kader IMM tidak hanya dituntut memahami substansi keilmuan, tetapi juga harus memiliki kecakapan teknis dalam memimpin forum. Menurutnya, hal ini menjadi modal penting untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di masa depan, baik di internal organisasi maupun dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Sementara itu, Ketua Cabang IMM Sidoarjo, Immawan Bagus Yoga Aditya yang juga pemateri dalam pelatihan sidang ini turut hadir menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa tradisi sidang adalah identitas gerakan mahasiswa Muhammadiyah. “IMM punya ciri khas berupa forum-forum intelektual. Maka, kader IMM Averroes harus terbiasa dengan dinamika sidang sejak dini agar siap berkompetisi dan berdialog di level yang lebih tinggi,” tegasnya.
Ia berharap pelatihan ini bisa menjadi awal bagi kader untuk lebih percaya diri dalam mengelola forum, memahami prosedur sidang, dan mengedepankan etika dalam setiap pengambilan keputusan.
Materi Interaktif dari Pemateri Handal
Setelah sesi sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi inti yang disampaikan oleh Immawan Bagus Yoga Aditya, seorang kader berpengalaman yang telah lama aktif dalam dinamika persidangan organisasi. Dalam sesi ini, ia menjelaskan berbagai aspek penting yang harus dipahami kader tentang persidangan.
Dengan gaya interaktif, ia memaparkan apa itu sidang, struktur yang harus dipahami dalam jalannya persidangan, hingga teknik komunikasi yang efektif dalam forum. “Sidang adalah ruang belajar yang sesungguhnya. Di sinilah kita diuji bagaimana mengelola perbedaan pendapat, mengatur waktu, dan menjaga etika diskusi. Semua itu penting untuk mencetak kader yang matang,” tuturnya.
Peserta tidak hanya mendengarkan teori, melainkan juga dilibatkan langsung dalam simulasi jalannya sidang. Beberapa kader diberi kesempatan memimpin forum, sementara yang lain berperan sebagai peserta yang menyampaikan pendapat. Simulasi ini menciptakan suasana pelatihan yang hidup, penuh semangat, dan sarat dengan pembelajaran praktis.
Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta. Diskusi pun berlangsung hangat, menandakan bahwa kader benar-benar serius untuk memahami tata cara persidangan.
Membentuk Kader IMM Yang Berkualitas
Kegiatan pelatihan ini sekaligus menjadi bukti komitmen Fakultas Agama Islam Umsida dalam mendukung proses kaderisasi di lingkungan IMM Averroes. Melalui kegiatan semacam ini, kader tidak hanya dibekali pemahaman teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan dalam berbagai kesempatan.
Ketua Umum PK IMM Averroes menegaskan kembali harapannya agar pelatihan ini mampu melahirkan kader yang lebih siap menghadapi tantangan organisasi. “Semoga setelah pelatihan ini, kader tidak hanya tahu teori, tetapi juga mampu mengaplikasikan dalam forum nyata. Karena dari IMM-lah lahir pemimpin yang akan mengabdi untuk umat, bangsa, dan persyarikatan,” pungkasnya.
Selain memberikan keterampilan teknis, pelatihan ini juga menumbuhkan semangat kebersamaan. Kader belajar untuk menghargai pendapat orang lain, menjaga ukhuwah, dan membangun forum yang produktif. Hal ini sesuai dengan semangat IMM yang tidak hanya menekankan intelektualitas, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai moral dan spiritual.
Baca Juga: Lengkapi Fasilitas, 1.061 Beasiswa, Hingga Gentarkan Dukungan Palestina Warnai Fortama 2025
Melalui kegiatan pelatihan sidang ini, IMM Averroes menunjukkan keseriusannya dalam membina kader. Dengan bekal yang diperoleh, kader diharapkan semakin percaya diri untuk memimpin forum, aktif menyampaikan gagasan, dan siap menjadi teladan di tengah masyarakat.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi