Fai.umsida.ac.id – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) kembali menorehkan prestasi akademik dengan bertambahnya satu lagi doktor dari bidang Pendidikan Agama Islam.
Dr Nur Maslikhatun Nisak SPdi MPdi, dosen FAI Umsida, yang berhasil meraih gelar Doktor Pendidikan Agama Islam (DPAI) setelah menjalani ujian terbuka promosi doktor pada Jumat, 4 Juli 2025, pukul 15.00–17.00 WIB, di Ruang Sidang Terbuka Pascasarjana, Tower B K.H. Mahrus Aly Lantai 3, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ujian terbuka ini menjadi puncak dari perjalanan panjang akademik yang penuh tantangan. Dalam disertasinya, Dosen PAI ini mengangkat tema “Pengembangan Model Pembelajaran Microteaching Hybrid Synchronous dalam Meningkatkan Kemampuan Technology Pedagogy Content Knowledge (TPACK) Calon Guru Pendidikan Agama Islam”.
Menjawab Tantangan Transformasi Pendidikan
Disertasi ini lahir dari keprihatinan terhadap pergeseran ekosistem pendidikan yang semakin digital. Dalam paparannya, Nisak menjelaskan bahwa digitalisasi pendidikan menuntut guru dan calon guru, khususnya di bidang PAI, untuk menguasai keterampilan TPACK secara utuh. Oleh karena itu, ia merancang dan menguji model microteaching hybrid synchronous yang menggabungkan pembelajaran daring dan luring berbasis teknologi informasi, kecerdasan buatan (AI), dan augmented reality (AR).
Model ini diuji pada mahasiswa PAI dan PGMI Umsida melalui dua tahap, yakni uji coba terbatas pada 10 mahasiswa dan uji coba luas pada 28 mahasiswa, serta kelas kontrol sebanyak 47 mahasiswa. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan TPACK, dengan rata-rata kenaikan nilai sebesar 32,95 poin (p < 0,05).
“Model ini efektif meningkatkan kompetensi calon guru dalam menyampaikan materi keagamaan secara adaptif, baik dalam pembelajaran online, offline, maupun hybrid,” jelas Nisak dalam pemaparannya.
Perjuangan, Kolaborasi, dan Harapan Ke Depan
Saat diwawancarai seusai ujian terbuka, Nur Maslikhatun Nisak mengaku haru dan lega. “Perasaan saya campur aduk, bahagia, lega, terharu. Akhirnya perjuangan panjang ini terlewati. Bagi saya, susah bukan berarti tidak bisa. Jika bersungguh-sungguh, insyaAllah berhasil juga. Seperti moto disertasi saya: Man Jadda Wajada,” ujarnya penuh semangat.
Ia mengungkapkan bahwa tantangan terberat selama proses studi adalah melawan rasa malas, jenuh, bahkan putus asa. Namun ia menemukan kekuatan dari diskusi dan pertemuan rutin dua pekan sekali bersama teman-teman sekelas. “Kami saling menyemangati, bertukar ide, dan saling memberi motivasi,” kenangnya.
Meski kini resmi menyandang gelar doktor, Nisak tak lantas berhenti mengembangkan diri. Ia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam bidang riset dan pengabdian masyarakat, terutama di ranah Pendidikan Agama Islam. Fokusnya mencakup pengembangan nilai-nilai PAI serta PAI sebagai disiplin ilmu yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Lebih lanjut, ia berharap para guru dan calon guru PAI mampu menguasai model pembelajaran microteaching hybrid synchronous dengan baik. “Guru PAI ke depan harus siap mengajar dalam berbagai situasi dan kondisi, termasuk di era hybrid. Penguasaan TPACK menjadi kunci utama agar mereka bisa menginspirasi siswa dan membawa nilai-nilai Islam lebih luas,” tuturnya.
Kontribusi Pembelajaran Inovatif untuk Dunia Pendidikan Islam
Diseminasi hasil penelitiannya telah mendapat pengakuan di berbagai forum ilmiah, mulai dari prosiding terindeks Springer dan Atlantis, hingga siaran radio di RRI. Model pembelajaran yang dikembangkannya juga telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan sedang dalam proses penerbitan ISBN.
Tak hanya itu, Nisak merekomendasikan agar model ini bisa digunakan secara luas di berbagai universitas dan menjadi syarat dalam program sertifikasi guru seperti PPG dan rekrutmen ASN. Ia juga mendorong pengembangan laboratorium smart microteaching yang mendukung pembelajaran hybrid berbasis teknologi mutakhir.
Baca Juga: Gelar Medical Check Up di CFD, Kontribusi FK Umsida Bantu Masyarakat Deteksi Dini Penyakit
Dengan keberhasilan ini, Fakultas Agama Islam Umsida kembali menegaskan komitmennya untuk mencetak insan akademik yang unggul, inovatif, dan kontributif bagi masa depan pendidikan Islam di Indonesia.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi