Fai.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HIMA PAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan kegiatan HIMA Mengaji pada Jumat (5/9/2025) di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Al Muhajirin, Tanggulangin.
Baca Juga: Mahasiswa PAI Umsida Juara 2 di Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition II 2025
Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan mengangkat tema “Menumbuhkan Cinta Qur’an dan Rasulullah Melalui Belajar yang Ceria”.
Menyemarakkan Maulid Nabi dengan Semangat Qur’ani
Kegiatan HIMA Mengaji yang akrab disebut HIJI ini menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa PAI Umsida kepada masyarakat, khususnya dalam menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Rasulullah SAW. Acara dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan rangkaian kegiatan yang penuh makna, mulai dari mengaji bersama adik-adik TPQ, pemutaran film edukasi, hingga sesi ice breaking yang membuat suasana semakin hidup.
Wakil ketua HIMA PAI, Nurul Huda Ramadhani, menjelaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah membumikan semangat Al-Qur’an sekaligus meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan semangat belajar yang ceria dan penuh makna, agar adik-adik TPQ semakin mencintai Al-Qur’an dan meneladani Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Selain itu, peringatan Maulid Nabi menjadi momentum penting bagi mahasiswa PAI Umsida untuk meneguhkan kembali peran mahasiswa sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Dengan mengusung nilai dakwah, pendidikan, dan kebersamaan, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi teladan bagi generasi muda.
Belajar Ceria dan Edukatif
Rangkaian kegiatan HIMA Mengaji dirancang agar tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menghadirkan pengalaman belajar yang menyenangkan. Para mahasiswa berinteraksi langsung dengan anak-anak TPQ melalui bacaan Al-Qur’an bersama, sehingga tercipta suasana ukhuwah dan kebersamaan.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran film edukasi bertema islami yang mengajarkan nilai moral dan teladan Nabi. Pemutaran film ini dimaksudkan agar anak-anak dapat lebih mudah memahami pesan agama melalui media visual yang menarik.
Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan sesi ice breaking atau permainan interaktif. Suasana penuh canda dan tawa membuat anak-anak semakin bersemangat mengikuti acara dari awal hingga akhir. “Konsep belajar sambil bermain memang kami pilih agar anak-anak merasa lebih ceria. Dengan begitu, nilai-nilai Qur’ani dapat diserap dengan ringan namun tetap membekas,” ungkap salah satu panitia.
Di akhir kegiatan, dilakukan evaluasi internal antara pengurus HIMA PAI Umsida. Evaluasi ini penting untuk memastikan keberlanjutan program, sekaligus memperbaiki teknis pelaksanaan agar semakin baik pada kegiatan berikutnya.
Menghidupkan Sabda Nabi
Dalam kesempatan ini, panitia juga mengingatkan sabda Rasulullah ﷺ: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari no. 5027). Hadis ini menjadi dasar pijakan bahwa kegiatan mengaji bersama dan mengajarkan Al-Qur’an adalah salah satu amal terbaik yang perlu terus dilestarikan.
“Melalui HIJI – HIMA Mengaji, kami berharap mahasiswa tidak hanya berperan sebagai pelajar di kampus, tetapi juga sebagai pengajar di masyarakat. Inilah wujud nyata pengabdian yang sejalan dengan misi Umsida dalam mencetak generasi Qur’ani,” tutur Wakil Ketua HIMA PAI.
Suasana hangat dan kekeluargaan terlihat jelas antara mahasiswa dan masyarakat. Anak-anak TPQ tampak gembira, sementara para mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga dalam praktik mengajar Al-Qur’an secara langsung
Kegiatan HIMA Mengaji bukan hanya sekadar agenda seremonial memperingati Maulid Nabi, melainkan juga langkah strategis HIMA PAI Umsida untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Para mahasiswa berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai program berkelanjutan, sehingga manfaatnya tidak berhenti pada satu momentum saja.
“Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan. Tidak hanya ketika Maulid Nabi, tetapi juga di momen lain agar semakin banyak masyarakat, khususnya anak-anak, yang merasakan manfaatnya,” ungkap salah satu peserta.
Dengan tema “Menumbuhkan Cinta Qur’an dan Rasulullah Melalui Belajar yang Ceria”, HIMA Mengaji diharapkan mampu menanamkan rasa cinta yang mendalam terhadap Al-Qur’an dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi pun terasa lebih bermakna karena diisi dengan aktivitas yang memberi nilai tambah, baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat sekitar.
Akhirnya, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa tidak hanya sibuk di ruang kuliah, tetapi juga hadir di tengah masyarakat dengan membawa energi positif, ilmu, dan semangat dakwah. HIMA Mengaji meninggalkan kesan mendalam: hanya sehari dilaksanakan, namun kenangan dan hikmahnya akan membekas sepanjang hayat.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi