Fai.umsida.ac.id- Awali Kegiatan Dengan Membaca Surat Al-Mulk, Forum Ta’aruf Mahasiswa Baru (Fortama) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) selalu dimulai dengan sebuah momen istimewa. Sebelum acara resmi dimulai, seluruh mahasiswa baru FAI berkumpul bersama untuk membaca surat Al-Mulk secara berjamaah. Kegiatan ini telah menjadi ciri khas yang melekat kuat di Fakultas Agama Islam. Tidak hanya sebagai sarana untuk memperdalam nilai-nilai religius, pembacaan surat Al-Mulk juga menciptakan atmosfer sakral yang menenangkan dan penuh keberkahan.
Pembukaan Fortama FAI Umsida dengan Bacaan Surat Al-Mulk
Dalam Fortama kali ini, suasana terlihat khidmat saat para mahasiswa baru membentuk barisan rapi di aula kampus. Mengenakan seragam hitam, para mahasiswa memusatkan perhatian pada bacaan surat Al-Mulk yang dipimpin oleh seorang mahasiswa senior. Bacaan tersebut mengalun dengan tenang, menghadirkan suasana spiritual yang mendalam di aula yang penuh dengan peserta. Kegiatan ini seolah menjadi pengingat bahwa menuntut ilmu harus dimulai dengan mengingat Allah, terutama di lingkungan akademik berbasis Islam seperti FAI Umsida.
Baca Juga: Enam Pilar Kesuksesan : Pesan Dr. Gamal Albisaid Untuk Mahasiswa Baru FAI Umsida
Selain itu, tradisi ini tidak hanya sekadar rutinitas sebelum acara dimulai, tetapi juga sarana untuk memperkuat kebersamaan dan kesatuan antar mahasiswa baru. Dengan dimulainya Fortama dengan kegiatan religius, FAI Umsida menegaskan identitasnya sebagai fakultas yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kegiatannya.
Menjadi Ikon dan Tradisi FAI Umsida
Surat Al-Mulk bukan hanya bacaan biasa, tetapi telah menjadi ikon dari Fakultas Agama Islam Umsida. Setiap tahun, mahasiswa baru di FAI Umsida memulai langkah mereka di fakultas ini dengan kegiatan membaca Ayat Al-Qur’an bersama. Tradisi ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat dalam jiwa para mahasiswa sejak awal perjalanan akademis mereka.
Mengapa surat Al-Mulk dipilih? Surat ini dikenal memiliki banyak keutamaan, salah satunya adalah memberikan perlindungan bagi yang membacanya dari siksa kubur. Dengan memulai Fortama dengan pembacaan surat ini, FAI Umsida ingin mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga memahami pentingnya menjaga hubungan dengan Sang Pencipta. Hal ini menjadi pembeda yang jelas antara FAI Umsida dengan fakultas lain, di mana kegiatan akademik selalu diawali dengan nilai-nilai religius.
Selain menjadi simbol dari Fakultas Agama Islam Umsida, tradisi ini juga menjadi sarana untuk memperkenalkan para mahasiswa baru kepada lingkungan kampus yang religius dan penuh dengan kegiatan islami. Dengan begitu, para mahasiswa tidak hanya disiapkan secara intelektual, tetapi juga secara spiritual dalam menjalani kehidupan perkuliahan. Kegiatan ini diharapkan menjadi fondasi yang kuat bagi para mahasiswa untuk menghadapi tantangan akademik dan kehidupan di masa depan.
Fortama dan Peran Penting Pembentukan Karakter Islami
Fortama, atau Forum Ta’aruf Mahasiswa Baru, merupakan salah satu program yang sangat penting bagi mahasiswa baru di FAI Umsida. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diperkenalkan pada kehidupan kampus, mulai dari peraturan akademik hingga organisasi kemahasiswaan. Namun, yang paling penting adalah Fortama menjadi platform untuk membentuk karakter islami yang kuat bagi para mahasiswa baru.
Pembacaan surat Al-Mulk sebelum dimulainya acara Fortama adalah salah satu cara FAI Umsida membentuk karakter tersebut. Dengan diawali kegiatan spiritual, diharapkan para mahasiswa dapat lebih menghargai pentingnya aspek agama dalam kehidupan kampus. Tidak hanya itu, Fortama juga menjadi sarana bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan akademik yang menuntut kedisiplinan, tanggung jawab, dan integritas.
Dalam sesi-sesi selanjutnya, mahasiswa akan dibekali dengan berbagai pengetahuan mengenai dunia perkuliahan, baik dari sisi akademik maupun non-akademik. Namun, aspek religius tetap menjadi fondasi utama dalam setiap sesi yang diberikan. Fortama di FAI Umsida bukan hanya sekadar kegiatan perkenalan, tetapi lebih dari itu, kegiatan ini bertujuan untuk membangun generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual.
Melalui kegiatan seperti pembacaan surat Al-Mulk ini, FAI Umsida berharap dapat mencetak lulusan yang memiliki keseimbangan antara pengetahuan akademik dan keimanan yang kuat. Inilah yang menjadi ciri khas dan keunggulan dari Fakultas Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Dengan memadukan nilai-nilai islami dalam setiap aspek kegiatan, FAI Umsida berkomitmen untuk menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan global, namun tetap teguh pada prinsip-prinsip agama.
Baca Juga:Fortama FAI Umsida Tahun Akademik 2024 Siap Untuk Mencetak Lulusan yang Unggul
Dengan diadakannya pembacaan surat Al-Mulk sebelum acara Fortama dimulai, Fakultas Agama Islam Umsida terus meneguhkan identitasnya sebagai fakultas yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Tradisi ini bukan hanya sebagai simbol, tetapi sebagai landasan bagi mahasiswa untuk memulai perjalanan akademik mereka dengan pondasi spiritual yang kuat. Fortama bukan hanya sekadar acara perkenalan, tetapi juga momen penting dalam membentuk karakter islami yang kuat bagi mahasiswa baru.
FAI Umsida dengan bangga mempertahankan tradisi ini sebagai salah satu ikon yang mencerminkan komitmennya dalam menghasilkan generasi intelektual yang memiliki keseimbangan antara kecerdasan akademik dan keimanan yang kokoh. Tradisi pembacaan surat Al-Mulk ini akan terus dilestarikan sebagai bagian dari usaha FAI Umsida dalam mencetak lulusan yang berintegritas dan religius.
Penulis: A. Hasbul Wafi