Fai.umsida.ac.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Agama Islam (BEM FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) akan menjadi salah satu delegasi dalam ajang bergengsi tingkat internasional bertajuk Konvensyen Mahasiswa Pengajian Islam Antarabangsa 2025.
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat–Sabtu, 8–9 Ogos 2025, bertempat di Dewan Perdana, Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Terengganu, Malaysia.
Konvensyen ini digagas oleh Persatuan Mahasiswa Kontemporari Islam (PMKI) UniSZA sebagai wadah pertemuan dan kolaborasi lintas negara yang melibatkan kepemimpinan mahasiswa pengajian Islam dari berbagai universitas internasional. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk mempererat jaringan keilmuan dan kepemudaan serta memperkuat eksistensi pengajian Islam dalam tataran global.
Ajang Silaturahmi dan Kolaborasi Internasional
Ketua BEM FAI Umsida, Ahnaf Haqqoni Yafi yang mewakili institusi dalam forum ini, menyampaikan bahwa keikutsertaannya bukan hanya sebagai bentuk representasi kelembagaan, tetapi juga sebagai upaya aktif mahasiswa FAI dalam menjalin hubungan akademik dan kultural dengan mahasiswa dari luar negeri.
“Alhamdulillah, kami merasa terhormat bisa hadir dalam konvensyen ini. Ini kesempatan emas untuk bertukar gagasan dan pengalaman dengan sahabat-sahabat mahasiswa pengajian Islam dari berbagai negara. Selain itu, ini juga menjadi langkah nyata internasionalisasi FAI Umsida,” tutur Ketua BEM FAI menjelang keberangkatannya.
Kehadiran perwakilan Umsida dalam forum ini juga menandai komitmen FAI Umsida untuk terus mengembangkan kapasitas dan jejaring global mahasiswa, sejalan dengan visi Umsida sebagai kampus berdaya saing internasional.
Diresmikan oleh Tokoh Akademik Malaysia
Konvensyen Mahasiswa Pengajian Islam Antarabangsa 2025 ini akan diresmikan oleh YBrs. Prof. Dr. Engku Muhammad Tajuddin bin Engku Ali, Dekan Fakulti Pengajian Kontemporari Islam (FKI) UniSZA. Dalam sambutannya, beliau dijadwalkan membuka diskusi dengan tema besar penguatan peran mahasiswa pengajian Islam dalam merespons tantangan zaman serta memformulasikan peran-peran strategis mereka dalam masyarakat global.
Konvensyen ini juga akan memuat sesi-sesi panel, forum diskusi, dan pertukaran ide antarmahasiswa yang difokuskan pada isu-isu aktual dalam dunia pendidikan Islam, termasuk digitalisasi pendidikan, tantangan dakwah global, dan peran mahasiswa dalam pembangunan sosial berbasis nilai-nilai Islam.
Mahasiswa Pengajian Islam sebagai Pilar Perubahan
Melalui konvensyen ini, PMKI UniSZA ingin membangun kesadaran kolektif bahwa mahasiswa pengajian Islam tidak hanya bergerak dalam ranah akademik, tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam penguatan moral, sosial, dan peradaban umat.
Konvensyen yang mengangkat semangat kolaborasi antarbangsa ini juga diikuti oleh perwakilan organisasi mahasiswa dari berbagai universitas ternama seperti Universitas Sains Islam Malaysia (USIM), Universitas Islam Negeri, serta kampus-kampus Muhammadiyah dari Indonesia, termasuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dan tentunya Umsida.
Selain memfasilitasi jaringan global antarorganisasi mahasiswa, kegiatan ini juga menjadi ajang pengenalan budaya dan dinamika keilmuan antarnegara, di mana setiap peserta akan berinteraksi langsung dalam suasana intelektual yang egaliter dan progresif.
FAI Umsida Dorong Internasionalisasi Mahasiswa
Dekan Fakultas Agama Islam Umsida, Dr Ida Rindaningsih MPd, menyambut baik keikutsertaan mahasiswa FAI dalam forum internasional ini. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa di level global merupakan bagian dari proses pembelajaran yang holistik dan sesuai dengan arah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Kami sangat mendukung partisipasi ini. Ini bagian dari strategi pembinaan mahasiswa agar siap menjadi pemimpin masa depan yang mampu menjawab tantangan global dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Islam,” ungkapnya.
Sebagai lembaga pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan zaman, FAI Umsida terus membuka ruang kolaborasi dan pengembangan soft skills mahasiswa, termasuk melalui partisipasi aktif dalam event internasional seperti ini.
Baca Juga: Umsida Sosialisasikan KHGT, Satukan Umat Islam dalam Satu Sistem Waktu
Dengan semangat membawa nama baik kampus dan bangsa, Ketua BEM FAI Umsida akan menjadi duta intelektual muda yang memperkuat identitas mahasiswa pengajian Islam sebagai agen perubahan global yang berakar kuat dalam nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Islam.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi