Fai.umsida.ac.id–PMMBN menjadi ajang penting bagi Moch Hidayatul Rizky dan Muhammad Rijal Al-Mukhlis, mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) semester 7, yang terpilih sebagai perwakilan mahasiswa Muhammadiyah Jawa Timur dalam Kongres Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada 25–29 Oktober 2025 ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas mahasiswa dalam moderasi beragama dan bela negara.
Wakili Jawa Timur di PMMBN 2025

Moch Hidayatul Rizky, yang juga menjabat sebagai Menteri Agama BEM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) periode 2025–2026, bersama Muhammad Rijal, Anggota Menteri Agama BEM Umsida, terpilih sebagai perwakilan mahasiswa Muhammadiyah Jawa Timur dalam kegiatan PMMBN. Dalam kesempatan ini, Rizky menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong pergerakan mahasiswa di kampus dan memperkenalkan nilai-nilai moderasi beragama.
Komitmen Kenalkan Moderasi Beragama

“Setelah mengikuti kegiatan PMMBN ini, kami akan mengimplementasikan pengalaman berharga yang didapat untuk mengembangkan pergerakan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kami berkomitmen untuk memperkenalkan ide-ide moderasi beragama, yang tidak hanya relevan untuk umat Islam tetapi juga untuk mahasiswa dari berbagai latar belakang. Kami ingin membawa perubahan positif yang bisa bermanfaat bagi civitas akademika dan masyarakat sekitar,” ujar Rizky.
PMMBN kali ini juga membuka ruang bagi mahasiswa Muhammadiyah untuk berinteraksi dengan berbagai tokoh penting, termasuk Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, M.A. Dalam perbincangan yang hangat antara Prof. Kamaruddin, Rizky, dan Rijal, beliau menyampaikan pesan penting yang mengingatkan mahasiswa Muhammadiyah, khususnya dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, untuk selalu berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai moderasi beragama.
“Perguruan tinggi Muhammadiyah harus memiliki peran yang signifikan dalam memperjuangkan moderasi beragama, khususnya dalam konteks pergerakan mahasiswa. Kegiatan seperti PMMBN ini bukan hanya menjadi tanggung jawab perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi Nahdlatul Ulama’, tetapi perguruan tinggi Muhammadiyah juga harus berkontribusi aktif. Sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, kalian harus menjadi contoh dan teladan bagi mahasiswa Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” pesan Prof. Kamaruddin Amin dengan tegas.
Selain itu, Prof. Kamaruddin juga menekankan pentingnya membangun pergerakan yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman yang moderat, yang dapat memperkuat kesatuan bangsa Indonesia. “Muhammadiyah sudah hadir jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, dan kini menjadi salah satu organisasi terbesar di dunia. Oleh karena itu, mahasiswa Muhammadiyah di seluruh Indonesia harus menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam pembangunan bangsa,” tambahnya.
Mahasiswa Haru Menjaga Nilai Islam yang Moderat

Kegiatan PMMBN ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman dan wawasan mahasiswa Muhammadiyah, terutama di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, dalam menyikapi tantangan global yang semakin kompleks. Diharapkan juga, mahasiswa dapat terus memperkuat peran serta dalam menjaga nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan damai, serta berperan aktif dalam menciptakan kedamaian dan keharmonisan di Indonesia.
Baca Juga: SABAR Vol.5: Menjalin Ukhuwah dan Membangun Ikatan Kokoh di IMM Averroes Umsida
Keikutsertaan mahasiswa FAI Umsida dalam PMMBN ini tidak hanya membawa dampak positif bagi mahasiswa di tingkat lokal, tetapi juga menjadi sebuah langkah maju untuk memperkenalkan pergerakan mahasiswa Muhammadiyah yang lebih aktif dan berdampak di seluruh Indonesia. Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa Muhammadiyah diharapkan dapat terus berinovasi dalam memajukan pendidikan agama Islam dan menjaga kebhinekaan di Indonesia.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi
























