Fai.umsida.ac.id – Semangat menjadi Muslim bermarwah kuat menjadi pesan utama dalam kegiatan Kuliah E-Tiket yang disampaikan oleh Kemahasiswaan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) pada gelaran Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) FAI 2025 yang berlangsung di Aula Mas Mansyur, Sabtu (11/10/2025).
Baca Juga: LPJ Akbar Ormawa FAI Umsida 2025 Wujud Regenerasi dan Akuntabilitas Kepemimpinan Mahasiswa
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan mahasiswa baru dari seluruh program studi di bawah naungan FAI Umsida, yakni Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Manajemen Pendidikan Islam (MPD), dan Perbankan Syariah (PESYA). Kehadiran mereka menjadi momentum awal dalam menapaki perjalanan akademik di kampus Islami yang mengedepankan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Membangun Identitas Mahasiswa Muslim yang Bermartabat
Dalam sesi kuliah e-tiket, pemateri dari bidang kemahasiswaan FAI menegaskan pentingnya menjaga marwah sebagai seorang Muslim, terutama di lingkungan akademik. “Mahasiswa FAI harus punya karakter, bukan sekadar cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam marwah dan etika. Itulah ciri Muslim bermarwah kuat,” ujarnya di hadapan peserta yang memenuhi aula.
Kuliah e-tiket ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru tentang tata krama dan etika akademik di lingkungan kampus, termasuk bagaimana cara berpakaian, bersikap terhadap dosen dan teman, hingga etika berkomunikasi di era digital. Pemateri juga menekankan bahwa marwah seorang Muslim tercermin dari adabnya, bukan semata prestasi akademik.
“Jika seorang mahasiswa kehilangan adab, maka hilang pula kehormatannya. Oleh sebab itu, e-tiket bukan sekadar aturan, melainkan refleksi dari jati diri kita sebagai Muslim yang berilmu,” tambahnya.
Pesan ini disambut antusias oleh mahasiswa baru yang tampak menyimak dengan khidmat. Beberapa dari mereka bahkan mencatat poin penting yang disampaikan, seperti pentingnya menjaga sopan santun dalam berinteraksi di ruang akademik dan media sosial.
Fortama sebagai Gerbang Pembentukan Karakter Islami
Kegiatan Fortama FAI Umsida tahun ini mengusung semangat pengenalan kehidupan kampus berbasis nilai Islam. Selain memperkenalkan lingkungan kampus dan organisasi mahasiswa, Fortama juga dirancang sebagai wadah pembentukan karakter Islami di kalangan mahasiswa baru.
Melalui tema Muslim Bermarwah Kuat, panitia dan bidang kemahasiswaan berupaya menanamkan nilai tanggung jawab, kemandirian, dan akhlakul karimah. “FAI tidak hanya ingin mencetak lulusan yang pandai bicara agama, tetapi juga yang berintegritas, santun, dan berkontribusi bagi masyarakat,” tutur perwakilan bidang kemahasiswaan dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, pemateri juga menyinggung pentingnya peran mahasiswa sebagai duta FAI di tengah masyarakat. Mahasiswa diminta untuk menjadi contoh teladan dalam tutur kata, berpakaian sopan, serta berperilaku jujur dan amanah. “Muslim bermarwah kuat adalah mereka yang mampu menjaga diri di mana pun berada, menegakkan nilai-nilai Islam tanpa harus menghakimi orang lain,” jelasnya.
Menjadi Generasi Berilmu dan Beradab
Kuliah e-tiket ini tidak hanya menekankan aspek disiplin dan etika, tetapi juga mengajak mahasiswa untuk memahami keseimbangan antara ilmu dan adab. “Ilmu tanpa adab seperti pohon tanpa akar. Ia akan mudah tumbang ketika diterpa ujian,” ujar pemateri, mengutip nasihat ulama klasik.
Mahasiswa baru pun diajak merenungi bahwa menjadi bagian dari Umsida berarti siap mengemban amanah besar: menegakkan Islam dengan ilmu dan akhlak. Di akhir sesi, seluruh peserta diajak untuk menulis refleksi singkat tentang bagaimana mereka ingin menjadi Muslim bermarwah kuat di kehidupan kampus nanti.
Salah satu mahasiswa baru Prodi PAI, Zahra, mengaku termotivasi setelah mengikuti sesi ini. “Saya jadi lebih sadar bahwa kuliah bukan hanya soal nilai IPK, tetapi juga bagaimana kita menjaga sikap, tutur kata, dan etika sebagai mahasiswa Muslim,” ungkapnya.
Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Pakar Umsida Jelaskan Penyebab dan Pencegahannya
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan pesan penutup dari panitia Fortama yang menegaskan bahwa marwah FAI Umsida terletak pada perilaku para mahasiswanya. Dengan semangat Muslim bermarwah kuat, diharapkan seluruh mahasiswa baru mampu menjadi generasi yang berilmu, beradab, dan siap mengharumkan nama FAI Umsida di tingkat nasional maupun global.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi