Fai.umsida.ac.id – Masrohiyah (teater) yang dibawakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) menjadi salah satu kejutan menarik dalam Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) FAI Umsida 2025.
Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang sarat dengan nilai Islami.
Baca Juga:Fortama FAI Umsida 2025 Hadirkan Nuansa Nusantara dan Sambut 300 Maba
Penampilan teater ini menjadi daya tarik tersendiri dalam rangkaian acara Fortama, dengan mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa dan nilai-nilai Islami.
Penampilan masrohiyah ini disuguhkan pada sesi tengah acara Fortama yang berlangsung di Aula KH Mas Mansyur GKB 2 Umsida pada Sabtu (27/9/2025), dan langsung menyita perhatian ratusan mahasiswa baru yang hadir.
Teater yang dibawakan tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang dalam, sekaligus menguatkan identitas HIMA PBA sebagai wadah mahasiswa yang kreatif dan berbakat.
Masrohiyah HIMA PBA : Seni dan Dakwah dalam Satu Panggung
Penampilan masrohiyah dari HIMA PBA Keong Mas tidak hanya berfokus pada hiburan semata, tetapi juga mengandung pesan dakwah yang dalam. Tema yang diangkat kali ini berfokus pada kehidupan mahasiswa dan tantangan yang dihadapi dalam menyeimbangkan antara akademik, agama, dan kehidupan sosial. Cerita yang dibawakan mengalir dengan natural, membuat para penonton terlibat secara emosional, menyentuh mereka dengan kisah yang tidak hanya relatable, tetapi juga menginspirasi.
Para pemain masrohiyah yang merupakan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab ini tampil memukau dengan ekspresi, gerakan, dan penghayatan yang kuat. Mereka berhasil menyampaikan pesan dengan cara yang ringan namun sarat makna. Tidak hanya itu, elemen humor yang diselipkan dalam setiap adegan membuat suasana menjadi lebih hidup dan penuh tawa.
Menurut salah satu anggota HIMA PBA, Devangga , penampilan masrohiyah ini merupakan salah satu cara mereka untuk menampilkan sisi kreativitas mahasiswa yang sering kali tidak hanya terpaku pada akademik, tetapi juga seni dan dakwah. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa PBA tidak hanya terampil dalam bahasa Arab, tetapi juga memiliki kreativitas yang dapat disalurkan melalui seni seperti masrohiyah. Ini juga bagian dari dakwah kami, menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat,” ujar salah satu anggota panitia Fortama.
Membangun Karakter melalui Seni
Penampilan masrohiyah ini juga menjadi media untuk membangun karakter mahasiswa baru. Fortama bukan hanya sekadar acara pengenalan kampus, tetapi juga wadah untuk menguatkan nilai-nilai akhlak dan moral yang menjadi landasan utama di FAI Umsida. Melalui masrohiyah, mahasiswa baru tidak hanya disuguhkan hiburan, tetapi juga diingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, serta menjalani kehidupan kampus dengan nilai-nilai positif.
“Melalui masrohiyah ini, kami ingin memberikan pesan kepada mahasiswa baru bahwa kehidupan di kampus tidak hanya soal belajar di kelas, tetapi juga bagaimana kita bisa menjaga moral dan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari,” kata Dr Ida Rindaningsih MPd, Dekan FAI Umsida, dalam sambutannya.
Menyemarakkan Fortama dengan Seni Islami
Masrohiyah yang ditampilkan oleh HIMA PBA menjadi salah satu puncak acara Fortama yang menggabungkan seni, budaya, dan nilai-nilai Islami. Penampilan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengajak seluruh peserta Fortama untuk merenung dan introspeksi diri.
Selain sebagai hiburan, masrohiyah ini juga membawa pesan penting tentang pentingnya persatuan, kebersamaan, dan pengorbanan dalam mencapai tujuan. Meskipun penampilan ini singkat, namun pesan yang disampaikan berhasil meninggalkan kesan mendalam pada seluruh peserta yang hadir.
Fortama FAI Umsida 2025 yang dihadiri oleh mahasiswa baru dari berbagai program studi ini, tidak hanya menawarkan pengenalan kampus yang formal, tetapi juga menampilkan berbagai potensi mahasiswa, termasuk kreativitas seni melalui masrohiyah. Hal ini menunjukkan bahwa FAI Umsida bukan hanya fokus pada pengajaran akademik, tetapi juga membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan kreatif.
Meninggalkan Kesan Mendalam di Hati Mahasiswa Baru
Tidak hanya di kalangan mahasiswa FAI, penampilan masrohiyah ini juga mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Para dosen dan mahasiswa baru merasa terkesan dengan kualitas dan kedalaman pesan yang dibawakan. Salah seorang mahasiswa baru dari Prodi Perbankan Syariah mengatakan, “Penampilan masrohiyah ini benar-benar menginspirasi kami. Selain menghibur, ada banyak pesan moral yang dapat kami terima. Ini menunjukkan bahwa seni juga bisa menjadi media dakwah yang kuat.”
Dengan suksesnya penampilan masrohiyah Keong Mas HIMA PBA dalam Fortama, FAI Umsida semakin menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga berbakat dalam seni dan dakwah.
Baca Juga: Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
Fortama FAI 2025 dengan tema “Generasi Pencetak Cahaya Peradaban” semakin memperkaya pengalaman mahasiswa baru, dengan memberikan mereka kesempatan untuk melihat sisi lain dari kehidupan kampus yang penuh kreativitas, semangat kebersamaan, dan nilai-nilai Islami yang kuat.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi