Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di Boarding School Jadi Sorotan Dosen PBA Umsida

Fai.umsida.ac.id – Pembelajaran Bahasa Arab di lingkungan boarding school masih menghadapi berbagai tantangan serius. Hal ini terungkap dari penelitian dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Yanik Purwanti dan Farikh Marzuki Ammar.

Baca juga: Pembekalan PLP I 2025, Dekan FAI Umsida Ajak Mahasiswa Menjadi Cahaya di Dunia Pendidikan

Studi tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Dedikasi Pendidikan edisi Juli 2025 dan menyoroti kesenjangan antara tujuan ideal penguasaan Bahasa Arab dengan kondisi nyata di lapangan.

Hambatan dari Perbedaan Kemampuan dan Latar Belakang Siswa Boarding School

Penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin mengungkap bahwa salah satu hambatan terbesar datang dari perbedaan kemampuan dasar siswa dalam membaca dan menulis Arab. Banyak siswa berasal dari sekolah dasar yang belum memiliki pelajaran Bahasa Arab sebelumnya, sehingga mereka kesulitan beradaptasi dengan sistem boarding school.

Selain itu, rendahnya motivasi belajar juga menjadi kendala. Antusiasme siswa sering kali naik turun dan tidak stabil, sehingga berdampak pada proses pembelajaran yang seharusnya berlangsung intensif di lingkungan asrama. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif.

Peneliti menegaskan bahwa perbedaan kemampuan ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 22 yang menyebutkan adanya perbedaan bahasa dan warna kulit sebagai tanda kebesaran-Nya. Dengan demikian, perbedaan individu sudah menjadi hal yang wajar, namun tetap memerlukan strategi khusus agar tidak menjadi penghalang bagi keberhasilan belajar.

“Banyak siswa yang susah menghafal kosakata karena sebelumnya belum pernah terpapar pelajaran Bahasa Arab. Hal ini tentu membuat mereka tertinggal jika dibandingkan dengan siswa yang sudah terbiasa,” jelas peneliti.

Kendala Metode Pengajaran dan Praktik Sehari-hari

Faktor lain yang menjadi sorotan adalah metode pengajaran guru yang dinilai masih konvensional. Pendekatan yang digunakan cenderung berfokus pada hafalan dan ceramah, sehingga siswa merasa bosan. Padahal, Bahasa Arab merupakan bahasa yang menuntut praktik langsung dalam percakapan agar lebih mudah dipahami.

Minimnya penerapan praktik komunikasi dalam kehidupan sehari-hari di asrama juga menjadi masalah utama. Idealnya, boarding school bisa menciptakan suasana imersi bahasa, di mana santri terbiasa menggunakan Bahasa Arab baik di dalam kelas maupun saat berinteraksi di asrama. Namun realitas menunjukkan bahwa siswa masih jarang menggunakan Bahasa Arab di luar jam pelajaran.

Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang menyebutkan bahwa problematika pembelajaran Bahasa Arab tidak hanya terletak pada aspek linguistik, melainkan juga aspek non-linguistik seperti motivasi, metode guru, dan lingkungan belajar. Dengan kata lain, keberhasilan penguasaan Bahasa Arab sangat dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor internal siswa dan faktor eksternal yang mendukung.

“Boarding school seharusnya menjadi tempat terbaik untuk melatih percakapan Bahasa Arab. Namun tanpa dorongan nyata, lingkungan ini tidak dimanfaatkan secara optimal,” ungkap peneliti.

Kesenjangan antara Harapan dan Realitas

Tujuan utama pembelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School adalah membekali siswa agar mampu memahami Al-Qur’an, Hadis, serta literatur keislaman, sekaligus memfasilitasi komunikasi antar-santri. Namun, penelitian ini menemukan adanya kesenjangan besar antara harapan tersebut dengan kenyataan di lapangan.

Asrama yang seharusnya menjadi lingkungan kondusif ternyata belum sepenuhnya mendukung pembiasaan Bahasa Arab. Keterbatasan strategi pengajaran, minimnya praktik komunikasi, serta kurangnya inovasi menjadi faktor penghambat utama. Kondisi ini menciptakan ironi, di mana potensi besar boarding school justru belum dimaksimalkan secara optimal.

Untuk memperdalam analisis, peneliti menggunakan perangkat lunak ATLAS.ti dalam menganalisis data kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa interaksi akademik, sosial, dan budaya di asrama saling berkaitan dan memengaruhi pembelajaran Bahasa Arab. Temuan ini menjadi landasan penting bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih efektif.

“Boarding school memiliki potensi besar sebagai ruang belajar bahasa. Namun tanpa metode yang tepat dan konsistensi penggunaan dalam keseharian, potensi itu sulit diwujudkan. Inovasi dan motivasi harus berjalan beriringan,” tegas peneliti.

Baca Juga: Lolos Program Magang Berdampak, Mahasiswa Psikologi Umsida Siap Hadapi Dunia Kerja

Melalui penelitian ini, para dosen PBA Umsida berharap adanya kesadaran kolektif bagi pendidik dan pengelola sekolah untuk merumuskan strategi baru yang lebih adaptif. Dengan begitu, problematika pembelajaran Bahasa Arab di boarding school dapat diatasi dan justru menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam.

Sumber:
Purwanti, Y. & Ammar, F.M. (2025). Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Boarding School. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 9(2), 605–616. Universitas Abulyatama.

 

Berita Terkini

Wisudawati Terbaik FAI Umsida ke 46 ini Berkomitmen Mengembangkan Pendidikan di Merauke
November 20, 2025By
WIsudawati Terbaik FAI 46
Perjalanan Sukses Wisudawati Terbaik FAI Umsida ke 46,Dari Mengatasi Tantangan sebagai Ibu, Istri, Hingga Mahasiswa
November 19, 2025By
RisetMu
Enam Dosen FAI Umsida Raih Hibah RisetMu IX 2026
November 18, 2025By
wsiuda 46
FAI Umsida Kukuhkan 102 Lulusan pada Wisuda Ke-46 Tahun Akademik 2025/2026
November 17, 2025By
Yudisium XLVI
Dekan FAI Umsida Tekankan Pentingnya Lulusan yang Berdampak dan Menebar Nilai Islam pada Yudisium XLVI
November 16, 2025By
Yudisium XLVI
Fariz Sayyidan Sampaikan Pesan Mengharukan pada Yudisium XLVI FAI Umsida
November 15, 2025By
Warek I Umsida Tekankan Profesionalisme dan Loyalitas pada Yudisium ke 46 FAI Umsida
November 12, 2025By
Yudisium
Yudisium ke 46 FAI Umsida Berlangsung Meriah dengan Nuansa Hari Pahlawan dan Milad Muhammadiyah
November 11, 2025By

Prestasi

WIsudawati Terbaik FAI 46
Perjalanan Sukses Wisudawati Terbaik FAI Umsida ke 46,Dari Mengatasi Tantangan sebagai Ibu, Istri, Hingga Mahasiswa
November 19, 2025By
RisetMu
Enam Dosen FAI Umsida Raih Hibah RisetMu IX 2026
November 18, 2025By
Atiyatul Ulya Naila, Mahasiswi PAI Umsida Terpilih Jadi Ketua Umum IMM Averroes 25/26
November 13, 2025By
pmmbn
Mahasiswa FAI Umsida Wakili Jawa Timur dalam Kongres PMMBN 2025 di Jakarta
October 28, 2025By
essay
Nur Haya Raih Dua Prestasi Nasional Melalui Lomba Essay Bertema Islam dan Teknologi
October 24, 2025By
FAI
Moch Hidayatul Rizky Harumkan Nama FAI Umsida di Ajang Nasional Moderasi Beragama dan Bela Negara
October 19, 2025By
FAI
5 Mahasiswa FAI Umsida Lolos Program Student Exchange dengan Unisza Malaysia TA 2025/2026
October 6, 2025By
FAI
Dekan & Wakil Dekan FAI Umsida Raih Pengabdi Terbaik Hibah RisetMu TA 2024-2025
September 16, 2025By

Penelitian

ghibah
Mahasiswa FAI Umsida Kembangkan Model Pengendalian Ghibah Syar’i untuk Bangun Budaya Etika Islami
October 16, 2025By
Abdimas FAI Umsida Kembangkan PAUD Aisyiyah Wonoayu melalui Model Flipped Classroom
May 6, 2025By
Tim Abdimas FAI Umsida Lakukan Pelatihan Marketing Untuk Memberdayakan Unit Usaha Wakaf Produktif
September 11, 2024By
Bahas Psikologi Belajar, Dosen FAI Umsida Lakukan Abdimas Internasional di Malaysia
September 4, 2024By
Abdimas Internasional di PCIM Malaysia, Dosen Pesya FAI UMSIDA Lakukan Literasi Keuangan Bersama PMI
September 3, 2024By
Para Orang Tua ABK Ikuti Sosialisasi Penelitian Website Theraphy Al-Qur’an Bersama PAI Umsida
September 2, 2024By
Dosen PGMI Umsida Berikan 7 Tips Untuk Guru Agama Islam di Masa Transisi Endemi
August 19, 2024By