Fai.umsida.ac.id-Menjadi wisudawan terbaik, Sahrul Arifin, lulusan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida), berhasil lulus cepat hanya dengan dalam waktu 1,5 tahun di tahun 2024.
Baca Juga:Adilatul Bilqis Annida, Wisudawan Berprestasi FAI Umsida ke 44 Yang Menginspirasi
Dalam kurun waktu 1,5 tahun, ia meraih pencapaian ini dengan penuh dedikasi, meski harus mengatur waktu antara kuliah dan bekerja. Lahir di Sidoarjo pada 10 November 1998, Sahrul adalah anak kedua dari dua bersaudara, dengan latar belakang keluarga yang selalu mendukungnya, terutama setelah ayahnya, Alm. Chamin Tohari, wafat. Semangat Sahrul dalam menuntut ilmu tidak hanya berlandaskan pada keinginan pribadi, tetapi juga pada harapan untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya. Ia menuturkan, “Belajar adalah kewajiban saya sebagai seorang Muslim. Selain itu, dukungan dari pihak kampus melalui fasilitas dan bimbingan dosen-dosen berkualitas di Umsida membuat saya lebih bersemangat untuk menyelesaikan studi dengan baik.”
Mengatur Waktu antara Kuliah dan Bekerja
Selain kuliah, Sahrul juga bekerja sebagai guru Pendidikan Agama Islam dan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMP Al-Islam Krian. Menghadapi tantangan kuliah sambil bekerja tentu tidak mudah, namun ia telah menemukan cara yang tepat dalam mengatur waktu. Dengan jadwal kuliah setiap Jumat dan Sabtu, ia dapat tetap fokus bekerja di hari-hari lainnya tanpa terganggu oleh kegiatan akademik.
Sahrul menjelaskan bahwa ia selalu berusaha memanfaatkan setiap waktu luang untuk menyelesaikan tugas kuliah. “Manajemen waktu adalah kunci. Saya berusaha memprioritaskan kuliah, pekerjaan, dan waktu untuk keluarga sehingga semua hak dan kewajiban saya dapat terpenuhi,” ujarnya. Baginya, disiplin dalam mengatur waktu tidak hanya membantu kelancaran studi, tetapi juga menguatkan komitmen untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya di bidang pendidikan.
Kebahagiaan dan Dukungan yang Membawa Semangat
Sebagai wisudawan terbaik, Sahrul merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam. Dukungan dari keluarga, terutama dari istri yang selalu memberinya semangat, turut menjadi faktor penting dalam keberhasilannya. Istrinya sering mengingatkan Sahrul untuk segera menyelesaikan target penulisan dan tugas kuliah, sehingga ia selalu terdorong untuk terus maju. Ada saat-saat di mana tugas-tugas kuliah terasa begitu berat, namun Sahrul menemukan pelipur di Masjid An Nur Umsida. “Shalat di masjid itu menjadi momen yang sangat berarti bagi saya. Suasana khusyuk dan bacaan imam yang merdu mampu menenangkan pikiran saya,” tuturnya. Momen spiritual tersebut meneguhkan niatnya untuk menyelesaikan studi dengan baik, meski tantangan yang dihadapi cukup besar.
Pesan Untuk Mahasiswa Agar Menjadi Wisudawan Terbaik
Sebagai lulusan yang berhasil mencapai predikat terbaik, Sahrul memberikan beberapa saran kepada mahasiswa Umsida lainnya. Menurutnya, keberhasilan akademis dapat diraih melalui usaha yang tulus, tekun, dan pengelolaan waktu yang baik. Selain itu, Sahrul juga mendorong mahasiswa untuk tidak ragu dalam memulai penulisan karya ilmiah atau tugas akhir. “Kesampingkan dulu aturan baku dalam menulis.
Baca Juga:96 Tahun Sumpah Pemuda, Pakar Umsida Jelaskan Peran Pemuda Masa Kini
Mulailah menulis dengan ide-ide yang ada, karena dengan begitu, bantuan dan inspirasi akan datang dengan sendirinya,” pesan Sahrul kepada mahasiswa lainnya. Menjadi lulusan terbaik bukan hanya soal nilai atau penghargaan, melainkan juga soal bagaimana pengalaman selama kuliah dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Sahrul Arifin telah menunjukkan bahwa dengan niat yang tulus, dukungan dari keluarga, dan manajemen waktu yang baik, setiap mahasiswa Umsida dapat meraih keberhasilan yang diimpikan.
Penulis:AHW