Fai.umsida.ac.id – Kolaborasi sertifikasi Ummi,Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi Qurani yang unggul melalui program Sertifikasi Metode Ummi.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis hingga Sabtu, 31 Juli hingga 2 Agustus 2025, bertempat di Aula KH Mas Mansyur, Gedung GKB 2 Lantai 7 Kampus 1 Umsida.
Program ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan FAI, yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), serta mahasiswa Ma’had Umar bin Al Khattab. Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mengukur dan memastikan kualitas bacaan Al-Qur’an mahasiswa melalui standar yang sudah ditetapkan oleh Lembaga Ummi Foundation.
Tahsin Intensif Sebelum Sertifikasi Ummi
Sebelum memasuki tahap sertifikasi, seluruh peserta terlebih dahulu mengikuti program tahsin intensif selama kurang lebih dua pekan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlancar bacaan Al-Qur’an mahasiswa dengan menggunakan metode Ummi secara sistematis. Para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok berdasarkan kemampuan, dari Jilid 1 hingga Jilid 6.
Program tahsin ini dilaksanakan di bawah bimbingan langsung para trainer Ummi Foundation. Melalui pendekatan yang bertahap dan personal, mahasiswa dibina agar mampu membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar, pelafalan yang tepat, serta adab tilawah yang sesuai.
“Program tahsin ini sangat membantu saya untuk memperbaiki bacaan dan lebih percaya diri saat mengikuti sertifikasi nanti. Selain dibimbing secara teknis, kami juga diajarkan pentingnya membaca Al-Qur’an dengan hati,” ujar Ainun, mahasiswa PBA semester 3.
Meningkatkan Standar Bacaan Al-Qur’an
Sertifikasi ini difokuskan pada mahasiswa yang telah mencapai Jilid 5 dan 6, yaitu tingkatan lanjut dalam pembelajaran metode Ummi. Sedangkan mahasiswa yang masih berada di level Jilid 2 hingga 4 akan mengikuti sertifikasi pada gelombang berikutnya, yang akan dilaksanakan bersamaan dengan kelas Ma’had Umar bin Al Khattab. Jadwal pastinya akan diinformasikan lebih lanjut oleh pihak fakultas.
Pembukaan sertifikasi dilakukan melalui opening ceremony yang dimulai tepat pukul 07.30 WIB. Seluruh peserta telah diminta hadir di lokasi sejak pukul 07.15 guna menjaga kedisiplinan dan efektivitas jalannya kegiatan.
“Kegiatan ini tidak hanya sekadar formalitas akademik, namun juga bagian dari tanggung jawab moral kita dalam membina mahasiswa agar mampu membaca dan mengajarkan Al-Qur’an dengan kaidah yang benar dan terstandar,” ujar Dekan FAI Umsida ketika pembukaan acara.
Suasana sertifikasi berlangsung khidmat dan penuh antusias. Para peserta tampak mempersiapkan diri dengan baik setelah mengikuti tahsin intensif sebelumnya. Sertifikasi ini mencakup beberapa aspek penilaian, antara lain kelancaran membaca, tajwid, adab tilawah, dan tartil. Setiap peserta diuji secara individual oleh tim penguji bersertifikat dari Ummi Foundation. Penilaian dilakukan secara objektif dengan standar nasional, sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan untuk pengembangan kompetensi peserta di masa depan.
“Ini adalah momen penting bagi saya sebagai calon pendidik. Tidak cukup hanya bisa membaca Al-Qur’an, kita juga harus bisa mengajarkannya dengan metode yang tepat. Metode Ummi memberikan sistem yang mudah dipahami dan menyenangkan,” ujar Hafidzah (mahasiswa PBA semester 5) yang menjadi salah satu peserta sertifikasi Jilid 6.
Komitmen FAI Umsida Cetak Generasi Qurani
Program sertifikasi metode Ummi ini merupakan bentuk implementasi dari visi FAI Umsida dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kompetensi religius yang kuat. Keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti sertifikasi ini menjadi indikator penting dalam mewujudkan lulusan yang siap mengabdi sebagai guru Al-Qur’an, pendidik, maupun tokoh masyarakat di masa depan.
“Metode Ummi sudah teruji sebagai metode yang efektif dalam pembelajaran Al-Qur’an. Kami berharap, melalui sertifikasi ini, mahasiswa FAI tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga mampu menjadi pelopor dalam pendidikan Al-Qur’an di masyarakat,” ujar Dekan FAI Umsida.
Dukungan penuh juga datang dari pihak Ma’had Umar bin Al Khattab, yang selama ini telah menjadi pusat pembinaan keislaman dan bahasa Arab bagi mahasiswa Umsida. Sinergi antara program studi dan Ma’had ini semakin memperkuat ekosistem pendidikan Qurani di lingkungan FAI Umsida.
Baca Juga: Apakah Beras Oplosan Juga Disebabkan Karena Kualitas Beras di Indonesia Buruk?
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa FAI Umsida semakin siap menjadi generasi Qurani yang mampu meneruskan perjuangan dakwah melalui pendidikan, serta menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi