Silam.id Gaungkan Inklusivitas Kampus melalui Seminar Nasional, Serukan Pentingnya Juru Bahasa Isyarat di Pendidikan Tinggi

Fai.umsida.ac.id – Adakan seminar nasional, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) kembali mengukuhkan komitmennya dalam mendukung inklusivitas dan keadilan akses pendidikan melalui gelaran Seminar Nasional bertema “Pentingnya Juru Bahasa Isyarat dalam Penyiaran dan Pendidikan Tinggi” yang diselenggarakan oleh komunitas SILAM.ID, Jumat (23/05/2025) di Aula Mas Mansyur, Gedung Kuliah Bersama 2, Lantai 7.

Baca Juga: FAI Umsida Gelar Workshop Public Speaking: Latih Mahasiswa Perbankan Syariah Jadi Pembicara Andal dan Beretika

Kegiatan yang digelar secara terbuka untuk umum ini menghadirkan pembicara nasional, Dian Ika Riani SE MKp, Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur periode 2021–2024, serta dipandu moderator Mas Dayat, Ketua Umum Silam.ID periode 2024–2025. Dengan antusiasme peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum, seminar ini menjadi ajang penguatan literasi inklusi sekaligus advokasi nyata terhadap akses pendidikan bagi teman tuli di Indonesia.

Seminar Memperjuangkan Hak Setara bagi Teman Tuli

Dalam penyampaian materinya, Dian Ika Riani memaparkan pentingnya kehadiran juru bahasa isyarat tidak hanya dalam ruang publik seperti siaran televisi, tetapi juga dalam ruang akademik seperti ruang kelas, seminar, dan kegiatan kampus lainnya.

“Selama ini teman-teman tuli seringkali terpinggirkan hanya karena kurangnya fasilitas penunjang, salah satunya adalah juru bahasa isyarat. Maka dari itu, sudah saatnya kampus menjadi pelopor inklusivitas,” tegasnya.

Beliau juga menekankan bahwa penyiaran di media maupun dalam proses pendidikan tinggi haruslah mengedepankan prinsip accessibility for all, terutama untuk kelompok disabilitas sensorik seperti teman tuli. Oleh karena itu, menurutnya, kehadiran juru bahasa isyarat tidak boleh lagi dianggap sebagai tambahan, tetapi harus menjadi bagian integral dalam setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat luas.

Peran Kampus Sebagai Ruang Aman dan Inklusif

Acara ini menjadi penting karena turut mendorong civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, khususnya FAI, untuk lebih peduli dan progresif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Hal ini senada dengan semangat kampus berkemajuan yang selama ini digaungkan oleh Umsida.

Dalam sesi diskusi, banyak peserta yang menyuarakan aspirasi agar ke depan pihak universitas dapat memfasilitasi juru bahasa isyarat di ruang-ruang kelas bagi mahasiswa tuli. Tidak hanya sebatas seminar, tetapi juga menyeluruh ke dalam sistem pembelajaran formal. Ini merupakan wujud konkret dari penerapan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang menekankan pentingnya penyediaan akomodasi yang layak bagi mahasiswa disabilitas.

Moderator seminar, Mas Dayat, juga menegaskan bahwa Silam.ID sebagai komunitas intelektual yang peduli terhadap isu disabilitas, akan terus menyuarakan pentingnya dukungan struktural dari pihak kampus.

“Kita semua bisa menjadi bagian dari perubahan. Jangan tunggu menjadi pemangku kebijakan, cukup mulai dengan menjadi teman yang mendukung,” ucapnya menutup sesi diskusi.

Edukasi, Akses, dan Keadilan: Tiga Pilar Menuju Era Inklusif

Dengan tiket masuk senilai Rp10.000, peserta tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga akses terhadap relasi baru dan poin SKEK dari Sipresmawa Umsida. Seminar ini bukan hanya ajang pengayaan pengetahuan, tetapi juga ajang penggalangan dukungan untuk perubahan nyata di ruang akademik.

Salah satu peserta, Silfi, menyampaikan bahwa acara ini membuka cakrawala baru. “Saya baru sadar bahwa hal-hal kecil seperti kehadiran juru bahasa isyarat bisa berdampak besar bagi keberlangsungan studi teman-teman tuli. Ini tanggung jawab kita semua.”

Adapun panitia menyediakan link pendaftaran daring melalui Google Form, dan menerima pembayaran melalui rekening BRI dan Dana atas nama Silfiana Tri Handayani, sebagai bentuk kemudahan akses bagi seluruh peserta dari berbagai kalangan.

Komitmen FAI Umsida terhadap Pendidikan Ramah Disabilitas

Dekan FAI Umsida, Dr Imam Fauji Lc MPdI, menyambut baik diselenggarakannya acara ini sebagai bagian dari penguatan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin. Menurutnya, inklusivitas bukan sekadar jargon, tetapi harus terwujud dalam sistem pendidikan, kurikulum, hingga pelaksanaan kegiatan akademik.

“Teman-teman tuli dan penyandang disabilitas lainnya adalah bagian dari kita. Jika kita mengabaikan mereka, maka kita telah mengabaikan keadilan,” ujarnya dalam pernyataan terpisah.

Dengan semangat gotong royong dan dakwah bil hikmah, FAI Umsida akan terus mendorong terciptanya lingkungan kampus yang ramah disabilitas, baik melalui kebijakan struktural maupun kegiatan edukatif seperti seminar ini.

Baca Juga: Menjaga Keberlangsungan Pendidikan Muhammadiyah dengan 4 Langkah Strategis

Seminar nasional ini diharapkan menjadi pemantik gerakan lebih luas untuk mendorong kehadiran juru bahasa isyarat di berbagai institusi pendidikan. FAI Umsida bersama komunitas SILAM.ID telah menunjukkan langkah awal menuju kampus yang inklusif, solutif, dan adaptif terhadap kebutuhan semua kalangan.

Penulis:AHW

Berita Terkini

Pembekalan PLP I 2025, Dekan FAI Umsida Ajak Mahasiswa Menjadi Cahaya di Dunia Pendidikan
August 26, 2025By
Pembekalan PLP I 2025, Meningkatkan Kesiapan Mahasiswa FAI Umsida di Dunia Pendidikan
August 25, 2025By
Disability Festival 2025 Satukan Langkah untuk Sidoarjo Kreatif dan Inovatif
August 24, 2025By
Reuni Akbar dan Silaturahmi Ma’had Umar bin Al-Khattab Umsida Hadirkan Syekh Dari Mesir
August 23, 2025By
HIMA PBA Umsida Gelar Study Banding Dengan UINSA, Perkuat Kepemimpinan dan Ukhuwah
August 22, 2025By
Kemahasiswaan FAI Umsida Tekankan Pentingnya Guru Beradaptasi dengan Teknologi
August 20, 2025By
KKN-T Umsida Kelompok 28 Wujudkan Ketahanan Pangan Berbasis Pesantren di MBS Lajuk Porong
August 19, 2025By
Ketua BEM FAI Umsida Tekankan Peran Ormawa FAI dalam Meningkatkan Eksistensi dan Loyalitas
August 18, 2025By

Prestasi

Ketua BEM FAI Umsida Akan Hadiri Konvensyen Mahasiswa Pengajian Islam Antarabangsa 2025 di UniSZA Malaysia
August 5, 2025By
Teguhkan Semangat Menjadi Guru yang Bermanfaat, Aisyah Aulia Dewi Jadi Wisudawan Terbaik 45 Prodi PGMI Umsida
August 3, 2025By
Ikhlas dan Istiqamah Jadi Kunci Moch Chafid Dhuhah Raih IPK 3,94 dan Gelar Wisudawan Terbaik Prodi PAI
July 30, 2025By
Iqbal Wi’an, Wisudawan Terbaik FAI Umsida Yang Buktikan Keterbatasan Tak Halangi Prestasi
July 28, 2025By
Mahasiswa FAI Umsida Borong Juara di Pencak Silat Malang Championship 5
July 25, 2025By
Tim PKM FAI Umsida Lolos Pendanaan Nasional dengan Inovasi Etika Islami untuk Kendalikan Ghibah di Sekolah
July 22, 2025By
Doktor Baru FAI Umsida Perkuat Inovasi Pembelajaran PAI Era Digital
July 5, 2025By
Kembali Juara! Mahawira Peroleh Medali Perunggu di Kumite Piala Gubernur Jatim II 2025
June 25, 2025By

Penelitian

Abdimas FAI Umsida Kembangkan PAUD Aisyiyah Wonoayu melalui Model Flipped Classroom
May 6, 2025By
Tim Abdimas FAI Umsida Lakukan Pelatihan Marketing Untuk Memberdayakan Unit Usaha Wakaf Produktif
September 11, 2024By
Bahas Psikologi Belajar, Dosen FAI Umsida Lakukan Abdimas Internasional di Malaysia
September 4, 2024By
Abdimas Internasional di PCIM Malaysia, Dosen Pesya FAI UMSIDA Lakukan Literasi Keuangan Bersama PMI
September 3, 2024By
Para Orang Tua ABK Ikuti Sosialisasi Penelitian Website Theraphy Al-Qur’an Bersama PAI Umsida
September 2, 2024By
Dosen PGMI Umsida Berikan 7 Tips Untuk Guru Agama Islam di Masa Transisi Endemi
August 19, 2024By