Tag: HIMA PBA

  • HIMA PBA Umsida Ambil Bagian dalam Persiapan Musywil DPW ITLHA IV

    HIMA PBA Umsida Ambil Bagian dalam Persiapan Musywil DPW ITLHA IV

    Pba.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) berpartisipasi aktif dalam Rapat Konsolidasi yang digelar secara daring oleh DPW IV.

    Baca Juga: Prof Najihah UniSZA Bahas Ilmu Sebagai Jalan Menuju Surga di FAI Umsida

    Rapat yang diselenggarakan pada Kamis, 9 Oktober 2025, bertujuan untuk mempererat hubungan serta mensinkronkan program kegiatan antara ITLHA DPW IV dengan HIMA, HMPS, dan HMJ PBA PBS di wilayah yang sama.

    Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Wilayah DPW IV yang akan datang, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan organisasi mahasiswa dan memperkuat hubungan antar institusi.

    Sinkronisasi Kegiatan dan Persiapan Musyawarah Wilayah DPW IV

    Agenda utama dari rapat konsolidasi ini adalah menyatukan langkah serta sinergi antara kegiatan yang telah direncanakan oleh ITLHA DPW IV dengan rencana kegiatan yang diadakan oleh HIMA, HMPS, dan HMJ PBA PBS se-DPW IV. Dalam rapat tersebut, masing-masing perwakilan organisasi berbagi informasi terkait rencana program kerja dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

    Sinergi antara berbagai organisasi mahasiswa ini penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dijalankan dapat saling melengkapi dan mendukung, tanpa ada tumpang tindih yang dapat menghambat pencapaian tujuan bersama.

    Melalui rapat ini, peserta tidak hanya mendiskusikan hal-hal teknis mengenai koordinasi kegiatan, tetapi juga merumuskan berbagai inisiatif yang akan dilaksanakan bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan diri mahasiswa. Naufal Quais, Wakil HIMA PBA UMSIDA, menjelaskan bahwa peran serta organisasi mahasiswa dalam mendukung suksesnya Musyawarah Wilayah DPW IV sangat penting, mengingat acara ini akan menjadi ajang pembahasan isu-isu strategis terkait pengembangan potensi mahasiswa di tingkat wilayah.

    “Melalui rapat konsolidasi ini, kami berusaha untuk menjaga komunikasi yang baik antara HIMA PBA UMSIDA dan organisasi-organisasi mahasiswa lainnya di wilayah DPW IV. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk bekerja sama dan memastikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing organisasi sejalan dengan visi misi DPW IV. Kami berharap HIMA PBA UMSIDA dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam rangkaian Musyawarah Wilayah yang akan dilaksanakan,” ungkap Naufal dengan penuh semangat.

    Meningkatkan Kolaborasi Antar-Organisasi Mahasiswa PBA

    Selain membahas koordinasi kegiatan, rapat ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan berbagai ide dan inovasi kegiatan yang akan diimplementasikan pada tingkat DPW IV. Diskusi terbuka mengenai berbagai isu yang dihadapi oleh organisasi-organisasi mahasiswa di wilayah ini turut diangkat dalam rapat, dengan tujuan menemukan solusi bersama yang dapat memperkuat posisi dan peran mahasiswa di tingkat wilayah.

    Peserta rapat sepakat untuk meningkatkan kerja sama lintas organisasi dengan memperkuat program-program yang bersifat kolaboratif. Salah satu contoh yang muncul adalah pentingnya penyelenggaraan kegiatan bersama yang melibatkan semua pihak, seperti seminar, pelatihan, dan kegiatan sosial yang dapat memberi dampak langsung kepada mahasiswa dan masyarakat. Kolaborasi antar organisasi mahasiswa ini dianggap sebagai langkah strategis untuk memaksimalkan potensi yang ada serta menciptakan ruang yang lebih inklusif bagi semua mahasiswa di wilayah DPW IV.

    Selain itu, pertemuan ini juga membahas pentingnya komunikasi yang efektif dalam setiap langkah persiapan Musyawarah Wilayah DPW IV. Pembahasan meliputi pengaturan jadwal, anggaran, serta pembagian tugas untuk setiap organisasi yang terlibat. Harapannya, dengan adanya pembagian tugas yang jelas dan koordinasi yang baik, Musyawarah Wilayah DPW IV dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang diinginkan.

    Rencana Kedepan dan Harapan dari Rapat Konsolidasi

    Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, peserta sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan untuk membahas lebih detail mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan, baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat khusus dalam rangka Musyawarah Wilayah DPW IV. Dalam pertemuan lanjutan ini, diharapkan dapat terjalin komunikasi yang lebih intensif dan lebih mendalam antara setiap organisasi mahasiswa.

    Selain itu, hasil dari pertemuan ini juga akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan yang lebih besar pada Musyawarah Wilayah DPW IV mendatang. Salah satu harapan yang muncul adalah semakin terjalinnya kolaborasi yang produktif dan bermanfaat bagi seluruh mahasiswa yang terlibat. Dengan adanya konsolidasi yang solid antar organisasi, Musyawarah Wilayah DPW IV diharapkan bisa menjadi ajang penting untuk membahas isu-isu strategis dalam pengembangan mahasiswa serta mempererat hubungan antar perguruan tinggi yang tergabung dalam DPW IV.

    Rapat konsolidasi ini juga dianggap sebagai langkah awal dalam mewujudkan berbagai rencana kegiatan yang lebih terkoordinasi dan berdampak bagi seluruh mahasiswa di wilayah ini. Dalam kesempatan yang akan datang, setiap organisasi mahasiswa diharapkan dapat terus menjalin kerja sama dan memberikan kontribusi terbaiknya dalam setiap program yang dijalankan.

    Melalui rapat konsolidasi ini, terbukti bahwa semangat kebersamaan dan sinergi antar-organisasi menjadi kunci penting dalam menciptakan acara yang lebih terkoordinasi dan berdampak bagi seluruh mahasiswa yang terlibat.

    Baca Juga: Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan

    Dengan adanya koordinasi yang lebih baik, Musyawarah Wilayah DPW IV diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang bermanfaat bagi kemajuan organisasi mahasiswa di wilayah tersebut.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • Penampilan Masrohiyah Keong Mas HIMA PBA Meriahkan Fortama FAI Umsida 2025

    Penampilan Masrohiyah Keong Mas HIMA PBA Meriahkan Fortama FAI Umsida 2025

    Fai.umsida.ac.id – Masrohiyah (teater) yang dibawakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) menjadi salah satu kejutan menarik dalam Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) FAI Umsida 2025.

    Penampilan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang sarat dengan nilai Islami.

    Baca Juga:Fortama FAI Umsida 2025 Hadirkan Nuansa Nusantara dan Sambut 300 Maba

    Penampilan teater ini menjadi daya tarik tersendiri dalam rangkaian acara Fortama, dengan mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa dan nilai-nilai Islami.

    Penampilan masrohiyah ini disuguhkan pada sesi tengah acara Fortama yang berlangsung di Aula KH Mas Mansyur GKB 2 Umsida pada Sabtu (27/9/2025), dan langsung menyita perhatian ratusan mahasiswa baru yang hadir.

    Teater yang dibawakan tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang dalam, sekaligus menguatkan identitas HIMA PBA sebagai wadah mahasiswa yang kreatif dan berbakat.

    Masrohiyah HIMA PBA : Seni dan Dakwah dalam Satu Panggung

    Penampilan masrohiyah dari HIMA PBA Keong Mas tidak hanya berfokus pada hiburan semata, tetapi juga mengandung pesan dakwah yang dalam. Tema yang diangkat kali ini berfokus pada kehidupan mahasiswa dan tantangan yang dihadapi dalam menyeimbangkan antara akademik, agama, dan kehidupan sosial. Cerita yang dibawakan mengalir dengan natural, membuat para penonton terlibat secara emosional, menyentuh mereka dengan kisah yang tidak hanya relatable, tetapi juga menginspirasi.

    Para pemain masrohiyah yang merupakan mahasiswa dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab ini tampil memukau dengan ekspresi, gerakan, dan penghayatan yang kuat. Mereka berhasil menyampaikan pesan dengan cara yang ringan namun sarat makna. Tidak hanya itu, elemen humor yang diselipkan dalam setiap adegan membuat suasana menjadi lebih hidup dan penuh tawa.

    Menurut salah satu anggota HIMA PBA, Devangga , penampilan masrohiyah ini merupakan salah satu cara mereka untuk menampilkan sisi kreativitas mahasiswa yang sering kali tidak hanya terpaku pada akademik, tetapi juga seni dan dakwah. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa PBA tidak hanya terampil dalam bahasa Arab, tetapi juga memiliki kreativitas yang dapat disalurkan melalui seni seperti masrohiyah. Ini juga bagian dari dakwah kami, menyampaikan nilai-nilai Islam dengan cara yang mudah diterima oleh masyarakat,” ujar salah satu anggota panitia Fortama.

    Membangun Karakter melalui Seni

    Penampilan masrohiyah ini juga menjadi media untuk membangun karakter mahasiswa baru. Fortama bukan hanya sekadar acara pengenalan kampus, tetapi juga wadah untuk menguatkan nilai-nilai akhlak dan moral yang menjadi landasan utama di FAI Umsida. Melalui masrohiyah, mahasiswa baru tidak hanya disuguhkan hiburan, tetapi juga diingatkan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi, serta menjalani kehidupan kampus dengan nilai-nilai positif.

    “Melalui masrohiyah ini, kami ingin memberikan pesan kepada mahasiswa baru bahwa kehidupan di kampus tidak hanya soal belajar di kelas, tetapi juga bagaimana kita bisa menjaga moral dan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari,” kata Dr Ida Rindaningsih MPd, Dekan FAI Umsida, dalam sambutannya.

    Menyemarakkan Fortama dengan Seni Islami

    Masrohiyah yang ditampilkan oleh HIMA PBA menjadi salah satu puncak acara Fortama yang menggabungkan seni, budaya, dan nilai-nilai Islami. Penampilan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengajak seluruh peserta Fortama untuk merenung dan introspeksi diri.

    Selain sebagai hiburan, masrohiyah ini juga membawa pesan penting tentang pentingnya persatuan, kebersamaan, dan pengorbanan dalam mencapai tujuan. Meskipun penampilan ini singkat, namun pesan yang disampaikan berhasil meninggalkan kesan mendalam pada seluruh peserta yang hadir.

    Fortama FAI Umsida 2025 yang dihadiri oleh mahasiswa baru dari berbagai program studi ini, tidak hanya menawarkan pengenalan kampus yang formal, tetapi juga menampilkan berbagai potensi mahasiswa, termasuk kreativitas seni melalui masrohiyah. Hal ini menunjukkan bahwa FAI Umsida bukan hanya fokus pada pengajaran akademik, tetapi juga membentuk mahasiswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan kreatif.

    Meninggalkan Kesan Mendalam di Hati Mahasiswa Baru

    Tidak hanya di kalangan mahasiswa FAI, penampilan masrohiyah ini juga mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Para dosen dan mahasiswa baru merasa terkesan dengan kualitas dan kedalaman pesan yang dibawakan. Salah seorang mahasiswa baru dari Prodi Perbankan Syariah mengatakan, “Penampilan masrohiyah ini benar-benar menginspirasi kami. Selain menghibur, ada banyak pesan moral yang dapat kami terima. Ini menunjukkan bahwa seni juga bisa menjadi media dakwah yang kuat.”

    Dengan suksesnya penampilan masrohiyah Keong Mas HIMA PBA dalam Fortama, FAI Umsida semakin menegaskan komitmennya untuk melahirkan generasi yang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga berbakat dalam seni dan dakwah.

    Baca Juga: Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah

    Fortama FAI 2025 dengan tema “Generasi Pencetak Cahaya Peradaban” semakin memperkaya pengalaman mahasiswa baru, dengan memberikan mereka kesempatan untuk melihat sisi lain dari kehidupan kampus yang penuh kreativitas, semangat kebersamaan, dan nilai-nilai Islami yang kuat.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • Harmonisasi HIMA PBA 2025 Jadi Ajang Pererat Kebersamaan Pengurus Lama dan Baru

    Harmonisasi HIMA PBA 2025 Jadi Ajang Pererat Kebersamaan Pengurus Lama dan Baru

    Fai.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar kegiatan Harmonisasi HIMA PBA bertema “A Journey of Dedication: Merajut Kebersamaan, Menguatkan Langkah” pada Rabu–Kamis, 17–18 September 2025.

    Baca Juga: Harmoni dalam Kebersamaan HIMA PAI Umsida Gelar Family Gathering di Kota Batu

    Acara berlangsung di Villa Silver Trawas dengan melibatkan pengurus lama dan pengurus baru sebagai peserta utama.

    Kegiatan ini diinisiasi untuk mempererat ukhuwah, memperkuat kerja sama tim, sekaligus menumbuhkan kebersamaan antar anggota organisasi. Selama dua hari penuh, para peserta diajak melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan namun tetap sarat makna, mulai dari sesi sambutan, permainan, bincang santai, hingga kegiatan refleksi.

    Rangkaian Hari Pertama Penuh Kebersamaan

    HIMA

    Suasana keakraban sudah terasa sejak keberangkatan menuju lokasi. Setibanya di Villa Silver Trawas, acara resmi dibuka dengan sambutan dari panitia dan perwakilan pengurus HIMA. Setelah itu, peserta diarahkan untuk membentuk kelompok, diselingi dengan pengumpulan hadiah yang nantinya akan dipakai untuk kegiatan tukar kado.

    Hari pertama diwarnai dengan berbagai permainan kelompok yang menuntut kerja sama, lalu dilanjutkan makan malam bersama. Malam harinya, para peserta mengikuti forum bincang santai bersama Ketua HIMA PBA periode 2024–2025, Waritsuddin Ibnu Iqbal. Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah dan bekerja dalam tim.

    “Sekecil apapun peran yang kita jalankan di organisasi, tetaplah berarti. Karena teamwork adalah kunci agar roda himpunan ini bisa berjalan dengan baik,” tuturnya di hadapan para peserta.

    Kegiatan malam ditutup dengan momen bakar-bakar yang dipenuhi canda tawa, menciptakan suasana akrab antara pengurus lama dan pengurus baru.

    Aktivitas Hari Kedua: Dari Senam Pagi hingga Penutupan

    Memasuki hari kedua, peserta diajak untuk melaksanakan sholat Subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan senam pagi dan berbagai games seru. Setelah sarapan, suasana menjadi hangat ketika seluruh peserta saling bertukar kado, dilanjutkan dengan sesi menuliskan pesan dan kesan sebagai bentuk refleksi atas kegiatan.

    Momen penutupan turut diisi sambutan dari Ketua HIMA baru periode 2025–2026, Irji’ulchaq. Dalam pesannya, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada pengurus lama yang telah berjuang membawa HIMA PBA hingga titik ini, sekaligus menyampaikan harapan agar kepengurusan berikutnya bisa lebih solid dan bersinar.

    “Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras pengurus sebelumnya. Semoga langkah kita ke depan semakin kuat, dan HIMA PBA semakin bersinar di lingkungan kampus maupun luar kampus,” ungkapnya penuh semangat.

    Sementara itu, Wakil Ketua HIMA, Noufal Quais El Akhdar, dalam sambutannya berpesan agar seluruh peserta tetap menjaga diri dan menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat. “Harmonisasi ini adalah untuk kebahagiaan kita bersama. Mari hentikan konflik sejenak agar kita bisa tertawa bersama dan menjaga ukhuwah,” pesannya.

    Tak lupa, Ketua Pelaksana kegiatan, Alzia Ulqadafi Akbar, juga mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak. “Alhamdulillah, kegiatan ini bisa terlaksana dengan lancar. Semoga ini menjadi momen kebersamaan yang mengikat pengurus lama dan baru agar lebih kompak ke depannya,” ujarnya.

    Testimoni Peserta: Healing dan Kebersamaan

    Bagi para peserta, Harmonisasi HIMA PBA ini bukan sekadar agenda formal organisasi, melainkan juga momen berharga untuk saling mengenal lebih dekat. Banyak yang mengaku kegiatan ini menjadi ruang healing setelah padatnya aktivitas perkuliahan.

    Salah seorang peserta mengungkapkan, “Saya merasa senang bisa ikut kegiatan ini. Banyak momen kebersamaan yang bikin tertawa dan semakin dekat dengan teman-teman.”

    Peserta lain juga menyebutkan bahwa acara penuh permainan, tukar kado, hingga bakar-bakar di malam hari memberi kesan mendalam. “Kegiatan ini benar-benar seru, membuat kita merasa seperti keluarga. Harapannya, semangat ini terus kita bawa dalam menjalankan program HIMA ke depan,” ujarnya.

    Dengan penuh rasa kebersamaan, kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah, pembersihan lokasi, dan kepulangan peserta ke Sidoarjo.

    Menyatukan Langkah Menuju Kepengurusan HIMA Yang Baru

    Kegiatan Harmonisasi HIMA PBA 2025 menjadi bukti bahwa organisasi bukan hanya tentang program kerja, tetapi juga tentang membangun rasa kekeluargaan. Melalui aktivitas sederhana namun bermakna, pengurus lama dan baru berhasil menciptakan kenangan yang akan memperkuat ikatan mereka dalam menjalankan amanah organisasi.

    Baca Juga: Wejangan untuk Maba Umsida 2025 dari Rektor dan Mendiktisaintek

    Dengan semangat kebersamaan yang terjalin, HIMA PBA Umsida siap melangkah lebih solid untuk menghadirkan kontribusi nyata di lingkungan kampus maupun masyarakat luas.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • HIMA PBA Umsida Gelar Study Banding Dengan UINSA, Perkuat Kepemimpinan dan Ukhuwah

    HIMA PBA Umsida Gelar Study Banding Dengan UINSA, Perkuat Kepemimpinan dan Ukhuwah

    Fai.umsida.ac.id– Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar kegiatan Study Banding (STUBA) dengan HIMA PBA Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Jumat (22/8/2025).

    Baca Juga:Risiko Pembatalan Sepihak COD dan Perlindungan Penjual dalam Perspektif Ekonomi Syariah

    Mengusung tema “Qiādah Lughawiyyah: Membangun Jiwa Kepemimpinan Melalui Bahasa Arab”, kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi, silaturahmi, serta penguatan kapasitas organisasi bagi mahasiswa dua kampus tersebut.

    Pembukaan Penuh Semangat

    Hima PBA Umsida

    Acara yang berlangsung sejak pagi ini dimulai dengan persiapan panitia dan peserta di lokasi. Tepat pukul 08.30 WIB, MC membuka rangkaian kegiatan dengan penuh semangat, disusul pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Naufal Quais (Umsida). Suasana semakin khidmat ketika seluruh peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah secara bersama-sama.

    Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Pelaksana, Isna Salsabila Amaliyah, yang menekankan pentingnya kegiatan study banding sebagai sarana saling belajar dan bertukar pengalaman. “Kegiatan ini bukan hanya untuk mengenal struktur organisasi, tetapi juga untuk memperkuat ukhuwah di antara kita,” ungkapnya.

    Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Ketua HIMA PBA Umsida, Waritsuddin Ibnu Iqbal, serta Ketua HIMA PBA UINSA, Muhammad Jawad. Keduanya kompak menekankan bahwa kepemimpinan dalam organisasi mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari peran bahasa Arab sebagai medium komunikasi dan pengembangan intelektual.

    Presentasi Program Kerja HIMA PBA dan Forum Diskusi

    Hima PBA Umsida

    Memasuki agenda inti, masing-masing ketua himpunan memaparkan struktur organisasi dan program kerja. Presentasi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang arah gerak organisasi, baik di Umsida maupun UINSA. Program kerja yang dipaparkan mencakup kegiatan tahunan, bulanan, hingga agenda jangka panjang yang bertujuan meningkatkan kemampuan akademik, spiritual, dan kepemimpinan kader.

    Selain presentasi dari masing-masing HIMA, forum juga memberikan kesempatan bagi Badan Semi Otonom (BSO) El-Abbasy untuk menyampaikan program kerjanya. Hal ini memperkaya wawasan para peserta mengenai variasi kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung misi keorganisasian.

    Kegiatan berlanjut dengan Forum Group Discussion (FGD) antar divisi. Dalam sesi ini, seluruh kepala divisi dari kedua himpunan mahasiswa duduk bersama untuk mendiskusikan dan menyelaraskan berbagai agenda. Diskusi berlangsung interaktif, setiap peserta diberi kesempatan menyampaikan gagasan dan strategi yang relevan. Moderator memandu jalannya FGD dengan aturan jelas, mulai dari pembagian waktu hingga urutan penyampaian proker.

    “Forum ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan ruang tukar gagasan, ajang mempererat silaturahmi, serta wadah belajar bersama. Organisasi ibarat pohon, dengan akar yang kuat menjaga identitas dan cabang rimbun melambangkan persaudaraan,” ujar salah satu pengurus dalam forum tersebut.

    Di balik rangkaian agenda tersebut, panitia menegaskan tiga nilai utama yang ingin diwujudkan melalui STUBA 2025 ini, yakni:

    1. Silatulukhuwah – menguatkan persaudaraan antar mahasiswa lintas kampus.
    2. Silaturra’yi – menyatukan gagasan untuk pengembangan organisasi.
    3. Silatul‘amal – membangun kolaborasi nyata dalam program kerja bersama.

    Nilai-nilai ini menjadi pijakan utama agar kegiatan tidak hanya sebatas seremonial, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang bagi pengurus maupun kader penerus.

    Penyerahan Cendera Mata dan Harapan ke Depan

    Menjelang akhir acara, panitia memberikan kesempatan kepada beberapa peserta untuk menyampaikan kesan dan pesan. Salah satu kader mengaku kegiatan ini memberikan inspirasi baru dalam menjalankan roda organisasi. “Saya merasa banyak mendapat wawasan, terutama tentang cara kerja divisi lain yang bisa kita terapkan di kampus kita,” ungkapnya.

    Sebagai bentuk penghargaan, panitia menyerahkan cendera mata kepada perwakilan UINSA. Setelah itu, seluruh peserta mengikuti sesi foto bersama yang penuh kehangatan, melambangkan eratnya persaudaraan yang terjalin antar HIMA PBA.

    Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Al Maududi, dilanjutkan penutupan resmi oleh panitia. Dengan berakhirnya kegiatan, peserta kembali membawa pulang pengalaman berharga, tidak hanya berupa ilmu dan ide baru, tetapi juga semangat untuk terus mengembangkan diri melalui bahasa Arab dan kepemimpinan.

    Ketua Pelaksana, Isna Salsabila, berharap kegiatan ini tidak berhenti pada satu pertemuan saja. “Kami berharap jalinan kerja sama ini berlanjut dalam bentuk program lain, baik akademik maupun non-akademik, sehingga mahasiswa semakin terlatih untuk menjadi pemimpin yang berkarakter Islami dan unggul,” pungkasnya.

    Baca Juga: ToT 36 Fasilitator PKMU, Perkuat Komitmen dan Kompetensi Pembimbing Mahasiswa Baru

    Selain itu, STUBA juga memiliki tujuan strategis, yakni membuka jalan bagi calon kader yang akan mengurus HIMA pada periode selanjutnya. Dengan melihat langsung dinamika pembuatan program kerja dan pengelolaan organisasi, para calon pengurus diharapkan mendapatkan gambaran nyata sehingga siap melanjutkan estafet kepemimpinan dengan lebih matang.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • HIMA PBA Gelar Debat Internal Paslon Menuju Pemilwa 2025

    HIMA PBA Gelar Debat Internal Paslon Menuju Pemilwa 2025

    Fai.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo menggelar debat internal pasangan calon ketua dan wakil ketua periode 2025/2026 bertajuk “The Next Generation: Bersatu Membangun, Bersama Berkembang”, Kamis (14/8/2025).

    Baca Juga: Kemahasiswaan FAI Umsida Tekankan Pentingnya Eksistensi Ormawa FAI untuk Raih Prestasi

    Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Masjid Lantai 3, Ruang 305 ini menjadi momentum penting bagi kader dan pengurus untuk menyimak langsung gagasan para calon pemimpin sebelum Pemilihan Mahasiswa (Pemilwa) digelar.

    Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan sesi open gate yang diikuti oleh seluruh pengurus dan kader HIMA PBA. Kehadiran bersifat wajib, mengingat momen ini merupakan bagian dari proses demokrasi internal untuk menentukan arah dan kebijakan organisasi satu tahun ke depan. Suasana hangat sudah terasa sejak peserta memasuki ruangan dengan mengenakan batik sesuai dress code yang ditetapkan panitia.

    Ketua panitia menyampaikan bahwa debat ini bukan sekadar ajang adu gagasan, tetapi juga sarana untuk menguji kesiapan dan kematangan visi-misi kedua pasangan calon. “Kita ingin melihat siapa yang benar-benar siap memimpin, bukan hanya dari konsep programnya, tetapi juga kemampuan menjawab pertanyaan dan menyampaikan ide secara jelas,” ujarnya.

    Adu Visi-Misi dan Program Unggulan

    Pasangan calon pertama memaparkan visi “Menjadikan Himpunan Mahasiswa Prodi Bahasa Arab sebagai wadah unggul, kreatif, dan berintegritas yang menginspirasi, mengembangkan potensi, serta mempererat ukhuwah untuk mewujudkan generasi akademik berwawasan global dan berkarakter islami”.

    Misinya meliputi menghadirkan program akademik inovatif untuk meningkatkan penguasaan bahasa Arab secara lisan, tulisan, dan pemahaman; mengadakan pelatihan kepemimpinan, public speaking, dan debat bahasa Arab; serta membangun kolaborasi luas dengan lembaga di dalam dan luar negeri. Calon pertama menutup pemaparannya dengan seruan optimistis, “Kita bukan hanya belajar bahasa, kita membangun peradaban. Satu Bahasa! Satu Arah! Satu Hati! Bersama, kita berdaya! Bersama, kita berjaya!”

    Sementara itu, pasangan calon kedua mengusung visi “Mewujudkan HIMA PBA sebagai rumah, pusat inovasi dakwah dan jembatan implementasi kepada masyarakat”. Misinya antara lain menampilkan HIMA yang memiliki uswatun hasanah dengan dakwah verbal dan akhlakul karimah, merangkul kader, pengurus, dan alumni dalam satu kesatuan, serta menjadikan HIMA sebagai wadah untuk menyalurkan potensi dan mengamalkan ilmu di tengah masyarakat.

    Program unggulan yang ditawarkan paslon kedua mencakup rapat bulanan dan sharing inovasi, kegiatan bersih desa dan bakti sosial, serta penyusunan program kerja yang mempertimbangkan kebutuhan dan kapasitas sumber daya manusia. “Kami ingin menjadikan HIMA sebagai ruang nyaman untuk berkreasi, berkontribusi, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tegas calon ketua paslon kedua.

    Diskusi Interaktif dan Antusiasme Kader

    Setelah penyampaian visi-misi, sesi debat dimulai dengan moderator memandu jalannya pertanyaan dari panelis dan audiens. Pertanyaan yang diajukan meliputi strategi implementasi program, langkah membangun solidaritas antaranggota, hingga cara mengatasi tantangan partisipasi kader di tengah kesibukan perkuliahan.

    Kedua pasangan calon saling menanggapi dengan argumentasi yang lugas. Sesekali, tepuk tangan terdengar saat salah satu paslon memberikan jawaban yang memantik semangat atau disampaikan dengan retorika meyakinkan. Beberapa kader bahkan mengajukan pertanyaan kritis terkait keberlanjutan program kerja dari periode sebelumnya.

    Diskusi interaktif ini mencerminkan antusiasme tinggi kader dalam mengawal proses regenerasi kepemimpinan. “Kami ingin memastikan pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili aspirasi anggota, bukan sekadar menang karena popularitas,” ungkap salah satu peserta.

    Harapan untuk Kepengurusan Baru HIMA PBA

    Debat internal ini diakhiri dengan pernyataan penutup dari masing-masing paslon. Keduanya mengajak seluruh kader untuk menjaga persatuan, terlepas dari siapa yang akan terpilih nanti. “Tujuan kita sama, yaitu memajukan HIMA PBA dan mengharumkan nama Prodi Pendidikan Bahasa Arab di tingkat nasional bahkan internasional,” kata salah satu calon wakil ketua.

    Panitia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kesadaran politik mahasiswa yang sehat, sportif, dan berorientasi pada kemajuan organisasi. Pemilwa 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga momentum mempererat ukhuwah, memperkuat solidaritas, dan menumbuhkan semangat kolaborasi demi HIMA PBA yang lebih solid dan progresif.

    Baca Juga: Raih Juara 2 Nasional, Mahasiswa Ini Tak Hanya Tanding Silat, Tapi Juga Kepemimpinan

    Dengan berakhirnya debat ini, para kader kini memiliki bekal informasi yang cukup untuk menentukan pilihan terbaik pada hari pemilihan nanti. Siapa pun yang terpilih, diharapkan mampu menjalankan amanah dan membawa HIMA PBA menuju masa depan yang lebih gemilang.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • Seminar Akbar HIMA PBA Umsida Tekankan Bahasa Sebagai Jembatan Peradaban 

    Seminar Akbar HIMA PBA Umsida Tekankan Bahasa Sebagai Jembatan Peradaban 

    Fai.umsida.ac.id –  Bahasa ditekankan pada Seminar, Himpunan Mahasiswa(HIMA) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menggelar Seminar Akbar dengan tema “Bahasa Sebagai Jembatan Peradaban” pada Rabu, 16 Juli 2025, yang diadakan di Mini Teater GKB 2, Kampus 1 Umsida.

    Baca Juga: Upgrading HIMA PBA Meneguhkan Visi dan Memperkuat Sinergi dalam Semangat Keislaman

    Seminar ini bertujuan untuk menggali peran Bahasa Arab sebagai alat komunikasi sekaligus jembatan yang menghubungkan berbagai peradaban di dunia, yang turut disampaikan oleh dua pemateri: Dr Mu’tashim El Mandiri Lc MThI, dan Farikh Marzuqi Ammar Lc MA

    Pentingnya Bahasa Arab dalam Menjembatani Peradaban

    Seminar ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana Bahasa Arab tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai jendela untuk memahami khazanah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam yang kaya. Dalam paparan pertama, Dr Mu’tashim El Mandiri menekankan bahwa Bahasa Arab memiliki kedudukan yang sangat istimewa sebagai bahasa wahyu dan juga sebagai bahasa ilmiah yang mendunia, yang memiliki kontribusi besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan, baik di dunia Islam maupun di dunia Barat. Hal ini sejalan dengan pemikiran bahwa bahasa Arab menjadi penghubung berbagai disiplin ilmu seperti kedokteran, matematika, astronomi, dan filsafat yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada masa kejayaan Islam.

    Farikh Marzuqi Ammar Lc MA sebagai pemateri kedua, lebih lanjut menjelaskan mengenai relevansi Bahasa Arab dalam dunia kontemporer, terutama dalam ranah digital. Dengan munculnya berbagai platform media sosial, Bahasa Arab semakin berkembang dan terus digunakan untuk menyampaikan informasi, berdakwah, hingga mengembangkan berbagai jenis ilmu pengetahuan secara global. Farikh menyoroti bahwa meskipun Bahasa Arab sudah sangat besar peranannya, masih ada tantangan dalam memperkenalkan Bahasa Arab kepada generasi muda, terutama di Indonesia.

    Prodi PBA Umsida: Akreditasi Unggul dengan Tantangan Besar

     

    Salah satu poin penting yang diangkat dalam seminar ini adalah terkait dengan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) di Umsida yang telah mendapatkan akreditasi unggul. Meskipun demikian, Dr Mu’tashim El Mandiri dalam sambutannya mengungkapkan keprihatinannya, karena minat calon mahasiswa untuk memilih PBA masih relatif rendah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Prodi PBA untuk terus berinovasi dan memotivasi para pelajar untuk mengenal lebih dalam mengenai manfaat menguasai Bahasa Arab, baik dari sisi agama maupun ilmu pengetahuan.

    Menurutnya, menguasai Bahasa Arab bukan hanya sebuah keahlian bahasa semata, tetapi merupakan investasi ilmu yang sangat berguna untuk memahami berbagai ilmu pengetahuan yang tersebar di dunia, terutama ilmu-ilmu yang berasal dari peradaban Islam yang telah mengilhami banyak pemikiran ilmiah di dunia Barat. Oleh karena itu, perlu ada upaya dari seluruh pihak, baik pengelola prodi, dosen, dan mahasiswa, untuk mempromosikan PBA sebagai sebuah pilihan studi yang strategis.

    Semangat HIMA PBA dalam Menyelenggarakan Seminar

    Seminar ini juga tidak lepas dari apresiasi kepada Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) yang telah berhasil mengorganisir acara ini dengan sangat baik. Dengan tema yang sangat relevan dan penting, HIMA PBA telah menunjukkan semangat mereka dalam menyuarakan pentingnya Bahasa Arab, baik dalam konteks peradaban maupun sebagai media untuk menghubungkan berbagai ilmu pengetahuan.

    “Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung, tidak hanya untuk meningkatkan wawasan mahasiswa, tetapi juga untuk menginspirasi lebih banyak orang untuk memahami peran penting Bahasa Arab dalam dunia modern,” ujar Dr Anita Puji Astutik SAg MPdi M.H., Wakil Dekan yang turut hadir mewakili Dekan Fakultas Agama Islam Umsida dalam acara ini.

    Baca Juga: Umsida Kembangkan Riset dan Inovasi Melalui Seminar, Pameran, dan Diseminasi dengan 3 Kampus

    Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan bisa membuka wawasan lebih luas bagi mahasiswa dan masyarakat tentang betapa pentingnya Bahasa Arab dalam menjembatani peradaban. Seminar ini juga menjadi bukti nyata bahwa Bahasa Arab bukan hanya bahasa agama, tetapi juga bahasa ilmu yang sangat kaya akan makna dan nilai historis. Bagi Program Studi PBA, ini adalah langkah besar untuk mengenalkan Bahasa Arab sebagai bahasa yang sangat relevan di dunia modern, meskipun masih terdapat tantangan dalam menarik minat lebih banyak mahasiswa untuk bergabung di prodi ini.

    Harapannya, dengan semangat yang terus berkembang, Prodi PBA Umsida dapat semakin berperan aktif dalam membangun peradaban melalui pengajaran dan pembelajaran Bahasa Arab, serta terus meningkatkan kualitasnya untuk menjadi pilihan utama di dunia pendidikan tinggi.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • Upgrading HIMA PBA Meneguhkan Visi dan Memperkuat Sinergi dalam Semangat Keislaman

    Upgrading HIMA PBA Meneguhkan Visi dan Memperkuat Sinergi dalam Semangat Keislaman

    Fai.umsida.ac.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) sukses menggelar kegiatan upgrading kepengurusan periode 2024–2025 sebagai upaya memperkuat kapasitas organisasi dan semangat kolaborasi antar anggota.

    Baca Juga: Mahasiswa PBA Umsida Nilai AI Tingkatkan Efektivitas Pembelajaran Bahasa Arab

    Kegiatan bertema “RISE IN UNITY: Membangun Harmoni, Menyatukan Tujuan” ini berlangsung selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, 21–22 Juni 2025, bertempat di Kampus 1 Umsida dan SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo.

    Acara ini dirancang sebagai sarana penguatan kapasitas pengurus baru HIMA PBA dalam berbagai aspek, mulai dari pengetahuan tentang organisasi, kepemimpinan, hingga membangun solidaritas dan kekompakan tim. Melalui suasana yang penuh semangat, acara ini tidak hanya berfungsi sebagai pengenalan internal organisasi, tetapi juga sebagai ajang mempererat ukhuwah antar anggota, membentuk ikatan yang lebih kuat dalam kepengurusan.

    Hari Pertama: Pembekalan dan Diskusi Inspiratif

    Kegiatan dimulai pada Sabtu pagi dengan sambutan dari beberapa tokoh penting, termasuk Ketua HIMA PBA, Waritsuddin Ibnu Iqbal, dan Ketua BEM FAI, Muhammad Ahnaf Haqqoni Yafi. Rangkaian pembukaan diawali dengan tilawah Al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan, serta Mars Muhammadiyah, yang disertai dengan pembentukan yel-yel antar kelompok.

    Agenda utama hari pertama adalah sesi pemaparan materi pertama yang bertema “Kepemimpinan & Keorganisasian”, yang disampaikan oleh Rizky Mubarak Daha’ SPd. Dalam sesi ini, peserta diberikan wawasan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang visioner dan efektif dalam mengelola organisasi. Materi ini membekali para pengurus dengan pengetahuan praktis dan strategis untuk menghadapi tantangan organisasi.

    Usai sesi materi, acara dilanjutkan dengan Talkshow Interaktif yang menghadirkan narasumber berpengalaman, yang merupakan pengurus HIMA PBA terdahulu. Mereka berbagi pengalaman dan motivasi mengenai perjalanan organisasi serta tantangan yang mereka hadapi. Talkshow ini memberikan inspirasi yang besar kepada para peserta untuk menjalankan tugas dan amanah kepengurusan dengan penuh dedikasi dan semangat juang.

    Menjelang malam, acara dilanjutkan dengan Forum Group Discussion (FGD) yang membahas tiga tema utama: Kepemimpinan, Keorganisasian, dan Pengelolaan Organisasi. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sementara panitia memberikan pertanyaan pemantik untuk memperluas pandangan peserta. FGD ini menjadi ajang penting dalam menggali ide, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta membiasakan peserta untuk berdiskusi secara ilmiah dalam konteks organisasi mahasiswa.

    Hari pertama ditutup dengan sesi forum evaluasi yang diadakan secara santai bersama Badan Pengurus Harian (BPH) dan perwakilan divisi. Acara ditutup dengan kegiatan bakar-bakar malam, yang menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan di antara para pengurus, sekaligus mempererat tali persaudaraan dalam suasana santai.

    Hari Kedua: Olahraga, Games, dan Solidaritas Kemanusiaan

    Hari kedua dimulai dengan agenda spiritual, di antaranya sholat berjamaah, kultum, dan tilawah. Setelah itu, peserta mengikuti senam pagi bersama yang dipandu oleh instruktur, yang memberikan semangat dan kebugaran sebelum melanjutkan kegiatan selanjutnya.

    Sesi selanjutnya adalah serangkaian fun games yang diorganisir dengan tujuan untuk mengasah kerja sama tim, kreativitas, serta semangat kompetitif yang sehat. Berbagai permainan yang disusun mengajarkan peserta bagaimana pentingnya bekerja sama dan bersaing dengan cara yang sehat, meningkatkan semangat juang yang positif dalam organisasi.

    Pada siang hari, peserta mengikuti sesi khusus mengenai Pesan Kemanusiaan untuk Palestina. Dalam sesi ini, peserta mengenakan atribut Palestina dan menyampaikan pesan solidaritas yang mendalam sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Momen ini sekaligus menjadi bagian dari edukasi dan penguatan nilai kemanusiaan yang tinggi di kalangan mahasiswa.

    Setelah sarapan bersama, acara diakhiri dengan pengumuman pemenang FGD terbaik, kelompok game terbaik, dan peserta paling aktif. Acara ini ditutup dengan doa bersama sebagai penutup spiritual dari seluruh rangkaian kegiatan. Kemudian, panitia dan peserta melakukan bersih-bersih area dan memastikan seluruh peralatan kembali tertata rapi sebelum kepulangan.

    Upgrading HIMA PBA Menyatukan Langkah Menuju Organisasi yang Lebih Kuat

    Secara keseluruhan, kegiatan Upgrading Kepengurusan HIMA PBA 2024–2025 telah berhasil menciptakan suasana kebersamaan yang positif. Pengurus baru HIMA PBA dibekali dengan pemahaman organisasi yang lebih utuh dan siap untuk berkontribusi lebih nyata di lingkungan HIMA.

    Baca Juga: FAI Umsida Kehilangan Akademisi Terbaiknya, Dr Imam Fauji Lc MPd

    Tema “RISE IN UNITY” benar-benar terealisasi dalam pelaksanaan kegiatan ini, yang membuktikan bahwa harmoni dan tujuan bersama adalah kunci untuk melangkah lebih jauh dalam roda organisasi mahasiswa. Dengan soliditas dan kebersamaan, HIMA PBA siap menghadapi tantangan dan membangun masa depan yang lebih baik.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • Festival MATHLA’ HIMA PBA Umsida Dorong Mahasiswa Jadi Pendidik Bahasa Arab yang Inspiratif

    Festival MATHLA’ HIMA PBA Umsida Dorong Mahasiswa Jadi Pendidik Bahasa Arab yang Inspiratif

    Fai.umsida.ac.id – Gelar MATHLA, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk MATHLA’ (مهرجان طلاب اللغة العربيّة) selama dua hari berturut-turut, Kamis–Jumat, 19–20 Juni 2025.

    Baca Juga: Upgrading HIMA PBA 2024–2025, Menyatukan Visi, Membangun Sinergi dalam Satu Harmoni

    Bertempat di SMP Muhammadiyah 5 Tulangan, kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat posisi pendidikan bahasa Arab sebagai pilar utama dalam pemahaman keislaman dan pengembangan potensi mahasiswa sebagai pendidik masa depan.

    Berbeda dari kegiatan seremonial pada umumnya, MATHLA’ dikemas dalam format festival pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, dan menyenangkan. Diinisiasi sebagai program kerja baru oleh kepengurusan HIMA PBA 2024/2025, kegiatan ini lahir dari kesadaran bahwa mahasiswa pendidikan harus memiliki pengalaman nyata dalam mengajar sebelum terjun langsung ke dunia pendidikan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diberikan ruang untuk mempraktikkan kemampuan mengajar serta menanamkan kecintaan terhadap bahasa Arab sejak usia dini.

    MATHLA: Menumbuhkan Minat Bahasa Arab Sejak Dini

    Dengan semangat edukatif dan pendekatan partisipatif, MATHLA’ dirancang untuk menarik minat generasi muda dalam mempelajari bahasa Arab. Salah satu tujuan utamanya adalah membentuk persepsi baru bahwa belajar bahasa Arab bisa menyenangkan dan penuh makna. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi sarana memperkenalkan Prodi PBA Umsida secara lebih dekat kepada masyarakat.

    Hari pertama dibuka dengan sambutan dari Mudir MBS SMP Muhammadiyah 5 Tulangan, Ust. Hizbullah Hatta SPdI MPd, Ketua HIMA PBA Waritsuddin Ibnu Iqbal, serta Ketua Pelaksana Muhammad Akmal. Dalam sambutannya, Ust. Hizbullah menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa Umsida yang mampu menghadirkan pembelajaran kreatif dan inovatif di lingkungan pesantren.

    Usai pembukaan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembelajaran interaktif di dalam kelas. Mahasiswa PBA mengambil peran sebagai fasilitator, menggunakan pendekatan Maharoh Kalam (kemampuan berbicara) dengan metode inovatif seperti “Arabic Tongue Twister”. Suasana kelas dibuat cair, penuh semangat, dan menyenangkan sehingga peserta aktif terlibat dalam setiap sesi.

    Permainan edukatif ini tidak hanya mengasah kemampuan berbicara siswa, tetapi juga melatih kepercayaan diri mereka dalam menggunakan bahasa Arab secara spontan. Keceriaan dan antusiasme peserta menjadi bukti bahwa pendekatan yang menyenangkan bisa membuat pembelajaran bahasa Arab lebih efektif.

    Seminar Bahasa Arab dan Islam: Spiritualitas dalam Kebahasaan

    Memasuki hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan seminar yang mengangkat tema “Bahasa Arab sebagai Sarana Memahami Islam”. Narasumber Fasabbikh A.Ma. mengajak peserta dan mahasiswa untuk memandang bahasa Arab bukan hanya sebagai alat komunikasi, melainkan sebagai pintu gerbang memahami ajaran Islam secara utuh dan mendalam.

    Dalam sesi ini, peserta didorong untuk melihat hubungan erat antara kebahasaan dan spiritualitas. Bahasa Arab sebagai bahasa wahyu memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sejarah peradaban Islam. Materi seminar disampaikan dengan pendekatan dialogis yang merangsang pemikiran kritis peserta. Beberapa pertanyaan menarik pun diajukan oleh siswa, seperti “Mengapa pemuda Muslim sekarang lebih sering menggunakan bahasa Inggris daripada bahasa Arab?” dan “Mengapa banyak sekali bahasa di dunia ini?”

    Dialog antara peserta dan narasumber menjadi bukti bahwa kegiatan ini berhasil menumbuhkan rasa ingin tahu dan semangat intelektual di kalangan siswa. Seminar ini juga memberikan refleksi tersendiri bagi mahasiswa PBA bahwa mereka tidak hanya bertugas mengajarkan bahasa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman melalui pendekatan kebahasaan yang bijak.

    Antusiasme Santri dan Refleksi Mahasiswa

    Menjelang penutupan acara, panitia memberikan doorprize kepada peserta yang paling aktif dan berhasil memenangkan permainan edukatif. Sorak-sorai para santri menambah kemeriahan sekaligus menutup acara dengan penuh suka cita. Momen ini menjadi cerminan keberhasilan HIMA PBA Umsida dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

    Ketua HIMA PBA, Waritsuddin Ibnu Iqbal, menjelaskan bahwa MATHLA’ awalnya ditargetkan untuk siswa SMA dalam rangka memperkenalkan Prodi PBA lebih luas. Namun karena kendala teknis, pelaksanaan dialihkan ke tingkat SMP. Meski begitu, antusiasme para santri melebihi ekspektasi.

    “Mereka sangat antusias, Alhamdulillah. Bahkan di akhir sesi banyak yang bertanya dan berdiskusi aktif. Ini menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab bisa dikemas dengan cara yang kreatif dan tetap substansial,” ujarnya.

    Baca Juga: KISWAH II 2025: Ajang Internasional HIMA PAI Umsida Cetak Generasi Islam Unggul dan Mendunia

    Melalui MATHLA’, FAI Umsida membuktikan komitmennya dalam membina mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif dan inovatif dalam metode pengajaran. Festival ini juga menjadi titik awal bagi mahasiswa untuk menyadari bahwa peran sebagai guru bahasa Arab sangat strategis dalam membentuk generasi Muslim yang literat dan religius.

    Dengan semangat kebersamaan dan visi yang kuat, MATHLA’ diharapkan menjadi program tahunan yang terus berlanjut, menjangkau lebih banyak siswa, dan menjadi medium pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Bahasa Arab bukan lagi menjadi sesuatu yang asing dan sulit, melainkan sahabat yang menyenangkan dalam perjalanan memahami Islam.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • Sapa Ceria HIMA PBA Gelar RTL Dengan Materi Bahasa Arab Yang Interaktif 

    Sapa Ceria HIMA PBA Gelar RTL Dengan Materi Bahasa Arab Yang Interaktif 

    Fai.umsida.ac.id – Hima Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menggelar Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang berlangsung pada Kamis pagi, 29 Mei 2025.

    Baca Juga: D3 Ma’had Umar bin Khattab Umsida Gelar Halaqah Al-Qur’an dan Pengambilan Sanad dari Syaikh Terkemuka Al-Azhar

    Kegiatan yang dimulai sejak pukul 06.30 WIB ini diisi dengan rangkaian aktivitas yang menggabungkan pembelajaran Bahasa Arab secara interaktif dan berbagai permainan edukatif, sekaligus sebagai media penguatan kebersamaan antar mahasiswa.

    Senam Pagi Sebagai Pembuka Energi Positif

    Agenda RTL dibuka dengan senam pagi yang dipimpin oleh Mbak Arum dan Hafizh mulai pukul 07.30 hingga 08.00 WIB di area kampus Umsida. Senam ini menjadi momen penting untuk membangkitkan semangat dan mempersiapkan fisik para peserta agar siap mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran dengan penuh antusias.

    Ketua HIMA PBA (Waritsuddin Ibnu Iqbal) dalam sambutannya yang turut didampingi Ketua Pelaksana dan perwakilan pihak panti, menyampaikan apresiasi atas kehadiran peserta dan pentingnya menjaga kesehatan tubuh sebagai modal utama dalam proses belajar.

    Materi Bahasa Arab: Anggota Tubuh dan Tata Cara Wudhu

    Setelah pembukaan resmi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi pembelajaran materi Bahasa Arab yang dibagi menjadi dua bagian utama. Materi pertama disampaikan oleh Alifah dan Luthfi dengan fokus pada kosa kata anggota tubuh dalam bahasa Arab. Penyampaian materi dibuat interaktif dengan pendekatan visual dan pengulangan agar peserta mudah mengingat kosakata baru.

    Materi kedua yang diajarkan oleh Hafizh dan Irji’ membahas tata cara wudhu. Berbeda dengan metode konvensional, materi ini disampaikan secara kreatif dengan iringan lagu bernyanyi, sehingga lebih menarik dan mudah diikuti oleh peserta. Metode ini menjadi inovasi pembelajaran yang memadukan aspek ilmu agama dengan budaya belajar yang menyenangkan.

    Game Edukatif Tingkatkan Kekompakan dan Pemahaman

    Untuk menyegarkan suasana, sesi materi pertama diiringi dengan game edukatif yang dipandu oleh Mbak Mufid dan Ubed. Para peserta diajak bermain untuk mengasah pemahaman sekaligus membangun kebersamaan. Game pertama ini berlangsung selama 30 menit setelah sesi materi pertama.

    Setelah sesi materi kedua, diadakan pula serangkaian permainan acak (random game) yang dipimpin oleh Fijri, Amar, Alkindi, dan Arsya. Permainan yang diikuti oleh seluruh peserta di antaranya adalah tebak gaya, bola labirin, estafet bola, dan memasukkan air ke dalam botol. Aktivitas ini tidak hanya menguji ketangkasan dan koordinasi, tapi juga membangun suasana keakraban dan kerja sama tim.

    Istirahat makan dan sholat (isoma) diberikan selama 30 menit mulai pukul 11.00 hingga 11.30 WIB. Waktu ini dimanfaatkan peserta untuk mengisi tenaga sekaligus mempererat komunikasi antar sesama mahasiswa.

    Kegiatan RTL diakhiri dengan sesi penutupan yang menghadirkan kembali ketua HIMA PBA dan Ketua Pelaksana untuk memberikan evaluasi singkat serta motivasi agar semangat belajar bahasa Arab terus tumbuh.

    Aan selaku Master of Ceremony (MC) sepanjang kegiatan menyampaikan kesan positif dari peserta yang merasa metode pembelajaran dan permainan yang diadakan sangat membantu dalam memahami materi dengan lebih mudah dan menyenangkan.

    Penutup dan Harapan RTL HIMA PBA

    Ketua HIMA PBA menegaskan bahwa kegiatan seperti RTL ini sangat penting sebagai media pembelajaran tambahan yang menguatkan pemahaman bahasa Arab secara praktis dan kontekstual. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mampu menggunakan Bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari dengan rasa percaya diri,” ujarnya.

    Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, dan mengelola waktu secara efektif.

    Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Desa Jatiarjo, Tim Abdimas Umsida Implementasikan SDGs 8

    Dengan suksesnya kegiatan RTL ini, HIMA PBA FAI Umsida membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran Bahasa Arab yang inovatif dan menyenangkan, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar mahasiswa dalam ikatan kekeluargaan yang harmonis.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • HIMA PBA Umsida Berkolaborasi dengan UAC dan UINSA Gelar Baksos Ramadan di Ujung Desa Sidoarjo

    HIMA PBA Umsida Berkolaborasi dengan UAC dan UINSA Gelar Baksos Ramadan di Ujung Desa Sidoarjo

    Fai.umsida.ac.id – Mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan sosial penuh makna, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (HIMA PBA) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Universitas KH Abdul Chalim (UAC), serta Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, melaksanakan bakti sosial di Desa Kali Alo, Sidoarjo, pada Sabtu (15/3/2025).

    Baca Juga:Silaturahmi Ramadhan, BEM FAI Umsida Dorong Kesadaran Politik Mahasiswa bersama KPU dan Bawaslu Sidoarjo

    Bakti sosial bertajuk “Sinergi Mahasiswa dan Masyarakat: Berbagi Kepedulian di Bulan Ramadan” ini berhasil memberikan manfaat nyata kepada masyarakat setempat melalui berbagai kegiatan sosial, edukatif, dan keagamaan.

    Sinergi Mahasiswa PBA dalam Membangun Kepedulian Sosial

    Koordinator HIMA PBA Umsida, Waritsuddin Ibnu Iqbal menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan bakti sosial ini tidak hanya memberikan bantuan materi seperti sembako, namun juga meningkatkan kualitas moral dan sosial mahasiswa. “Kami ingin mengenalkan identitas kami sebagai mahasiswa Bahasa Arab melalui kegiatan pembelajaran yang kami berikan kepada anak-anak di Desa Kali Alo. Ini merupakan bagian dari implementasi ilmu dan juga sarana melatih kepedulian kami sebagai mahasiswa,” jelasnya.

    Senada dengan itu, Putri Ramizah Ayu dari HIMA PBA Universitas KH Abdul Chalim menyatakan bahwa keterlibatan mereka dalam kegiatan ini merupakan momentum untuk mempererat silaturahmi dan kerja sama antar mahasiswa. “Kami antusias sekali karena bisa berkontribusi langsung dalam kegiatan mengajar, membersihkan masjid, TPQ, dan kegiatan sosial lainnya. Ini merupakan pengalaman berharga yang mempererat persaudaraan antar mahasiswa lintas universitas,” tuturnya.

    Ketua HIMA Bahasa Arab dari UINSA, Muhammad Jawad Attaqy juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan berharga untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat. Mahasiswa UINSA aktif dalam mengajar anak-anak TPQ, meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti menangani anak-anak yang hiperaktif. “Ini pengalaman baru bagi kami yang sangat berkesan. Kami bisa melatih kesabaran dan kepedulian dalam interaksi dengan anak-anak,” ungkap Jawad.

    Dampak Positif bagi Desa Kali Alo

    Acara yang dimulai dengan kerja bakti ini melibatkan mahasiswa dari ketiga universitas yang terbagi menjadi beberapa tim yang masing-masing bertanggung jawab pada area tertentu seperti TPQ, masjid, dan lingkungan desa. Mereka melakukan berbagai aktivitas, mulai dari membersihkan fasilitas umum hingga memberikan pengajaran bahasa Arab dengan metode menarik dan interaktif.

    Ketua Pelaksana kegiatan, Misbach dari UINSA, dalam sambutannya menyampaikan, “Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bantuan sembako, serta memperkuat pendidikan melalui pengajaran langsung kepada anak-anak Desa Kali Alo. Kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaat jangka panjang dari kegiatan kami.”

    Sementara itu, respons positif datang dari warga Desa Kali Alo yang merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Kehadiran mahasiswa yang aktif berinteraksi dengan masyarakat memberikan suasana berbeda dan menciptakan kebersamaan yang lebih erat.

    Harapan dan Kelanjutan Program

    Melihat dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat, HIMA PBA Umsida bersama mitra kolaborasi berencana menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tahunan yang lebih luas jangkauannya. “Kami ingin acara ini bisa lebih besar lagi dampaknya, dengan melibatkan lebih banyak pihak serta memperluas wilayah jangkauan,” ujar Waritsuddin.

    Putri Ramizah Ayu juga berharap kegiatan sosial seperti ini dapat terus berjalan sebagai sarana melatih empati dan kepedulian mahasiswa, sekaligus sebagai ajang memperluas jaringan antar mahasiswa dari berbagai universitas.

    Bakti sosial Ramadan ini tidak sekadar menjadi kegiatan rutin tahunan, tetapi juga sebagai momentum pembelajaran bagi mahasiswa tentang kepedulian sosial, penguatan solidaritas, serta perwujudan nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

    Baca Juga:Mahasiswa FAI Umsida Sukses Gelar Islamic Charity Ramadan (ICR) di Tiga Lokasi

    Melalui kegiatan ini, mahasiswa PBA FAI Umsida, UAC, dan UINSA kembali menegaskan perannya sebagai agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya di bulan suci Ramadan.

    Penulis: AHW