Tag: IMM FAI

  • Kajian Immawati IMM Averroes FAI Umsida Bahas Empowerment Muslimah dan Produktivitas Sesuai Fitrah

    Kajian Immawati IMM Averroes FAI Umsida Bahas Empowerment Muslimah dan Produktivitas Sesuai Fitrah

    Fai.msida.ac.id – Dalam upaya memperkuat peran perempuan Muslim di era modern, Pimpinan Komisariat IMM Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menggelar Kajian Immawati bertema “Empowerment Muslimah: Menjadi Produktif Sesuai Fitrah” pada Rabu, 23 Juli 2025.

    Baca Juga: Wisuda 45 FAI Umsida Luluskan 178 Lulusan dengan IPK Tertinggi 3,98

    Bertempat di lantai 2 Masjid An-Nur kampus Umsida, kegiatan ini berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya (HTM Free).

    Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Ustadzah A’yunina Mahanani Lc MH,  selaku kemahasiswaan FAI Umsida dan seorang daiyah inspiratif yang membagikan pandangannya seputar bagaimana seorang Muslimah dapat tetap produktif dalam kesehariannya, tanpa mengabaikan peran dan kodratnya sebagai perempuan sesuai dengan tuntunan Islam. Kajian ini juga memberikan tambahan 5 poin SKEK bagi peserta yang hadir, sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka.

    Empowerment Muslimah sebagai Kunci Kemandirian

    Dalam pemaparannya, Ustadzah A’yunina menjelaskan bahwa empowerment atau pemberdayaan adalah proses yang memberikan kemampuan, kekuatan, dan otoritas kepada seseorang atau kelompok untuk mengambil keputusan serta bertindak secara mandiri. Dalam konteks perempuan Muslim, empowerment bukan berarti meninggalkan fitrah, melainkan menjalani kehidupan secara seimbang dengan rasa percaya diri, kemampuan mengelola sumber daya, dan menghadapi tantangan secara efektif.

    “Seorang Muslimah yang berdaya adalah mereka yang bisa menempatkan diri dengan bijak di berbagai lini kehidupan, baik sebagai ibu, istri, pelajar, profesional, maupun aktivis sosial. Ini bukan soal kesetaraan semata, melainkan soal kemuliaan tugas yang diemban perempuan,” tegasnya.

    Ustadzah A’yunina juga menekankan pentingnya memahami kisah-kisah perempuan inspiratif dalam sejarah Islam. Ia mencontohkan Aisyah RA yang dikenal sebagai ahli hadis, Fathimah binti Aqra seorang kaligrafer ternama, serta Syaikhah Syuhda yang ahli retorika. “Zainab binti As-Syar’i bahkan ahli dalam bidang agama, bahasa, dan aritmetika. Perempuan-perempuan ini adalah bukti bahwa Islam sangat menjunjung tinggi potensi dan produktivitas kaum hawa,” jelasnya.

    Produktif Sesuai Fitrah, Bukan Melawan Kodrat

    Pada sesi selanjutnya, peserta dibekali pemahaman mengenai makna produktif dalam perspektif Islam. Ustadzah A’yunina menjelaskan bahwa produktif bukan sekadar sibuk atau menghasilkan materi, melainkan aktivitas yang membawa manfaat dunia dan akhirat, dijalankan dengan niat ikhlas karena Allah SWT, serta penuh tanggung jawab.

    “Produktivitas perempuan harus tetap memperhatikan fitrah yang telah Allah tetapkan. Fitrah ini bukan penghalang, tetapi justru keunggulan yang harus dijaga. Dalam QS An-Nisa: 1 dijelaskan bahwa perempuan diciptakan dari jiwa yang sama dengan laki-laki, artinya memiliki kedudukan yang mulia dan setara dalam hal kemanusiaan dan tanggung jawab sosial,” terangnya.

    Ia menambahkan, produktivitas Muslimah idealnya tetap mempertimbangkan manajemen waktu, kesehatan, dan prioritas keluarga. Muslimah yang produktif tidak melupakan tugas utamanya sebagai pendidik pertama bagi anak-anak dan penjaga harmoni rumah tangga.

    Nilai Spiritual dan Etika dalam Berorganisasi

    Sesi kajian juga menyoroti pentingnya etika Muslimah dalam organisasi. Ustadzah A’yunina menyampaikan bahwa berorganisasi bukan hanya tentang aktivitas luar rumah, tapi juga tentang akhlak dan adab.

    “Perempuan harus tetap menjaga kesopanan dalam berinteraksi, menjunjung tinggi etika syariat, dan tidak mengabaikan batasan dalam pergaulan,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya menjadikan keluarga sebagai mitra dialog dalam menentukan aktivitas di luar rumah, serta memastikan bahwa setiap aktivitas organisasi memberikan manfaat dan nilai ibadah.

    Kajian ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang didominasi mahasiswa FAI Umsida. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru dan semangat untuk menjadi pribadi Muslimah yang lebih aktif, namun tetap selaras dengan nilai-nilai keislaman.

    Hafshah, salah satu panitia sekaligus contact person acara, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para mahasiswi agar mampu memahami potensi dirinya serta menjalani kehidupan dengan lebih bermakna.

    Baca Juga: Penasihat PWM Jatim Soroti Pembaruan Islam Saat Menyampaikan Orasi Wisuda ke-45 Umsida

    “Kami berharap kajian ini bisa menjadi pemantik untuk gerakan pemberdayaan perempuan Muslim yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kokoh secara spiritual dan emosional,” tutup Hafshah.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • IMM FAI Umsida Hadiri Peresmian “Kemadjoean Caffee” di Masjid Ramah Musafir Ar-Royyan Buduran

    IMM FAI Umsida Hadiri Peresmian “Kemadjoean Caffee” di Masjid Ramah Musafir Ar-Royyan Buduran

    Fai.umsida.ac.id — Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo mendapatkan kehormatan hadir dalam acara peresmian “Kemadjoean Caffee” yang diselenggarakan oleh Masjid Ar-Royyan Muhammadiyah Buduran pada Ahad malam, 31 Mei 2025.

    Baca Juga:IMM FAI Averroes Ikut Suarakan Keadilan di 19 Tahun Tragedi Lumpur Lapindo

    Kegiatan ini menjadi bagian dari inisiatif masjid ramah musafir yang dikelola oleh para pemuda Muhammadiyah Buduran, sebagai bentuk pelayanan sosial kepada masyarakat, khususnya jamaah musafir dan warga sekitar.

    Acara peresmian tersebut dikemas dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan. Undangan terbuka untuk umum, dengan menu makanan dan minuman yang bisa dinikmati secara cuma-cuma alias “infaq seikhlasnya”. Mulai dari nasi ayam bakar, mie ayam, hingga es cokelat dan kopi susu disajikan tanpa banderol harga. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri dan memperkuat citra Masjid Ar-Royyan sebagai ruang publik yang ramah, terbuka, dan peduli terhadap komunitas.

    Sinergi IMM dan Masjid Ar-Royyan: Ruang Kolaborasi Aktivis Muhammadiyah

    Kehadiran IMM Averroes FAI Umsida dalam kegiatan ini bukan semata sebagai tamu undangan, tetapi juga bentuk nyata kolaborasi antar unsur pemuda Muhammadiyah. Dalam sambutannya, takmir Masjid Ar-Royyan menyampaikan bahwa keberadaan “Kemadjoean Caffee” bertujuan menciptakan ruang santai islami yang dapat dimanfaatkan jamaah, pemuda, dan para musafir sebagai tempat rehat, diskusi, bahkan dakwah kreatif.

    Ketua Umum IMM Averroes FAI Umsida, Ghulam Saifulloh, mengapresiasi semangat pemuda Muhammadiyah Buduran dalam menghidupkan masjid. “Kami melihat inisiatif ini sangat inspiratif. Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tapi juga sentra komunitas yang ramah anak muda,” ungkapnya. IMM Averroes berharap semangat semacam ini dapat ditiru oleh masjid-masjid Muhammadiyah lainnya, agar generasi muda merasa lebih dekat dan memiliki masjid sebagai rumah spiritual dan sosial mereka.

    Menjaga Kondusifitas dan Daya Tarik Acara

    Saat ditanyai mengenai kritik dan saran terhadap jalannya acara, Ketua IMM Averroes menyampaikan evaluasi secara santun dan konstruktif. “Secara umum acaranya sudah sangat bagus dan penuh semangat kolaboratif. Namun, ke depannya kami menyarankan agar kondusifitas acara dapat lebih ditingkatkan, baik dari sisi keramaian, kerapian pengaturan, maupun sirkulasi tamu. Hal ini penting agar jamaah dan tamu merasa lebih nyaman selama menikmati layanan yang disediakan,” ujarnya.

    Masukan ini diterima dengan tangan terbuka oleh panitia. Menurut mereka, kegiatan ini baru pertama kali digelar secara terbuka, sehingga masih banyak hal yang akan dievaluasi untuk perbaikan ke depan.

    Acara yang berlangsung dari pukul 18.00 WIB ini juga dimeriahkan dengan dekorasi yang estetik dan lampu hias yang menambah kesan hangat di pelataran Masjid Ar-Royyan. Foto-foto kebersamaan pun menjadi penanda momen bersejarah yang mempertemukan para kader muda Muhammadiyah dalam suasana penuh keakraban.

    Kemadjoean Caffee : Wadah Literasi Sosial di Masjid

    Kemunculan “Kemadjoean Caffee” bukan hanya soal menu dan tempat bersantai, namun juga menjadi simbol literasi sosial yang dimotori oleh semangat kolektif anak muda Muhammadiyah. Melalui infaq sukarela, masyarakat diajak untuk peduli dan berkontribusi dalam ekosistem masjid yang sehat, kreatif, dan berdaya guna.

    IMM Averroes menyatakan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan masjid yang produktif dan kolaboratif. “Kami siap bersinergi lebih jauh, entah itu dalam bentuk kajian, pelatihan kepemudaan, atau bahkan program sosial bersama,” pungkas Ketua IMM Averroes.

    Baca Juga: Dosen Umsida Dampingi UMKM Ikan Desa Rangkah Kidul yang Masih Terdampak Covid 19

    Dengan semangat kebersamaan yang diusung oleh “Kemadjoean Caffee”, diharapkan masjid tak hanya menjadi tempat ibadah ritual, tetapi juga ruang tumbuhnya ide-ide progresif anak muda Muhammadiyah yang ingin menebar maslahat bagi umat dan bangsa.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • IMM FAI Averroes Ikut Suarakan Keadilan di 19 Tahun Tragedi Lumpur Lapindo

    IMM FAI Averroes Ikut Suarakan Keadilan di 19 Tahun Tragedi Lumpur Lapindo

    Fai.umsida.ac.id – Tragedi semburan Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, yang kini memasuki tahun ke-19, kembali menjadi perhatian publik. Tidak hanya karena dampaknya yang belum tuntas hingga hari ini, tetapi juga karena suara-suara mahasiswa yang masih konsisten menyuarakan keadilan. Salah satunya datang dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) FAI Averroes Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), yang turut hadir dalam aksi refleksi bertajuk “19 Tahun Lumpur Lapindo: Luka yang Belum Kering”, Kamis (29/5/2025).

    Baca Juga: FAI Umsida Teken MoA dengan Markaz Arabiyah Pare Untuk Perkuat Sinergi dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab

    Bertempat di area tanggul Lumpur Lapindo dan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo, para aktivis IMM dari berbagai komisariat di bawah cabang IMM Sidoarjo berkumpul. IMM FAI Averroes sebagai bagian dari Komisariat Averroes FAI Umsida aktif dalam aksi ini, membuktikan bahwa gerakan mahasiswa Islam tak pernah absen dalam isu kemanusiaan dan lingkungan.

    Humanitas Mahasiswa FAI

    Ketua Umum IMM Cabang Sidoarjo, Immawan Bagus Yoga Aditya, dalam orasinya menyebut bahwa aksi ini bukan sekadar simbolik, melainkan bentuk aktualisasi nilai humanitas mahasiswa. “Hari ini kita masih membuktikan humanitas kita sebagai mahasiswa, khususnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Kita bersuara untuk tragedi yang masih menyisakan luka besar,” ujarnya di hadapan massa aksi.

    IMM FAI Averroes hadir dengan semangat membela kaum mustadh’afin, korban ketidakadilan akibat kegagalan negara dan korporasi dalam menangani dampak bencana industri ini. Demisioner IMM FAI, Immawan Fajar, juga menyampaikan orasi bernuansa spiritual dengan mengangkat ayat-ayat Al-Qur’an tentang keserakahan dan kerakusan penguasa.

    “Manusia itu tidak pernah puas. Seperti yang difirmankan Allah, mereka menggali, mengambil, dan merusak. Tak cukup satu lubang, mereka gali lagi, demi kerakusan yang tiada ujung,” ucapnya dengan lantang.

    IMM Averroes: Tak Hanya di Kelas, Tapi Juga di Medan Sosial

    Kehadiran IMM FAI Averroes di kegiatan ini menjadi bukti bahwa gerakan intelektual mahasiswa tidak hanya terjadi di ruang kelas. Sejak awal, IMM telah dikenal sebagai organisasi yang berkomitmen pada nilai-nilai kemanusiaan, amar ma’ruf nahi munkar, serta keberpihakan pada rakyat tertindas.

    Gubernur Mahasiswa Fakultas Hukum, Bisnis, dan Ilmu Sosial (FHBIS), Immawan Atok, dalam orasinya bahkan secara tegas mengkritik kepemimpinan daerah dan nasional. “Kami ingatkan kepada Bupati Sidoarjo: jangan hanya bisa korupsi! Kepada Gubernur Jatim: jangan cuma jualan buah! Dan kepada Presiden Prabowo: jangan cuma omon-omon saja!” sindirnya, disambut sorakan peserta aksi.

    IMM Averroes yang hadir dalam barisan aksi juga menyuarakan penolakan terhadap indikasi pengeboran baru di wilayah terdampak. Mereka menilai bahwa langkah tersebut adalah bentuk pengabaian terhadap trauma kolektif warga Sidoarjo yang belum pulih.

    Melawan Lupa, Menyalakan Suara

    IMM FAI Averroes menegaskan bahwa refleksi 19 tahun Lumpur Lapindo adalah upaya melawan lupa. Tidak cukup hanya mengenang, mereka mendorong penyelesaian struktural atas penderitaan korban, termasuk audit lingkungan, keadilan hukum terhadap PT Lapindo Brantas, dan tanggung jawab pemerintah.

    “Bukan hanya bentuk solidaritas, ini adalah bagian dari peran strategis IMM di tengah masyarakat. Kami belajar untuk tidak diam ketika keadilan dibungkam,” ujar salah satu kader IMM Averroes.

    Kegiatan refleksi ini diakhiri dengan doa bersama, pembacaan pernyataan sikap, dan pemasangan spanduk di lokasi tanggul lumpur yang selama ini menjadi simbol bisu dari tragedi yang tak kunjung selesai.

    Baca Juga: Wujudkan SDGs 15 dan Manfaatkan Lumpur Lapindo, Dosen Umsida Buat Biochar Tongkol Jagung

    Dengan semangat Averroes, tokoh rasional dan kritis dalam tradisi Islam, IMM FAI Umsida membuktikan diri hadir bukan hanya sebagai pembelajar ilmu, tapi juga penggerak perubahan sosial yang berpihak pada nilai kemanusiaan dan keadilan.

    Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

  • IMM FAI Umsida Latih Mahasiswa Melalui Forum RTL: Bangun Kepekaan, Atasi Krisis

    IMM FAI Umsida Latih Mahasiswa Melalui Forum RTL: Bangun Kepekaan, Atasi Krisis

    Fai.umsida.ac.id –Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo ( IMM FAI Umsida) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak mahasiswa yang kritis, solutif, dan peduli terhadap realita sosial melalui kegiatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang diselenggarakan pada hari Jumat (25/4/2025).

    Baca Juga:Hardiknas 2025, Rektor Umsida Harapkan Partisipasi Semua Elemen Wujudkan Pendidikan Bermutu

    Bertempat di Gedung GDM Lantai 2 Kampus 1 Umsida, kegiatan RTL ini mengusung tema “Membangun Kritis, Mengatasi Krisis”. Sejalan dengan visi FAI Umsida yang menyiapkan generasi intelektual berbasis keislaman dan keilmuan, forum ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mencurahkan gagasan kritis terhadap berbagai isu sosial yang sedang hangat di masyarakat.

    Kegiatan dimulai pukul 14.00 WIB dan berlangsung hingga selepas salat Magrib, dengan suasana diskusi yang hidup, dinamis, dan penuh semangat keilmuan khas mahasiswa FAI Umsida.

    Tiga Isu Besar Jadi Fokus Bahasan Mahasiswa

    Dalam diskusi RTL ini, peserta membedah tiga isu aktual yang menjadi sorotan publik:

     

    1. Kelangkaan Gas Elpiji 3Kg:

    Mahasiswa membahas fenomena kelangkaan gas bersubsidi 3 kilogram yang berdampak langsung terhadap masyarakat kecil. Diskusi difokuskan pada analisis penyebab krisis distribusi, ketidakmerataan subsidi, serta perlunya pengawasan lebih ketat dari pemerintah. Mahasiswa FAI Umsida menawarkan solusi berbasis keadilan sosial sesuai nilai Islam dalam pengelolaan sumber daya.

    2. Perempuan, Kesetaraan, dan Kekerasan Seksual:

    Isu kedua membahas pentingnya membangun ruang aman bagi perempuan di tengah maraknya kasus kekerasan seksual. Peserta diskusi menegaskan bahwa mahasiswa, khususnya dari lingkungan FAI Umsida, harus aktif menyuarakan kesetaraan hak dan martabat perempuan, tanpa mengabaikan nilai-nilai moral Islam. Perspektif Islam tentang penghormatan terhadap perempuan menjadi titik pijak utama dalam diskusi ini.

    3. Fenomena Ormas Islam dan Ajarannya:

    Topik ketiga membedah realitas keragaman organisasi keislaman di Indonesia. Mahasiswa FAI Umsida menekankan pentingnya memahami perbedaan ajaran ormas Islam dengan sikap moderat (wasathiyah) dan mengedepankan ukhuwah Islamiyah. Sikap ini selaras dengan misi FAI untuk melahirkan generasi yang mampu membangun persatuan di tengah perbedaan.

     

    IMM FAI Umsida: Kritis, Solutif, dan Berdaya Saing

    Dalam sambutannya, perwakilan kader dari IMM Averroes FAI Umsida menegaskan bahwa RTL ini merupakan bagian dari upaya membentuk karakter mahasiswa FAI yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tajam dalam menganalisis masalah sosial dan mampu menawarkan solusi.

    “Forum RTL ini kami gagas untuk mengasah sikap kritis, mengembangkan daya analisis sosial, dan membangun jiwa kepemimpinan mahasiswa FAI Umsida. Kami ingin kader IMM Averroes menjadi kader Muhammadiyah yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga bergerak nyata di tengah masyarakat,” tegasnya.

    Para peserta diskusi menunjukkan keseriusan luar biasa. Mereka bukan hanya menyampaikan kritik terhadap fenomena sosial, tetapi juga menawarkan pendekatan-pendekatan solutif berbasis keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan.

    Salah satu peserta, dalam refleksi akhir, menyampaikan, “Kami belajar bahwa menjadi mahasiswa FAI Umsida berarti harus mampu berpikir luas, bersikap moderat, dan berkontribusi untuk perubahan yang lebih baik.”

    FAI Umsida: Membentuk Generasi Pencerah Berbasis Keislaman dan Keilmuan

    Melalui kegiatan-kegiatan seperti RTL ini, FAI Umsida menegaskan perannya sebagai kawah candradimuka yang membentuk generasi pencerah di masa depan. Dengan mendorong mahasiswa aktif berdiskusi tentang isu-isu kontemporer, FAI Umsida membangun tradisi akademik kritis yang berbasis pada nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

    “Mahasiswa FAI harus siap menjadi motor perubahan. Mereka harus peka terhadap dinamika masyarakat dan mampu menawarkan solusi berbasis nilai Islam dan ilmu pengetahuan,” ujar Dekan FAI.

    Kegiatan RTL ini diakhiri dengan refleksi bersama, pembacaan komitmen aksi nyata, serta ajakan untuk terus mengembangkan kapasitas diri di dalam dan di luar ruang kelas. Semangat kader IMM Averroes sejalan dengan cita-cita FAI Umsida untuk melahirkan lulusan yang berakhlak karimah, berpikir kritis, dan berdaya saing global.

    Baca Juga: Halal Bihalal PBA Umsida: Rajut Ukhuwah, Pererat Kolaborasi Mahasiswa dan Dosen

    Dengan forum-forum seperti ini, FAI Umsida optimis akan terus menjadi pusat lahirnya generasi intelektual Islam yang siap menghadapi tantangan zaman dan membangun peradaban yang berkemajuan.

    Penulis: AHW

  • Merajut Silaturahmi Pascalebaran, IMM FAI “Averroes” Gelar Halal Bihalal & Makan Bersama

    Merajut Silaturahmi Pascalebaran, IMM FAI “Averroes” Gelar Halal Bihalal & Makan Bersama

    Fai.umsida.ac.id- Silaturahmi menjadi kunci memperpanjang umur dan memperluas rezeki, sebagaimana dijanjikan dalam hadits Nabi. Semangat inilah yang dihidupkan oleh kader-kader IMM Averroes FAI Umsida dalam Halal Bihalal pasca-Idulfitri 1446 H.

    Baca Juga: Pengukuhan 3 Guru Besar Umsida, Perkuat Visi Perguruan Tinggi Unggul

    Dalam semangat kebersamaan dan mempererat ukhuwah pasca-Idulfitri, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Averroes Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) menyelenggarakan Halal Bihalal dan makan bersama pada Selasa (08/04/2025). Kegiatan ini berlangsung hangat di kediaman Dekan FAI Umsida, Dr Imam Fauji Lc MPdI, dengan dihadiri puluhan kader dari berbagai angkatan.

    Tradisi Tahunan Idul Fitri IMM FAI

    Acara dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan titik kumpul di Kampus 1 Umsida. Sesuai dengan tema kegiatan, seluruh peserta mengenakan pakaian bebas namun sopan sebagai bentuk kesederhanaan dan keterbukaan dalam menjalin silaturahmi. Turut hadir dalam kegiatan ini para pengurus dan kader aktif IMM Averroes.

    Dalam sambutannya, Dr Imam menyampaikan bahwa tradisi Halal Bihalal bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bentuk nyata dari ajaran Islam untuk mempererat hubungan antar sesama, terutama di kalangan keluarga besar IMM dan FAI Umsida. Ia juga mengapresiasi semangat kader IMM yang selalu aktif, konsisten menjaga tradisi, serta terus menunjukkan kontribusi positif dalam kehidupan kampus.

    “Silaturahmi seperti ini sangat penting untuk dijaga. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: ‘Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.’ (HR. Bukhari). Hadits ini menjadi motivasi kita semua untuk terus menjalin hubungan yang baik, bukan hanya karena momen Idulfitri, tapi sepanjang waktu,” tutur Dr Imam.

    Setelah sesi sambutan dan tausiyah singkat, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama dirumah kader IMM FAI Angkatang 29 ala ‘liwetan’, yang menjadi simbol kebersamaan dan kesetaraan. Puluhan kader duduk melingkar di lantai, menyantap hidangan sederhana yang disusun memanjang di atas daun pisang dan kertas nasi, dengan menu khas seperti nasi putih, ayam goreng, sayuran, sambal, dan kerupuk.

    Silaturahmi Mempererat Hubungan

    Gelak tawa dan canda terdengar sepanjang kegiatan, menandakan eratnya rasa kekeluargaan di antara peserta. Tak hanya sekadar berkumpul, acara ini juga menjadi momen refleksi bagi kader IMM untuk mengevaluasi perjalanan organisasi selama Ramadhan dan merancang agenda pasca-Lebaran.

    Ketua Komisariat IMM Averroes, Ghulam Syafiulah, dalam pernyataannya menyampaikan rasa syukur atas antusiasme kader dalam kegiatan ini. Ia juga berharap agar tradisi semacam ini bisa terus dilestarikan dan ditingkatkan kualitasnya di tahun-tahun mendatang.

    “Ini bukan hanya tentang makan bersama, tapi tentang merajut kembali semangat juang kita setelah sebulan penuh berpuasa. Kami ingin IMM tidak hanya aktif dalam kegiatan intelektual dan sosial, tetapi juga kuat dalam hal ukhuwah,” ujarnya.

    Selain itu, acara ini juga mempertegas peran IMM Averroes sebagai organisasi mahasiswa yang tidak hanya fokus pada pergerakan intelektual dan sosial, tetapi juga memperkuat nilai-nilai Islam seperti ukhuwah, hormat kepada pimpinan, dan menjaga adab silaturahmi.

    Baca Juga: Kebijakan Ekonomi Donald Trump dalam Sorotan Ekonomi Syariah

    Dengan kegiatan ini, IMM Averroes FAI Umsida berharap semangat kebersamaan dan kehangatan pasca-Lebaran dapat menjadi modal spiritual dalam menghadapi tantangan ke depan, baik dalam organisasi, akademik, maupun kehidupan pribadi.

    Penulis: AHW

  • RUU TNI Dinilai Kontroversial, IMM FAI Umsida: Ini Bukan Cerminan Demokrasi dan Islam

    RUU TNI Dinilai Kontroversial, IMM FAI Umsida: Ini Bukan Cerminan Demokrasi dan Islam

    Fai.umsida.ac.id – RUU TNI menyebabkan puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas dan komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkumpul dalam acara diskusi bertajuk “Konsolidasi & Diskusi RUU TNI: Ancaman bagi Supremasi Sipil” di Halaman Kampus 1 Umsida, Kamis (20/3/25) malam. Acara ini digelar oleh Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik IMM bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umsida.

    Baca Juga:HIMA PBA Umsida Berkolaborasi dengan UAC dan UINSA Gelar Baksos Ramadan di Ujung Desa Sidoarjo

    Dalam acara tersebut, IMM Komisariat Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) hadir dengan sikap tegas menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang saat ini tengah menjadi polemik. Dengan landasan kuat dari UUD 1945 dan Dalil Al-Qur’an , Averroes menilai revisi UU TNI tersebut akan membawa dampak negatif bagi demokrasi, kehidupan sosial-politik, serta pelaksanaan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

    Menelanjangi Revisi UU TNI: Ancaman Demokrasi di Depan Mata

    Dalam diskusi ini terungkap bahwa revisi UU TNI tahun 2004 tengah menghadirkan kekhawatiran serius bagi kalangan akademisi, aktivis, dan mahasiswa. Sejumlah pasal dalam RUU ini dianggap sangat problematik, seperti perluasan fungsi TNI ke ranah keamanan negara yang berpotensi mengembalikan dominasi militer atas sipil sebagaimana terjadi di era Orde Baru.

    Selain itu, usulan perubahan RUU TNI juga mencakup penghapusan kewenangan Presiden dalam mengontrol pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI. Hal ini dinilai bertentangan dengan prinsip demokrasi dan supremasi sipil yang selama ini diperjuangkan sejak reformasi 1998.

    Ketua IMM FAI Umsida, Ghulam Syafiullah dalam diskusi tersebut, menyatakan bahwa mahasiswa FAI sebagai kaum intelektual muslim memiliki tanggung jawab besar dalam mengawal demokrasi dan supremasi sipil di Indonesia. “Revisi UU TNI ini tidak boleh dilihat sebelah mata. Kita harus ingat, Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan pembatasan kekuasaan. Militer yang terlalu kuat dan bebas dari kontrol sipil akan melahirkan kezaliman,” ujarnya dengas tegas.

    Islam dan Supremasi Sipil

    IMM FAI Umsida menegaskan penolakannya bukan semata-mata karena alasan politis, tetapi juga dilandasi oleh prinsip-prinsip keislaman. Dalam penjelasannya, mereka mengutip Surat An-Nisa ayat 59 yang mengharuskan umat Islam menaati Allah, Rasul, dan pemimpin yang sah dari kalangan mereka sendiri. Kepemimpinan sipil dianggap sebagai bagian dari konsep keadilan Islam yang melindungi masyarakat dari tirani kekuasaan.

    “Dalam hadis, Rasulullah juga dengan jelas melarang umat Islam untuk berlaku zalim dan melampaui batas. Ketika TNI diberikan kebebasan tanpa kontrol sipil, jelas akan membuka peluang ke arah pelanggaran HAM dan otoritarianisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam,” tambah perwakilan IMM Averroes.

    IMM FAI Umsida juga mengingatkan agar sejarah kelam di era Orde Baru tidak terulang kembali, ketika dominasi militer menciptakan represi yang menghambat perkembangan demokrasi dan melukai rasa keadilan di masyarakat.

    Konsolidasi Mahasiswa Umsida untuk Tolak RUU TNI

    Menutup diskusi, seluruh perwakilan IMM Komisariat se-Umsida, BEM Fakultas, serta Himpunan Mahasiswa sepakat untuk bersatu mengawal isu ini lebih lanjut. Mereka menegaskan akan melakukan berbagai aksi konsolidasi, audiensi dengan pihak terkait, serta akan turun aksi jika dinilai ini merugikan masyaraka luas terhadap sikap dari revisi UU TNI ini.

    IMM FAI Umsida secara khusus menyatakan kesiapannya untuk bersama IMM dan BEM Umsida menyerukan seluruh mahasiswa agar sadar bahwa demokrasi yang sehat memerlukan kontrol sipil terhadap militer.

    “Kami akan terus menyuarakan ini, bukan sekadar di kampus tetapi juga di ruang publik yang lebih luas. Demokrasi kita tidak boleh mundur, apalagi dengan dalih stabilitas yang mengorbankan kebebasan sipil,” tegasnya.

    Baca Juga: Dosen Umsida Sebut Ramadan Jadi Waktu Terbaik untuk Memperkuat Kasih Sayang Keluarga

    Diskusi malam ini menjadi bukti nyata komitmen mahasiswa Umsida, terutama IMM FAI Umsida, dalam mewujudkan representasi kampus unggul dan menjaga demokrasi, supremasi sipil, serta nilai-nilai Islam dalam bernegara. Diharapkan suara penolakan ini mampu menggugah kesadaran masyarakat luas terhadap ancaman nyata yang dibawa oleh revisi UU TNI.

    Penulis:AHW

  • Pelantikan Akbar IMM Umsida 2025: IMM FAI Siap Berta’awun Untuk Umsida

    Pelantikan Akbar IMM Umsida 2025: IMM FAI Siap Berta’awun Untuk Umsida

    Fai.umsida.ac.id- IMM Umsida (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) melaksanakan pelantikan akbar untuk periode 2024-2025. Bertempat di Aula KH. Mas Mansyur, Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Lantai 7 Kampus 1 Umsida, acara ini berlangsung dengan penuh khidmat pada Kamis, 2 Januari 2025. Mengusung tema “Ta’awun untuk Umsida”.

    Baca Juga: Mastama IMM Umsida 2024, A New Way of Organization

    Acara ini menekankan semangat kolaborasi dan sinergi dalam membangun peradaban yang lebih baik. Pelantikan ini menjadi momentum penting untuk IMM FAI Umsida dalam mengokohkan peran IMM sebagai pilar intelektual dan agen perubahan di tengah masyarakat.

    Prosesi Pelantikan dan Sambutan Rektor Umsida

    Acara dimulai pukul 11.00 WIB dengan prosesi pelantikan yang diawali dengan pengukuhan Koordinator Komisariat (Koorkom), Korps Immawati, dan Instruktur IMM Umsida. Setelah itu, dilanjutkan dengan pelantikan sembilan komisariat IMM yang tersebar di berbagai fakultas di Umsida. Setiap elemen yang dilantik membawa misi besar untuk terus berkontribusi dalam pengembangan intelektual, spiritual, dan sosial di lingkungan kampus serta masyarakat luas.

    Dalam sambutannya, Rektor Umsida, Dr Hidayatulloh MSi menegaskan peran strategis IMM dalam mencetak generasi intelektual yang berdedikasi.
    “IMM adalah organisasi yang paling strategis untuk menentukan masa depan Muhammadiyah dan negara karena gerakan intelektual yang diusungnya. IMM bukan hanya sekadar organisasi mahasiswa, tetapi juga gerakan moral dan sosial yang siap menjawab tantangan zaman,” tegasnya.

    Rektor juga berharap agar IMM Umsida periode ini dapat membawa perubahan positif yang lebih luas serta menjaga semangat Ta’awun atau tolong-menolong dalam setiap aktivitasnya.

    Stadium General dan Inspirasi dari Ahmad Nidhom

    Setelah prosesi pelantikan, acara dilanjutkan dengan Stadium General yang dibawakan oleh Ahmad Nidhom SPd Komisioner KPU Kabupaten Sidoarjo. Dalam sesi ini, Ahmad Nidhom berbagi kisah inspiratif tentang masa mudanya saat aktif di IMM.

    “Dulu, masa muda saya banyak dihabiskan di IMM. Kami sering turun aksi ke jalan, menyuarakan aspirasi rakyat dengan berjalan kaki sejauh kilometer demi kilometer. IMM mengajarkan saya tentang keberanian, integritas, dan kecintaan pada bangsa serta agama,” ungkapnya.

    Beliau juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan integritas di tengah dinamika sosial-politik saat ini. Stadium general ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam, tetapi juga membakar semangat para kader IMM untuk lebih aktif dalam gerakan sosial dan intelektual.

     Sinergi dan Harapan untuk Masa Depan IMM Umsida

    Pelantikan akbar ini bukan hanya seremonial semata, melainkan juga menjadi awal dari gerakan besar dalam memajukan IMM Umsida ke arah yang lebih progresif. Dengan tema “Ta’awun untuk Umsida,” IMM Umsida berkomitmen untuk terus mengembangkan kapasitas kader di bidang kepemimpinan, dakwah, dan manajemen organisasi.

    Koordinator Komisariat IMM Umsida, Muhammad Masya’al D menyampaikan harapannya untuk periode kepemimpinan kali ini:
    “Kami berkomitmen untuk menjadikan IMM Umsida sebagai wadah pengembangan intelektual dan spiritual bagi mahasiswa. Semangat kolaborasi dan sinergi akan menjadi pondasi utama kami dalam menggerakkan organisasi ini,” tegasnya.

    Selain itu, agenda kerja yang telah disusun meliputi berbagai program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kader IMM Umsida, termasuk pelatihan kepemimpinan, kegiatan dakwah kreatif, dan penguatan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak.

    Acara pelantikan ditutup dengan sesi foto bersama dan doa penutup. Senyum dan semangat terlihat jelas di wajah para pengurus IMM yang baru dilantik, menandakan kesiapan mereka untuk memulai tugas besar dalam membawa IMM Umsida menuju era kejayaan baru.

    IMM Umsida, Pilar Intelektual dan Moral untuk Masa Depan

    Pelantikan IMM Umsida periode 2025-2026 bukan hanya sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga menjadi simbol estafet perjuangan dalam membangun generasi muda yang berintegritas dan berdaya saing. Dengan semangat Ta’awun sebagai pondasi utama, IMM Umsida diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan zaman dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan Umsida, Muhammadiyah, dan Indonesia.

    Baca Juga: IMM Averroes FAI Umsida Bergerak Bersama: Aksi Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Sidoarjo

    FAI Umsida bangga menjadi bagian dari proses ini, karena IMM Averroes yang berada dalam naungan FAI Umsida akan terus mendukung segala upaya positif yang dilakukan oleh IMM Umsida demi terciptanya generasi pemimpin yang siap menghadapi era global dengan penuh tanggung jawab dan semangat juang yang tinggi.

    #IMM2025 #FAIUmsida #TaawunUntukUmsida 

    Penulis:AHW

  • IMM Averroes FAI Umsida Bergerak Bersama: Aksi Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Sidoarjo

    IMM Averroes FAI Umsida Bergerak Bersama: Aksi Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Sidoarjo

    Fai.umsida.ac.id-Implementasi kepedulian lewat galang dana, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) turut serta dalam aksi Galang Dana untuk Korban Bencana Alam di Sidoarjo. Kegiatan yang diinisiasi IMM Sidoarjo ini dilaksanakan pada 26–27 Desember 2024 dengan melibatkan Koordinator Komisariat (Koorkom) IMM Sidoarjo dan sembilan komisariat lainnya. Aksi ini bertujuan untuk membantu masyarakat Sidoarjo yang terdampak bencana alam seperti banjir dan angin puting beliung di beberapa titik wilayah Sidoarjo, (26-27/12/24)

    Aksi Kepedulian IMM Averroes FAI Umsida di Tengah Bencana

    Musibah bencana alam yang melanda beberapa titik di Sidoarjo, seperti banjir dan angin puting beliung, memicu gerakan solidaritas dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa. IMM Averroes FAI Umsida bersama PC ( Pimpinan Cabang) dan Koorkom serta sembilan komisariat IMM lainnya bersatu dalam aksi galang dana. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial yang diajarkan dalam ajaran Islam.

    Baca Juga:Jika Pilkada Dipilih DPRD, Apa Dampaknya?

    Dalam aksi yang berlangsung selama dua hari tersebut, para mahasiswa turun langsung ke titik-titik strategis seperti Monumen Jayandaru Sidoarjo, perempatan lampu merah, serta pusat keramaian lainnya untuk menggalang dana. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Bersama Kita Bantu Sesama” dan kotak donasi untuk mengajak masyarakat ikut berpartisipasi dalam membantu korban bencana.

    Ketua Komisariat IMM Averroes FAI Umsida menyampaikan, “Aksi ini bukan sekadar mengumpulkan dana, tetapi juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan. IMM Averroes FAI Umsida ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga peduli pada isu-isu sosial yang terjadi di sekitar.”

    Sinergi Galang Dana dan Kolaborasi Antar Komisariat IMM di Sidoarjo

    Kegiatan ini tidak hanya melibatkan IMM Averroes FAI Umsida, tetapi juga kolaborasi dari sembilan komisariat IMM lainnya di bawah koordinasi Koorkom  dan IMM Sidoarjo. Sinergi ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam menghadapi situasi krisis yang melanda masyarakat.

    Selama kegiatan berlangsung, tim IMM bekerja dengan penuh semangat meskipun di tengah cuaca yang tidak menentu. Dukungan dari masyarakat sekitar juga sangat dirasakan, terbukti dengan banyaknya partisipasi donatur yang dengan sukarela memberikan sumbangan baik berupa uang tunai maupun bantuan logistik dengan total dana terkumpul sebanyak 8.672.600 Rupiah.

    Selain itu, aksi ini juga diiringi dengan doa bersama untuk para korban bencana dan harapan agar kondisi segera pulih. Penggalangan dana ini berhasil mengumpulkan sejumlah bantuan yang nantinya akan disalurkan langsung kepada masyarakat terdampak melalui koordinasi dengan Lazismu Sidoarjo sebagai mitra distribusi resmi.

    Peran FAI Umsida dalam Membangun Kepedulian Sosial

    Partisipasi aktif IMM Averroes FAI Umsida dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi. FAI Umsida senantiasa mendukung berbagai kegiatan yang mengasah empati, tanggung jawab sosial, dan keterampilan kepemimpinan mahasiswa.

    Dekan FAI Umsida menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi mahasiswa dalam aksi galang dana ini. “Kami sangat bangga dengan dedikasi dan semangat yang ditunjukkan oleh mahasiswa IMM Averroes. Aksi ini bukan hanya tentang mengumpulkan bantuan, tetapi juga membentuk jiwa kepemimpinan dan kepedulian terhadap sesama. FAI Umsida akan terus mendukung inisiatif seperti ini di masa depan.”

    Melalui aksi galang dana ini, IMM Averroes FAI Umsida berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat pentingnya solidaritas dan kepedulian antar sesama manusia.

    Baca Juga: DAD IMM FAI Umsida Ke 29 Sukses Digelar, Progresif dan Dedikatif Menjadi Garis Besar Tujuan

    Aksi galang dana yang diinisiasi oleh IMM Averroes FAI Umsida bersama Koorkom IMM Sidoarjo dan sembilan komisariat lainnya bukan hanya sekadar aksi sosial, tetapi juga bentuk implementasi nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat kebersamaan, IMM Averroes FAI Umsida membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam memberikan solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat.

    FAI Umsida akan terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan karakter mahasiswa melalui kegiatan positif yang memberikan dampak luas bagi masyarakat. Semoga bantuan yang terkumpul dapat memberikan manfaat yang besar dan menjadi amal jariyah bagi seluruh pihak yang terlibat.

    “Bersama Kita Bantu Sesama, Bersama Kita Bangkit dari Bencana.”

    Penulis:AHW

  • DAD IMM FAI Umsida Ke 29 Sukses Digelar, Progresif dan Dedikatif Menjadi Garis Besar Tujuan

    DAD IMM FAI Umsida Ke 29 Sukses Digelar, Progresif dan Dedikatif Menjadi Garis Besar Tujuan

    Fai.umsida.ac.id– Progresif dan Dedikatif menjadi tema besar, Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) sukses menyelenggarakan kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) XXIX selama tiga hari dua malam. Kegiatan ini berlangsung di SD Muhammadiyah 4 Zamzam dengan tema “Internalisasi Nilai Ikatan Demi Terwujudnya Averroes yang Progresif dan Dedikatif.” Pembukaan acara dilakukan pada Jumat siang, usai pelaksanaan salat Jumat, bertempat di Mini Teater Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 lantai 5 Umsida, (13-15/12/24).

    Baca Juga:International Guest Lecture, Ajang Kolaborasi Ilmiah Antara FAI Umsida dan UniSZA Untuk Perkuat Kerja Sama

    Acara pembukaan opening ceremony DAD IMM Averroes ini diawali dengan sambutan dari berbagai pihak penting. Dekan Fakultas Agama Islam Umsida, perwakilan bidang Kemahasiswaan FAI Umsida, perwakilan Pimpinan Cabang (PC) IMM Sidoarjo, serta Ketua Koordinasi Komisariat (Korkom) IMM Umsida turut hadir memberikan dukungan dan harapan. Tidak ketinggalan, Ketua Umum Komisariat IMM Averroes menyampaikan apresiasi mendalam terhadap antusiasme peserta.

    Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Agama Islam Umsida menyampaikan bahwa kegiatan seperti Darul Arqam Dasar merupakan langkah strategis dalam membentuk kader-kader yang memiliki jiwa kepemimpinan serta komitmen terhadap nilai-nilai IMM. “Kami bangga melihat semangat adik-adik mahasiswa dalam mengikuti DAD ini. Internalisi nilai-nilai ikatan sangat penting untuk mencetak kader progresif yang mampu berkontribusi bagi agama, bangsa, dan persyarikatan,” ujar beliau.

    Kegiatan Berlangsung Penuh Semangat dan Kebersamaan

    DAD IMM Averroes ini diikuti oleh total 47 peserta dari seluruh jurusan di Fakultas Agama Islam Umsida. Para peserta tampak antusias dan riang gembira mengikuti rangkaian kegiatan yang telah disusun secara sistematis. Selama tiga hari dua malam, peserta mendapatkan 11 materi yang disampaikan oleh pemateri-pemateri berpengalaman dan berkompeten dalam bidangnya.

    Materi yang diberikan mencakup wawasan keislaman, pemahaman ideologi IMM, kepemimpinan, serta peran kader IMM dalam menghadapi tantangan zaman. Salah satu pemateri menyampaikan bahwa nilai-nilai dasar IMM harus menjadi landasan kuat dalam membentuk pribadi yang berdedikasi dan progresif.

    “DAD ini bukan hanya tentang belajar teori, tetapi juga tentang bagaimana kita menginternalisasi nilai-nilai IMM dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin IMM Averroes menjadi rumah kader-kader yang siap berjuang untuk kebaikan umat,” tutur Ketua Umum Komisariat IMM Averroes dalam salah satu sesi.

    Tidak hanya fokus pada penyampaian materi, kegiatan ini juga diisi dengan sesi refleksi, diskusi kelompok, dan permainan kebersamaan yang membangun solidaritas antar peserta. Aktivitas malam hari pun dipenuhi dengan muhasabah diri dan evaluasi untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan intelektual.

    Membangun Kader Progresif Demi Masa Depan

    Ketua Korkom IMM Umsida dalam sambutannya menekankan pentingnya peran kader IMM dalam dunia modern yang penuh tantangan. “Internalisasi nilai ikatan harus menjadi pondasi agar kader IMM dapat terus bergerak progresif dan berkontribusi secara dedikatif. Ke depannya, IMM Averroes diharapkan dapat melahirkan generasi pemimpin yang tangguh,” ujarnya.

    Darul Arqam Dasar ini bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga kesempatan bagi peserta untuk membangun kebersamaan dan memperkuat ikatan ukhuwah di antara anggota IMM. Peserta yang berasal dari Fakultas Agama Islam Umsida merasakan manfaat besar dari kegiatan ini.

    “Saya sangat senang bisa ikut DAD ini. Selain mendapatkan banyak ilmu, saya juga bisa lebih mengenal teman-teman dan merasakan kebersamaan yang luar biasa. Ini pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan,” ungkap salah satu peserta dengan penuh semangat.

    Dengan suksesnya pelaksanaan DAD IMM Averroes ini, Fakultas Agama Islam Umsida sekali lagi menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembentukan generasi yang berdaya saing, berdedikasi, dan berjiwa kepemimpinan. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, IMM Averroes diharapkan dapat terus melahirkan kader-kader progresif yang siap berkontribusi untuk agama, bangsa, dan persyarikatan Muhammadiyah.

    Kegiatan Darul Arqam Dasar ini ditutup dengan sesi penutupan yang penuh kehangatan dan semangat kebersamaan. Seluruh peserta dan panitia berharap agar ilmu, pengalaman, serta nilai-nilai yang didapatkan selama kegiatan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. IMM Averroes Umsida pun optimis bahwa kader-kadernya akan terus bergerak maju untuk mencapai cita-cita bersama: menjadi pribadi yang progresif, dedikatif, dan bermanfaat bagi umat.

    Baca Juga:Mastama IMM Umsida 2024, A New Way of Organization

    Dengan semangat “Internalisasi Nilai Ikatan Demi Terwujudnya Averroes yang Progresif dan Dedikatif,” DAD IMM Averroes berhasil menjadi momentum penting dalam perjalanan kaderisasi IMM di Fakultas Agama Islam Umsida. Sukses selalu untuk IMM Averroes, dan semoga kegiatan-kegiatan inspiratif seperti ini terus berlanjut di masa mendatang.

    Penulis:AHW