Fai.umsida.ac.id – Memasuki pertengahan semester genap Tahun Akademik 2024/2025, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) menyambut momentum Ujian Tengah Semester (UTS) dengan penuh optimisme dan semangat akademik. UTS yang dilaksanakan serentak di seluruh lingkungan Umsida ini merupakan bagian penting dalam proses evaluasi pembelajaran dan penguatan integritas akademik mahasiswa.
Baca Juga: 6 Camaba Prodi PBA Umsida Lolos Beasiswa PUPM 2025
UTS untuk semester genap ini dijadwalkan pada Minggu ke-8 perkuliahan, yang berlangsung secara offline di seluruh program studi di lingkungan FAI Umsida. Adapun jadwal dan teknis pelaksanaan disesuaikan oleh masing-masing program studi dan dosen pengampu mata kuliah.
Mendorong Kualitas Akademik dan Etika Mahasiswa FAI
UTS bukan hanya menjadi ajang evaluasi capaian pembelajaran, tetapi juga menjadi momen untuk mengukur kesungguhan, konsistensi, dan kedisiplinan mahasiswa dalam menjalani proses akademik. Bagi FAI Umsida, ujian tengah semester adalah sarana untuk membangun budaya belajar yang aktif, jujur, dan bertanggung jawab.
Dekan FAI Umsida, Dr. Imam Fauji Lc MPdI, menegaskan pentingnya UTS sebagai salah satu indikator pencapaian mutu pendidikan Islam. “Melalui UTS, kami ingin memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan optimal dan mahasiswa memiliki pemahaman yang mendalam terhadap materi perkuliahan. Di saat yang sama, kami ingin membentuk karakter akademik yang unggul dan berintegritas,” ujarnya.
Persyaratan dan Mekanisme Pelaksanaan UTS
Berdasarkan pengumuman resmi dari Direktorat Akademik Umsida, terdapat sejumlah ketentuan penting yang wajib dipenuhi oleh mahasiswa agar dapat mengikuti UTS:
1. Kehadiran minimal 75% selama perkuliahan berjalan.
2. Telah melunasi biaya kuliah/SPP semester genap TA 2024/2025.
3. Mahasiswa yang tidak tercantum dalam daftar hadir presensi tidak diperkenankan mengikuti UTS, kecuali setelah menyelesaikan administrasi yang diperlukan.
4. Bagi mahasiswa dengan perkuliahan berbasis daring, maka ujian dilaksanakan secara online mengikuti kebijakan dosen pengampu.
Daftar hadir ujian tetap menggunakan sistem presensi online melalui SIAdo, seperti pada perkuliahan reguler. Mahasiswa diminta untuk disiplin dalam kehadiran dan tertib dalam mengikuti seluruh prosedur yang ditetapkan oleh fakultas.
Dalam menyambut UTS ini, peran dosen wali di FAI Umsida menjadi sangat strategis. Dosen wali bertugas mendampingi mahasiswa terkait kesiapan akademik, kendala selama perkuliahan, serta memberikan motivasi dan arahan personal. Komunikasi antara mahasiswa dan dosen wali diharapkan dapat mencegah berbagai kendala administratif atau psikologis yang mungkin dialami menjelang ujian.
Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Dr Anita Puji Astutik SAg MPdI., turut menegaskan bahwa pembekalan dan monitoring mahasiswa sebelum UTS adalah bagian dari strategi pembinaan karakter akademik. “Kami membangun kebiasaan disiplin dan integritas, tidak hanya pada hari ujian, tetapi sejak awal proses belajar,” tutur beliau.
Komitmen FAI Umsida terhadap Mutu Akademik
Seluruh program studi di FAI Umsida telah menyiapkan segala aspek teknis dan akademik untuk kelancaran UTS. Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Magister Pendidikan Islam (MPD), dan Perbankan Syariah telah melakukan koordinasi dengan dosen-dosen pengampu agar soal-soal ujian yang diberikan mencerminkan capaian pembelajaran (CPL) dan memuat tantangan yang membangun daya nalar mahasiswa.
Ketua Program Studi Perbankan Syariah, Ninda Ardiani SEI MSEI., menyampaikan bahwa UTS juga menjadi refleksi penting bagi dosen dan mahasiswa untuk bersama-sama mengevaluasi proses pembelajaran yang telah berjalan. “UTS adalah sarana untuk mengukur sejauh mana mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dalam ekonomi syariah serta mengaplikasikannya dalam studi kasus aktual,” jelasnya.
Dalam suasana menyambut UTS, FAI Umsida turut mendorong mahasiswa untuk membangun semangat belajar yang tidak hanya berorientasi pada nilai, tetapi juga pada pemahaman, tanggung jawab, dan kejujuran. Sikap ini merupakan bagian dari budaya akademik kampus yang ingin mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak.
Salah satu mahasiswa Prodi PAI, Maulida Rahma, mengungkapkan bahwa ia mempersiapkan diri dengan membaca ulang ringkasan materi dan berdiskusi bersama teman sekelas. “UTS bukan sekadar soal dan jawaban, tapi juga momentum untuk mengukur kemajuan diri secara keseluruhan,” tuturnya.
Baca Juga: Umsida Hadirkan Solusi Nyata untuk Kebangkitan BUMDes
Dengan dimulainya Ujian Tengah Semester Genap ini, FAI Umsida berharap seluruh mahasiswa dapat menjalaninya dengan penuh semangat, jujur, dan percaya diri. UTS bukanlah tujuan akhir, tetapi bagian dari perjalanan akademik yang akan mengasah ketekunan dan kualitas diri sebagai cendekiawan Muslim berintegritas.
FAI Umsida terus berkomitmen dalam mendampingi setiap langkah mahasiswa, mulai dari proses perkuliahan hingga ujian, dengan harapan bahwa lulusan FAI nantinya tidak hanya berilmu tinggi, tetapi juga menjadi insan yang mampu memimpin dan membawa perubahan positif di masyarakat.
Penulis:AHW