Fai.umsida.ac.id – Simposium “Eksistensi Ormawa FAI dalam Meningkatkan Rasionalitas Berpikir dan Loyalitas dalam Berjuang” yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mendapat sorotan tajam dari Wakil Gubernur Mahasiswa FAI Umsida periode 2022/2023, (8/8/25).
Baca Juga: Dekan FAI Tekankan Pentingnya Kepemimpinan yang Jujur dan Berdampak dalam Simposium BEM FAI Umsida
Rizky Mubarak Daha SPd, selaku Wakil Gubernur Mahasiswa FAI Umsida periode 2022/2023, Dalam kesempatan tersebut, Daha menyampaikan materi yang menekankan pentingnya peningkatan diri meskipun tidak berada di posisi kepemimpinan.
Pentingnya Eksistensi Ormawa FAI
Bendahara PW IPM Jatim ini memulai pemaparannya dengan berbicara tentang pentingnya eksistensi organisasi mahasiswa (Ormawa) di FAI Umsida. Menurutnya, peran anggota dalam organisasi lebih dari sekadar mengikuti program kerja ketua atau wakil ketua. “Kita semua memiliki potensi untuk memimpin, bahkan ketika kita bukan ketua,” ujarnya. Daha juga menekankan bahwa setiap individu perlu meng-upgrade diri mereka untuk dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam organisasi. Tidak hanya itu, Daha’ juga mengajak peserta untuk menjauhkan diri dari sikap elitis di kampus, yang dapat menghambat kolaborasi dan sinergi antara sesama mahasiswa.
Kolaborasi sebagai Kunci Keberhasilan
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam organisasi tidak hanya diukur dari kesuksesan program yang dijalankan, tetapi juga dari sejauh mana organisasi tersebut mampu berkolaborasi dengan pihak lain, termasuk mahasiswa non-struktural. “Sifatnya itu integrasi, interkoneksi. Satu tubuh dan saling berkaitan,” ucapnya . Ia menekankan bahwa kolaborasi antar lembaga di Fakultas Agama Islam menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan bersama, terutama dalam mengoptimalkan potensi mahasiswa di berbagai bidang.
Loyalitas dan Rasionalitas Berpikir
Pada bagian akhir materi, Daha membahas tentang loyalitas dalam berorganisasi dan rasionalitas berpikir. Menurutnya, loyalitas bukanlah sekadar mengikuti perintah, tetapi sebuah kemauan untuk belajar dan berkembang. “Loyalitas itu soal kemauan, bukan hanya kemampuan,” tegasnya. Dalam hal ini, Daha mendorong mahasiswa untuk terus belajar, baik secara akademik maupun non-akademik, agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi organisasi dan masyarakat.
Daha juga mengajak mahasiswa untuk mengembangkan rasionalitas berpikir melalui pengalaman nyata dalam berorganisasi. Ia mengingatkan, “Belajar sambil jalan. Karena kita tidak akan tahu hasilnya sampai kita mulai bergerak.”
Baca Juga: BEM FAI Gelar Simposium Bersama Anggota DPRD Sidoarjo, Ini Bahasannya
Simposium ini menjadi wadah penting untuk memperkuat komitmen mahasiswa FAI Umsida dalam berorganisasi dan memberikan kontribusi positif bagi fakultas dan masyarakat.
Rizky Mubarak Daha SPd mengakhiri materi dengan pesan agar setiap individu tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga berusaha untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi orang lain melalui loyalitas dan kerja keras dalam organisasi.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi