Fai.umsida.ac.id – Pelaksanaan Yudisium XLVI Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berlangsung meriah dan penuh energi setelah dibuka dengan penampilan atraktif dari pesilat Tapak Suci Umsida.
Baca Juga: Prof Achmad Jainuri Ajak Wisudawan Renungi 113 Tahun Perjalanan Muhammadiyah
Tiga anggota Tapak Suci tampil mempersembahkan rangkaian jurus yang memukau dan berhasil membangun suasana penuh semangat di dalam Auditorium KH Mas Mansyur Kampus 1 Umsida, Selasa (11/11/2025).
Tapak Suci sebagai salah satu identitas unggulan Muhammadiyah kembali menunjukkan kiprahnya melalui gerakan bertenaga, terukur, dan disiplin tinggi yang menjadi ciri khas pencak silat Muhammadiyah. Tiga pesilat tampil kompak memperagakan teknik tangan kosong dan koordinasi gerak yang menunjukkan ketepatan, kecepatan, dan karakter ilmu beladiri yang menjunjung nilai keberanian serta keteguhan.
Persembahan Enerjik yang Menyemarakkan Prosesi Yudisium
Penampilan tiga pesilat Tapak Suci ini menjadi pembuka resmi rangkaian acara Yudisium LXVI FAI. Suara hentakan kaki, keluwesan gerak, dan kombinasi jurus yang ditampilkan berhasil menarik perhatian seluruh peserta dan tamu undangan.
Hadirnya Tapak Suci pada momentum akademik ini tidak sekadar sebagai hiburan, tetapi juga sebagai simbol kedisiplinan, keberanian, dan nilai perjuangan yang sejalan dengan semangat Hari Pahlawan yang diusung dalam yudisium tahun ini.
Para peserta yudisium terlihat antusias menyaksikan demonstrasi tersebut. Tepuk tangan meriah diberikan setiap kali pesilat menyelesaikan rangkaian jurusnya dengan presisi. Energi pembuka ini menjadi pemantik semangat sebelum memasuki prosesi akademik.
Tapak Suci sebagai Identitas Muhammadiyah dan Pembentuk Karakter
Keterlibatan Tapak Suci dalam Yudisium XLVI FAI Umsida juga mencerminkan nilai luhur Muhammadiyah dalam membentuk generasi yang kuat secara mental, fisik, dan spiritual. Sebagai perguruan bela diri yang berlandaskan ajaran Islam, Tapak Suci mengajarkan kedisiplinan, adab, kesabaran, serta keberanian dalam menghadapi tantangan.
Kolaborasi antara acara akademik dan budaya organisasi Muhammadiyah ini menjadi ciri khas FAI Umsida dalam menghadirkan suasana yudisium yang bukan hanya formal, tetapi juga membawa nilai perjuangan dan spiritualitas.
Penampilan tersebut memperkuat pesan bahwa lulusan FAI diharapkan tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga memiliki karakter yang tangguh, berani, dan mampu menjadi teladan di masyarakat.
Momentum Bernilai bagi Peserta Yudisium XLVI
Setelah penampilan Tapak Suci, acara dilanjutkan dengan prosesi pembukaan, sambutan pimpinan fakultas dan universitas, pembacaan SK yudisium, serta penyematan simbolis. Seluruh rangkaian kegiatan terselenggara dengan khidmat dalam balutan nuansa Hari Pahlawan dan Milad Muhammadiyah ke-113.
Baca Juga: Warek I Umsida Tekankan Profesionalisme dan Loyalitas pada Yudisium ke 46 FAI Umsida
Penampilan pembuka Tapak Suci menjadi salah satu momen yang paling diingat pada Yudisium XLVI kali ini—sebuah gambaran nyata bahwa FAI Umsida tidak hanya merayakan kelulusan, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai budaya, kedisiplinan, dan semangat perjuangan Muhammadiyah.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

























