Fai.umsida.ac.id – Suasana penuh kehangatan dan kekhidmatan mewarnai Halalbihalal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang digelar di Auditorium KH Ahmad Dahlan Kampus 1 Umsida, Sabtu (26/04/2025). Acara ini menghadirkan dai nasional, Ustadz Adi Hidayat, Lc., MA., yang akrab disapa UAH, untuk memberikan tausiah kepada ribuan warga Muhammadiyah Jawa Timur dan keluarga besar Umsida.
Baca Juga: Mahasiswa FAI Umsida Terima Beasiswa S2 dari Ustadz Adi Hidayat untuk Studi di Luar Negeri
Kegiatan Halalbihalal ini dihadiri lebih dari 7000 peserta, terdiri dari unsur PWM, PDM se-Jawa Timur, Pimpinan Aisyiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta mahasiswa, dosen, dan staf akademik Umsida. Kegiatan ini menjadi momentum mempererat tali silaturahmi sekaligus penguatan komitmen keumatan dan kebangsaan pasca bulan Ramadan.
Menjadi Manusia Utuh: Perspektif Lima Terma dalam Al-Qur’an
Dalam tausiahnya, Ustadz Adi Hidayat membuka dengan mengangkat tema tentang hakikat manusia dalam Al-Qur’an. Beliau menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, Allah Swt memperkenalkan manusia dengan lima istilah utama: al-Basyar, al-Insan, al-Ins, an-Nas, dan Bani Adam. Walaupun secara tekstual kelimanya memiliki arti yang serupa, yaitu manusia, namun masing-masing membawa konteks makna yang spesifik.
“Kelima terma ini adalah satu kesatuan integral yang mendeskripsikan manusia secara holistik dan komprehensif,” terang UAH. Ia menekankan bahwa memahami manusia dari kelima perspektif ini penting, terutama sebagai landasan paradigma dalam mendidik dan membangun karakter manusia secara utuh.
Sebagai contoh, ia mengulas makna Basyar yang menggambarkan manusia dengan kecenderungan biologis—makan, minum, kebutuhan seksual, dan kepekaan fisik. Menurutnya, pengelolaan aspek basyariyah ini harus sejalan dengan nilai halal dan thayyib agar tidak menjadi sumber kemunduran spiritual.
Penyebab Tidak Terkabulnya Doa Versi UAH: Refleksi Moral dan Kejujuran
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan peserta tentang pentingnya menjaga kehalalan dalam usaha dan rezeki. Ia menyebutkan bahwa salah satu penyebab doa tidak terkabul adalah karena sumber penghidupan yang tidak halal.
“Seringkali doa-doa kita terhalang karena yang kita konsumsi berasal dari sesuatu yang haram, dari hasil korupsi, atau mengambil hak orang lain,” tegasnya.
Sebagai pesan reflektif, UAH mengajak seluruh hadirin, khususnya yang memiliki amanah sebagai pejabat atau pemimpin, untuk menjaga integritas dan kejujuran dalam bekerja. Ia bahkan memberikan saran sederhana namun bermakna: “Taruhlah foto keluarga di meja kerja Anda, agar selalu ingat untuk bekerja dengan halal demi kebaikan mereka.”
Pesan tersebut disambut antusias oleh seluruh peserta yang hadir, menjadi pengingat bahwa profesionalisme dalam beramal harus selalu berpijak pada nilai-nilai keislaman yang bersih dan bermartabat.
Kehadiran Ribuan Warga Muhammadiyah: Momentum Penguatan Ukhuwah
Kehadiran Ustadz Adi Hidayat dalam acara ini menjadi magnet yang mempertemukan ribuan warga persyarikatan Muhammadiyah se-Jawa Timur. Selain itu, para pimpinan AUM, dosen, staf, dan mahasiswa Umsida juga berbaur dalam suasana penuh kekeluargaan dan spirit ukhuwah Islamiyah.
Auditorium KH Ahmad Dahlan yang megah menjadi saksi berkumpulnya tokoh-tokoh Muhammadiyah dalam momentum penuh makna ini. Selain menjadi ajang halal bihalal, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyegarkan kembali semangat dakwah, penguatan amal usaha, dan komitmen membangun masyarakat berkemajuan.
Ketua PWM Jatim dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran Ustadz Adi Hidayat dan seluruh peserta. Ia berharap, melalui tausiah dan refleksi di acara ini, seluruh warga Muhammadiyah semakin termotivasi untuk terus berkontribusi membangun bangsa, memperkuat akhlak, dan mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sosial.
FAI Umsida: Menjadi Bagian dari Gerakan Keilmuan dan Dakwah Muhammadiyah
Bagi Fakultas Agama Islam (FAI) Umsida, keterlibatan aktif dalam kegiatan seperti ini menjadi bagian dari misi besar membangun generasi pencerah. Mahasiswa dan dosen FAI tidak hanya ditempa dalam ruang akademik, tetapi juga diajak untuk berinteraksi langsung dengan spirit dakwah Muhammadiyah yang nyata di lapangan.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Halalbihalal PWM Jawa Timur, Umsida Luncurkan UCS
Melalui tausiah UAH dan momentum Halalbihalal ini, FAI Umsida meneguhkan kembali komitmennya untuk membentuk lulusan yang unggul dalam keilmuan, berakhlakul karimah, dan berkontribusi dalam membangun masyarakat Islami berkemajuan.
Penulis: AHW