Fai.umsida.ac.id-Jadi guru di SMK, Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) kembali meneguhkan langkahnya dalam dunia pendidikan melalui Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II).
Baca Juga:Mahasiswa FAI Umsida Jalani PLP 2 di SMKN 3 Buduran: Wawasan Baru dan Pengalaman Berharga
Kali ini, mereka menjalani pengalaman praktik mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Taman (Vocatama), sebuah sekolah kejuruan berbasis Islam yang memiliki visi membentuk generasi profesional dan berakhlak mulia.
Bagi beberapa mahasiswa, kesempatan mengajar di SMK adalah pengalaman baru yang menantang sekaligus menyenangkan. Salah satu motivasi utama mereka memilih Vocatama sebagai lokasi PLP II adalah latar belakang sebagai alumni SMK, yang mendorong mereka untuk merasakan pengalaman menjadi guru di lingkungan yang dahulu pernah mereka tempuh.
Meskipun sempat merasakan grogi di awal, pengalaman mengajar di Vocatama memberikan banyak wawasan baru. Dari mengelola kelas hingga membangun kedekatan dengan siswa, PLP II menjadi ajang pembelajaran nyata bagi mahasiswa dalam membentuk kompetensi sebagai pendidik profesional.
Menghadapi Tantangan dan Menemukan Kesempatan dalam Mengajar di SMK
Mengajar di SMK Muhammadiyah 1 Taman bukan tanpa tantangan. Salah satu yang menjadi perhatian mahasiswa adalah kondusifitas siswa yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini membuat mereka belajar bahwa menjadi guru bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga membangun lingkungan belajar yang lebih tertib dan kondusif.
Untuk menghadapi tantangan ini, mahasiswa FAI Umsida menerapkan beberapa strategi, di antaranya:
✅ Menjaga sikap, perilaku, dan cara berpakaian agar menjadi teladan bagi siswa
✅ Mengolah materi ajar agar lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa SMK
✅ Membawa topik pembelajaran yang relevan untuk meningkatkan partisipasi siswa
Pendekatan ini membantu mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan dinamika kelas di SMK, sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk mengenali berbagai karakter siswa dan menemukan metode pengajaran yang paling efektif.
Mengelola Materi dan Membangun Interaksi yang Menyenangkan
Salah satu aspek penting dalam mengajar adalah mengolah materi agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Mahasiswa FAI Umsida belajar bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan teori, tetapi juga menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
Mereka juga merasakan bahwa mengajar di SMK bukan hanya tentang akademik, tetapi juga tentang membangun komunikasi yang baik dengan siswa. Dengan pendekatan yang lebih interaktif dan komunikatif, mereka mencoba membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan.
Saat ditanya tentang pengalaman mereka dalam mengelola pembelajaran, beberapa mahasiswa menyatakan bahwa mereka merasa “oke-oke saja”, menandakan bahwa mereka dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan baru. Namun, mereka juga menyadari bahwa menjadi guru di SMK memerlukan kreativitas dan fleksibilitas dalam mengajar.“PLP II ini membuka mata saya bahwa setiap siswa memiliki cara belajarnya masing-masing. Sebagai guru, kita harus bisa menyesuaikan pendekatan agar mereka bisa memahami materi dengan baik.”,Ucap Hilmi Ketua Kelompok PLP II di Vocatama.
Menjadi Pendidik di Muhammadiyah: Semangat, Dedikasi, dan Keikhlasan
Menjadi guru bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang tanggung jawab moral dan sosial. Dalam konteks pendidikan Muhammadiyah, menjadi pendidik bukan sekadar profesi, tetapi juga bagian dari pengabdian.“Menjadi guru memang berat, banyak sekali tuntutan yang harus kita kerjakan. Tapi dalam konteks menjadi pendidik di Muhammadiyah, maka harus ikhlas untuk menghidupi Muhammadiyah, salah satunya adalah menjadi guru di sekolah Muhammadiyah.”, Ucap Ghulam, Salah satu anggota PLP II.
Semangat keikhlasan ini menjadi fondasi bagi mahasiswa FAI Umsida dalam menjalani PLP II. Mereka memahami bahwa pendidikan adalah ladang amal, dan mengajar adalah salah satu bentuk kontribusi nyata dalam mencerdaskan generasi muda.
Dengan adanya PLP II, mahasiswa juga semakin sadar bahwa menjadi pendidik yang baik bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang bagaimana menjadi sosok yang dirindukan oleh siswa.“Jadilah pendidik yang dirindukan oleh murid, bukan yang ditakuti. Tegaslah dalam mendidik, tetapi tetap berikan rasa nyaman bagi siswa agar mereka bisa belajar dengan baik.”, Ucap Fazal, salah satu mahasiswa yang PLP di Vocatama
disiniMelalui pengalaman ini, mahasiswa FAI Umsida tidak hanya mendapatkan keterampilan mengajar, tetapi juga membangun karakter sebagai calon guru yang profesional dan inspiratif.
Program PLP II di SMK Muhammadiyah 1 Taman (Vocatama) memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa FAI Umsida dalam memahami dunia pendidikan secara langsung.
Dari mengelola kelas hingga membangun komunikasi dengan siswa, PLP II telah membentuk mahasiswa menjadi calon pendidik yang lebih siap dan profesional. Mereka belajar bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk karakter siswa dan memberikan inspirasi bagi mereka untuk terus belajar.
Baca Juga:Lebih Percaya Diri Saat Public Speaking, Dosen Umsida Latih 26 Guru Muhammadiyah se-Sidoarjo
Tertarik Bergabung dengan FAI Umsida?
Jika Anda ingin menjadi bagian dari generasi pendidik masa depan yang inovatif dan berdedikasi, FAI Umsida membuka peluang bagi calon mahasiswa yang ingin berkarir di dunia pendidikan.
Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di situs resmi FAI Umsida atau melalui media sosial fakultas. Bergabunglah sekarang dan jadilah bagian dari perubahan dalam dunia pendidikan!
Penulis:AHW