Fai.umsida.ac.id – Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke 79, Silam.id (Sisi Lain Mahasiswa Asosiasi Disabilitas) mengadakan Disability Fest dengan mengusung tema “Bersama Membangun Kreativitas Tanpa Batas” bertempat di Aula Mas Mansyur Kampus 1 Umsida yang diikuti oleh ratusan peserta SD seluruh Sidoarjo dengan mengadakan 4 lomba untuk ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), yakni Mewarnai, Menyanyi, Tahfidz dan Puisi (03/08/2024).
Silam.id merupakan organisasi yang berada dibawa naungan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FAI Umsida dengan berfokus kepada anak yang memiliki kebutuhan khusus untuk mengupayakan ABK berhak memiliki kelebihan pada diri mereka, Oleh karena itu Silam.id mengadakan sebuah festival khusus para penyandang disabiltas untuk menemukan kelebihan pada diri anak ABK dengan dalam suasana semangat kemerdekaan indonesia.
Baca juga : Lolos Pendanaan Kemendikbudristek, PAI Umsida Ciptakan 3 Web Teraphy Al-Qur’an
“kita semua tau setiap orang memiliki kelebihan dan potensi yang unik tak terkecuali anak-anak yang luar biasa disini” Ucap Dayat, ketua pelaksana kegiatan ini pada sesi pembukaan acara
Acara ini merupakan suatu moment yang sangat penting dan bermakna dalam upaya kita untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap hak-hak serta kesejahteraan saudara-saudara kita yang memiliki disabilitas. Disability Fest tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi informasi dan pengalaman, tetapi juga menjadi wadah untuk merayakan keberagaman dan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu. kita bersama-sama memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong inklusivitas dan kesetaraan di dalam masyarakat.
kegiatan ini diikuti dengan penuh semangat dan antusias oleh peserta, Dengan harapan bisa untuk menambah wawasan dan keterampilan, serta menjalin hubungan yang lebih erat dengan rekan-rekan sejawat yang sama memiliki kebutuhan khusus.
“Acara ini bagus. dan juga baru saya ikuti pertama kali dengan harapan bisa membantu mengupayakan bentuk tujuan kami untuk melakukan pembinaan di sekolah “, Ucap Supriyadi , Guru pembina di SLB Dharma Wanita Sidoarjo
Alasan Disability Fest Dilaksanakan Pada Bulan Kemerdekaan
Indonesia yang sudah lama merdeka seharusnya juga sudah bisa menyamakan status sosial manusia, tetapi berbeda dengan ABK yang selalu mendapatkan perlakuan kurang layak atau diskrimanasi, padahal kita sama-sama hidup di indonesia dan sama-sama menginginkan kemerdakaan, Kegiatan ini menunjukkan kepada khalayak umum bahwasannya seorang disabilitas juga memiliki ketrampilan dan memiliki banyak keunggulan pada dirinya, Dengan diadakan Disabilty fest ini para penyandang disabilitas tidak boleh dianggap hal yang reme karena kita sama-sama manusia dan mereka juga sejatinya tidak mau lahir dengan keadaan seperti.
“Seorang disabilitas juga harus memiliki karya”, Ucap Wahyu ,- Humas Silam.id
4 Lomba ABK Yang Berhubungan Dengan Kemerdekaan
Mewarnai, Dengan penuh semangat, tangan-tangan kecil mulai menari di atas kertas. Setiap goresan warna menceritakan kisah unik tentang bagaimana mereka memahami makna kemerdekaan. Merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kesucian, sementara warna-warna lain menambah keceriaan dan keberagaman.
Menyanyi, Satu per satu, peserta naik ke atas panggung. Ada yang menggunakan kursi roda, ada yang didampingi penerjemah bahasa isyarat, dan ada pula yang berjalan dengan bantuan pendamping. Namun, saat musik mulai mengalun, perbedaan-perbedaan itu seolah lenyap. Yang tersisa hanyalah suara-suara merdu yang menyanyikan lagu-lagu perjuangan dengan penuh semangat.
Tahfidz,Lomba ini menjadi momen yang mengharukan sekaligus memberdayakan. Para orangtua, guru, dan tamu undangan tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangga. Mereka menyaksikan bagaimana anak-anak ABK ini, dengan segala tantangan mereka, mampu mengekspresikan cinta tanah air dan pemahaman mereka tentang kemerdekaan melalui kata-kata yang indah dan penuh makna.
Puisi, Para peserta dari berbagai usia dan latar belakang berkumpul, masing-masing membawa secarik kertas berisi puisi yang telah mereka tulis dengan segenap hati. Ada yang menggunakan huruf braille, ada yang mengetik dengan bantuan teknologi asistif, dan ada pula yang menulis dengan tangan gemetar namun penuh tekad.
“Raja senang ikut lomba tahfidz di acara Disability Fest ini”, Ucap Raja, Anak berkebutuhan khusus yang berasal dari SD Muhammadiyah Taman
Baca Juga : Konsisten Tekan Stunting, Umsida 2x Kerjasama Melalui KKN BKKBN
Teruntuk kalian yang penasaran dan ingin bergabung dengan Silam. id, Silahkan ikuti media sosial Instagram @silam.id untuk mengikuti update setiap tentang kegiatan yang dilaksanakan, Karena Kesetaraan bukan milik 1 orang tapi bagi semua manusia.
Penulis: A. Hasbul Wafi