Fai.umsida.ac.id – Menyambut datangnya puasa pada bulan suci Ramadhan 1446 H, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) berbagi tips sehat menjalankan puasa dengan mengikuti pola makan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Sekolah Advokasi SILAM.ID Dorong Kampus Ramah Disabilitas di Umsida
Berbagai penelitian mengungkap bahwa puasa Ramadhan memberikan manfaat besar tidak hanya bagi kesehatan fisik (jismiyah), tetapi juga kesehatan mental (nafsiyah) dan spiritual (ruhiyah).
Puasa Bagi Kesehatan
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa puasa adalah metode terbaik untuk detoksifikasi tubuh secara alami, yaitu proses pembersihan racun oleh organ tubuh seperti hati, paru-paru, ginjal, kulit, serta sistem pencernaan. Proses detoksifikasi ini akan semakin maksimal jika didukung pola makan dan pola hidup yang baik, misalnya mengonsumsi makanan kaya serat, cukup minum air putih, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup.
Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan pola makan sehat saat berpuasa melalui beberapa hadisnya, di antaranya berbuka puasa dengan kurma dan air putih. Seperti sabda beliau:
إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ، فَإِنَّهُ بَرَكَةٌ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ تَمْرًا فَلْيُفْطِرْ عَلَى الْمَاءِ فَإِنَّهُ طَهُورٌ
“Jika salah seorang di antara kalian berbuka, berbukalah dengan kurma karena ada keberkahan di dalamnya. Jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air, karena air itu menyucikan.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Jika tidak tersedia kurma, maka dianjurkan menggantinya dengan buah berserat tinggi seperti apel, pisang, pepaya, atau mangga yang mampu mengembalikan energi tubuh dengan cepat setelah seharian berpuasa.
Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan saat berbuka. Hal ini ditegaskan dalam hadits berikut:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
“Tidaklah anak Adam memenuhi tempat yang lebih buruk dibanding perutnya. Cukuplah beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika memang harus (lebih), maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Penerapan pola ini secara konsisten tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik tetapi juga berdampak positif pada kekhusyukan ibadah, khususnya shalat maghrib yang dilakukan sesudah berbuka.
Lebih lanjut, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan sahur yang penuh keberkahan, sebagaimana dalam sabdanya:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur ada keberkahan.” (HR. Bukhari).
Sahur berperan penting dalam menjaga energi tubuh sepanjang hari berpuasa, sehingga mahasiswa dapat menjalankan aktivitas akademiknya dengan maksimal tanpa merasa terlalu lemas atau letih.
Korelasi Antara Puasa dan Kesehatan
Tak kalah penting, mahasiswa FAI Umsida juga diingatkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah, belajar, dan istirahat selama bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 168:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Wahai manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi baik, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]:168).
Pesan Al-Qur’an ini sekaligus menjadi pedoman penting dalam memilih makanan yang halal, baik, dan bergizi untuk menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan.
Baca Juga:4 Manfaat Puasa Bagi Otak, Mental, dan Sel
Melalui penerapan pola makan sehat ala Rasulullah ini, mahasiswa FAI Umsida tidak hanya dapat menjaga kesehatan dan stamina tubuh, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas ibadah Ramadhan. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Fakultas Agama Islam Umsida dalam mencetak mahasiswa yang sehat jasmani, matang secara intelektual, dan kuat secara spiritual, sekaligus mampu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.
Penulis: Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI
Editor:AHW