Fai.umsida.ac.id–Kejuaraan Pencak Silat Kanjuruhan Fighter Competition II 2025 yang diselenggarakan pada tanggal 29–31 Agustus 2025 di GOR Uraha Badminton, Kabupaten Malang, bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga kesempatan berharga bagi mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) untuk mengasah kemampuan dan mental dalam olahraga.
Baca Juga: Perbankan Syariah Umsida Berpartisipasi dalam Forum FGD Internasional Bersama APSKPS

Salah satu mahasiswa yang berhasil meraih prestasi di ajang ini adalah Zain Zidan Amir (Prodi PAI Semester 5), yang berhasil meraih Juara 2 Kelas B Dewasa Putra dan terpilih sebagai Ketua Umum Tapak Suci Umsida.
Mahasiswa PAI semester 5 ini mengungkapkan bahwa motivasi utama dirinya dalam mengikuti kejuaraan ini adalah untuk mengasah apa yang telah dilatih selama ini, baik dari segi fisik, mental, maupun teknik. “Yang memotivasi saya ialah karena event ini menjadi wadah untuk mengasah apa yang telah kita latih sebelumnya, baik fisik, mental, maupun teknik. Kejuaraan ini menjadi langkah besar untuk menguji sejauh mana kemampuan kita yang telah dipersiapkan dengan baik,” ujarnya dengan penuh semangat.
Latihan yang dilakukan oleh Zain tidak hanya terbatas pada waktu yang disediakan di kampus, namun juga melibatkan latihan pribadi di rumah. “Latihan kami tidak terbatas hanya pada latihan di kampus yang dilakukan dari Senin hingga Kamis malam. Kami juga melakukan latihan pribadi di rumah. Semua itu bertujuan agar kami selalu siap menghadapi kompetisi dan dapat terus meningkatkan kualitas diri,” lanjut Zain.
Bukan Hanya Sekadar Medali atau Juara Penghargaan
Meskipun berhasil meraih Juara 2, Zain menyatakan bahwa yang terpenting adalah proses yang dijalani, bukan hanya sekadar medali atau penghargaan. “Rasa syukur alhamdulillah kita ucapkan karena telah sampai pada titik yang kami usahakan selama latihan. Yang terpenting bukan hanya mendapatkan juara 1 atau 2, tetapi bagaimana kita terus belajar dan berproses untuk menjadi yang lebih baik. Setiap langkah dalam proses ini adalah sebuah kemenangan bagi kami,” ungkap Zain.
Zain juga berbagi pemikiran tentang tantangan terbesar yang dihadapinya dalam kejuaraan ini. “Tantangan terbesar sebenarnya terletak pada diri kita sendiri, bagaimana kita dapat memacu semangat untuk berusaha dan berlatih agar dapat meraih kemenangan. Menghadapi diri sendiri adalah hal yang paling sulit, tetapi juga menjadi kunci utama untuk mencapai kesuksesan,” jelasnya.
Pentingnya untuk tidak cepat puas juga menjadi pesan yang disampaikan oleh Zain. “Jangan terlalu cepat puas dengan kemenangan yang diraih. Teruslah bersemangat untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin, karena di atas langit masih ada langit. Keberhasilan saat ini bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal dari perjalanan panjang untuk meraih lebih banyak prestasi di masa depan,” kata Zain dengan penuh keyakinan.
Dengan pemikiran yang matang dan kerja keras yang tidak kenal lelah, Zain Zidan Amir tidak hanya berhasil meraih juara dalam kejuaraan ini, tetapi juga menunjukkan bahwa setiap prestasi yang diraih adalah hasil dari proses panjang yang melibatkan pengorbanan, dedikasi, dan semangat pantang menyerah.
Lebih Banyak Prestasi dan Terus Menginspirasi
Sebagai Ketua Umum Tapak Suci Umsida terpilih, Zain berharap dapat membawa timnya menuju lebih banyak prestasi dan terus menginspirasi mahasiswa lainnya untuk tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam olahraga. “Sebagai Ketua Umum, saya berharap Tapak Suci Umsida bisa semakin berkembang dan terus berprestasi. Semoga kami bisa memberikan contoh yang baik bagi mahasiswa lainnya agar terus berlatih, berkompetisi, dan berprestasi,” ujar Zain.
Baca Juga: 17+8 Tuntutan Rakyat Dibahas DPR RI Hari ini, Apa Saja Isinya?
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Zain Zidan Amir bukan hanya meraih kemenangan dalam kejuaraan ini, tetapi juga menjadi panutan bagi banyak mahasiswa di FAI Umsida yang ingin mengembangkan diri mereka di luar bidang akademik.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi