Fai.umsida.ac.id – Dalam rangkaian kegiatan Dakwah Terpadu di Aula Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, salah satu dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI, memberikan kajian mendalam seputar esensi dakwah dan keteladanan dalam Islam.
Baca Juga:Sudah Berjalan 20 Tahunan, PCM dan Lurah Desa Tarik Harap Kerja Sama dengan Umsida Terus Terwariskan
Mengangkat tema yang relevan dengan momentum Idul Adha, dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam tersebut menekankan pentingnya mengamalkan dakwah, bukan sekadar menyampaikannya. Dalam paparannya, ia merujuk langsung pada semangat dakwah KH Ahmad Dahlan dan nilai pengorbanan yang diteladankan Nabi Ibrahim AS.
Menghidupkan Semangat Dakwah KH Ahmad Dahlan Versi Dosen FAI Umsida
Dalam kajian yang dihadiri oleh para kader Muhammadiyah dan masyarakat setempat, Rahmad mengisahkan perjuangan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, dalam mengajarkan Surat Al-Ma’un kepada para muridnya. Menurutnya, pelajaran dari surat pendek itu tidak cukup hanya dihafal, tetapi yang terpenting adalah diamalkan.
“KH Ahmad Dahlan mengajarkan Surat Al-Ma’un selama tiga bulan berturut-turut hingga para murid merasa bosan. Ketika mereka mengaku sudah hafal, beliau bertanya, ‘Sudahkah kalian melaksanakan isi surat itu?’ Ternyata belum. Maka saat itu juga, beliau meminta murid-muridnya untuk mengumpulkan barang dan makanan yang layak untuk disedekahkan,” tutur Rahmad dengan penuh semangat.
Dari kisah tersebut, ia menekankan bahwa dakwah yang benar adalah dakwah yang menyentuh tindakan nyata. “Dakwah itu bukan hanya ceramah, tapi juga amal. Allah menegur orang-orang yang berkata namun tak melakukannya, sebagaimana firman-Nya dalam Surat Ash-Shaff ayat 2,” ucapnya sambil membacakan ayat tersebut.
Dakwah Terpadu: Mengintegrasikan Ibadah dan Pengabdian
Menurut Rahmad, program Dakwah Terpadu yang dilaksanakan oleh PCM Tarik bersama DAIK Umsida menjadi contoh konkret pengamalan dakwah yang sebenarnya. Tidak hanya mengajak bicara, tetapi juga mewujudkan amal saleh melalui kegiatan seperti penyembelihan hewan kurban.
“Ini bukan sekadar simbolik. Ini adalah pelaksanaan dakwah yang dibarengi dengan amal nyata, seperti yang diperintahkan dalam Surat Al-Kautsar ayat 2: Fashalli li rabbika wanhar – maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah,” jelasnya.
Ia pun menghubungkan pelaksanaan kurban dengan kisah spiritual Nabi Ibrahim AS yang menunjukkan ketundukan luar biasa kepada Allah SWT. “Ketika diperintahkan untuk menyembelih Ismail, Nabi Ibrahim tidak membantah. Kesabaran dan keikhlasannya membuat Allah mengganti Ismail dengan seekor domba,” ujar Rahmad.
Baginya, pelajaran penting dari peristiwa itu adalah bahwa anak adalah amanah dari Allah. “Cinta kita kepada anak bukan cinta duniawi semata, tetapi cinta karena Allah. Kalau Allah punya kehendak lain, maka orang tua harus siap ikhlas,” ungkapnya.
Pendidikan Anak Sebagai Dakwah Berkelanjutan
Menutup kajian, Rahmad mengajak seluruh peserta untuk memaknai dakwah dalam lingkup keluarga, terutama dalam mendidik anak-anak. Ia menekankan bahwa menjaga dan membekali anak dengan ilmu dan akhlak merupakan bentuk dakwah yang tak kalah penting.
“Mari kita jaga anak-anak kita. Bekali dengan pendidikan yang baik, daftarkan ke sekolah yang mendidik ilmu dan iman. Jangan lupa untuk selalu menanamkan ibadah sejak dini, minimal ajarkan salat,” pesannya.
Menurutnya, keluarga adalah ladang dakwah pertama dan utama. Keteladanan orang tua dalam beribadah, berkata jujur, dan menjalani hidup sederhana menjadi dakwah yang efektif bagi anak-anak.
Baca Juga: Dekan FAI Umsida Jelaskan Makna Ibadah Qurban Yang Jarang Orang Ketahui !
Kegiatan kajian tersebut merupakan bagian dari program rutin Dakwah Terpadu PCM Tarik yang melibatkan berbagai elemen persyarikatan Muhammadiyah, dan didukung penuh oleh DAIK Umsida. Kegiatan ini sekaligus memperkuat sinergi antara akademisi Umsida dan masyarakat dalam mewujudkan dakwah Islam berkemajuan.
Penulis: Romadhona S
Penyunting: Akhmad Hasbul Wafi