Fai.umsida.ac.id – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Averroes Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menunjukkan komitmennya terhadap gerakan dakwah dan pemberdayaan masyarakat dengan turut serta aktif dalam Dakwah Terpadu yang diselenggarakan oleh Direktorat Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (DAIK) Umsida bersama Koordinator Komisariat (Korkom) IMM Umsida.
Baca Juga: Kebijakan Haji Furoda 2025 Dihentikan, Ini Pandangan Dosen FAI Umsida
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Rabu–Kamis, 5–6 Juni 2025 di lingkungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tarik, Kabupaten Sidoarjo.
Dengan mengusung tema “Bersama Persyarikatan Mensejahterakan Masyarakat”, program ini menjadi momentum kolaborasi strategis antar elemen kampus dan persyarikatan dalam menyambut Iduladha 1446 H.
Ragam Kegiatan: Lomba Anak hingga Kajian Dosen
Dakwah Terpadu ini dibuka dengan berbagai kegiatan edukatif dan religius pada hari pertama. IMM Averroes FAI Umsida, sebagai bagian dari Korkom IMM, mengambil peran dalam menyukseskan lomba-lomba keagamaan yang melibatkan sekitar 35 anak usia TK hingga SD. Lomba-lomba tersebut meliputi lomba mewarnai kaligrafi, adzan dan iqamah, serta tahfidz, yang digelar di gedung Pondok Pesantren Ain Syams.
Secara paralel, diadakan pula kajian umum bersama dosen FAI Umsida, Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI., di Gedung Dakwah PCM Tarik. Kajian ini tidak hanya memperkuat aspek spiritual masyarakat, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antara civitas akademika Umsida dan warga persyarikatan.
Muhammad Masy’al Dhiyaul’haq, Ketua Korkom IMM Umsida sekaligus mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam FAI, menegaskan bahwa IMM secara konsisten mendukung gerakan dakwah terpadu, terutama di wilayah yang masih membutuhkan penguatan amal usaha Muhammadiyah.
“Kami cari lokasi yang Muhammadiyah-nya perlu dikembangkan. Dengan dukungan IMM Averroes FAI, insyaAllah akan terus kami follow-up agar bisa berdampak lebih luas,” ujarnya.
Sinergi Kurban dan MoU Pendidikan
Puncak kegiatan berlangsung pada hari kedua, bertepatan dengan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. DAIK Umsida menyerahkan satu ekor sapi, sedangkan IMM Umsida melalui dukungan internal dan eksternal (termasuk dari Polres) menyumbangkan lima ekor kambing untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
“Kami ingin kolaborasi ini menjadi rutinitas tahunan, bukan hanya dalam semangat kurban, tapi juga untuk membantu menguatkan basis dakwah Muhammadiyah di tingkat PCM,” kata Marsel, sapaan akrab Masy’al.
Salah satu agenda strategis dalam kegiatan ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DAIK Umsida dan PCM Tarik untuk pengembangan amal usaha pendidikan. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa PCM Tarik saat ini belum memiliki lembaga pendidikan formal, kecuali pesantren dan sejumlah tempat ibadah.
Direktur DAIK Umsida, Drs. Mu’adz, M.Ag., menyampaikan bahwa ke depan perlu ada langkah konkret untuk mendirikan TK, TPQ, Madrasah Diniyah, atau bahkan SD Muhammadiyah.
“Kita arahkan dulu ke pesantren, yang sekarang sudah memiliki santri baru. Tapi tidak menutup kemungkinan dalam jangka panjang kita akan bantu mendirikan lembaga pendidikan formal di sini,” ungkapnya.
IMM Averroes: Bergerak Bersama Umat
Kehadiran IMM Averroes FAI Umsida dalam Dakwah Terpadu ini tidak hanya sekadar mendampingi kegiatan, tetapi juga menunjukkan kiprah nyata dalam misi dakwah kampus. Selain aktif dalam kegiatan lomba dan penyembelihan, kader-kader IMM Averroes juga turut bermalam di lokasi sebagai bentuk totalitas keterlibatan dalam gerakan sosial-keagamaan ini.
Sebagaimana dijelaskan oleh Drs. Mu’adz, kegiatan Dakwah Terpadu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan di dua lokasi. “Tahun ini kita sepakat melaksanakannya di satu tempat agar dampaknya lebih terasa dan lebih terarah. IMM Averroes hadir secara menyeluruh,” imbuhnya.
Baca Juga: Balada Kebijakan Haji Furoda Tahun 2025, Ini Kata Dosen Umsida
Melalui kegiatan ini, IMM Averroes FAI Umsida membuktikan bahwa mahasiswa bukan hanya agen perubahan di kampus, tetapi juga di tengah masyarakat. Kolaborasi lintas lembaga seperti DAIK dan IMM menjadi kekuatan strategis dalam membumikan nilai-nilai Islam berkemajuan di akar rumput persyarikatan.
Penyunting: Akhmad Hasbul Wafi